Mohon tunggu...
Muhammad Hafidh Sabillah
Muhammad Hafidh Sabillah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah

Seorang yang ingin mengabadikan apa yang ia tau dari pengalaman maupun bacaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Al Quran Mendidik Kedewasaan

30 Januari 2021   08:58 Diperbarui: 30 Januari 2021   09:02 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Dan di fase kedua ini, manusia akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam perjalanan hidupnya tahap demi tahap, dari masa kanak-kanak menjadi remaja, menapaki usia paruh baya, dan akhirnya lemah merenta. Hal ini di benarkan dalam sebuah firman Allah dalam Q.S. al-Rm/30: 54. (RI, 2008)

} [ : 54]

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa" Q.S. al-Rm/30: 54.

Dewasa dari presfektif Al Qur'an

            Hakikat kedewasaan menurut al-Qur'an menjadi tiga tahapan yaitu:  1. Makna   : Matang secara akal dan fisik. 2. Makna  : Matang secara akal, fisik dan sosial. 3. Makna :   Matang secara akal, fisik, sosial dan matang dalam mendekatkan diri kepada Allah swt. (Nuryadin, 2014)

            Dalam Al Qur'an penjelasan "dewasa" terdapat pada beberapa ayat al qur'an, misalnya di surat Al Ahqaf;46/15.

[ : 15]

"Kami perintahkan kepada manusia supaya bebuat baik kepada dua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula,  mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umumnya sampai sepuluh tahun ia berdo'a: Ya Tuhanku Tunjukilah aku mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak  cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.[1]

Dalam ayat di atas kalimat yang mengandung pengertian dewasa adalah lafadz balagh al-Syuddah yang berarti "mencapai usia dewasa". Dalam Lisan al Arab kata al-Asyuddah diartikan sebagai seseorang yang sudah banyak pengalaman dan  

pengetahuan. Al-Asyudda adalah jamak dari kata  Syuddah  yang memiliki arti  yang mempunyai kekuatan dan kesabaran atau ketabahan. (mishri, 1999)

Dari pengertian di atas dapat di maknai bahwasanya dewasa menurut al Qur'an adalah sifat dari manusia, bukan rentan waktu berapa lama seseorang itu hidup. Melainkan ketika seseorang itu bisa memulai kehidupannya sendiri dengan segala daya dan upaya, menerima segala sesuatu atas dirinya dengan ketabahan atau kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun