Jakarta --- Wakil Ketua Umum DPP AMPI sekaligus Ketua PP AMPG, Steven Izaac Risakotta, menyambut serius kritik yang dilontarkan oleh Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Steven, masukan seperti ini bukan untuk dijauhi, melainkan menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan MBG lebih aman, adil, dan sesuai tujuan.
P2G menyebut bahwa guru dan siswa seharusnya bukan objek uji coba makanan. Mereka juga mengkritik Surat Edaran BGN yang meminta guru mengawasi distribusi MBG dinilai sebagai upaya "melepaskan tanggung jawab institusi."Â
Steven menggarisbawahi beberapa poin penting yang menurutnya harus menjadi perhatian pemerintah:
Perlindungan kesehatan sebagai prioritas
"Kritik soal risiko keracunan harus dijawab dengan standar keamanan pangan yang ketat. Tidak boleh ada kompromi ketika menyangkut keselamatan siswa dan guru," ujarnya.Akuntabilitas pengelolaan program
"Jika guru diperintahkan mengawasi, maka institusi penyelenggara harus bertanggung jawab penuh atas supply chain dari penyaringan vendor, distribusi, hingga pengawasan mutu," tambah Steven.Transparansi dan keterlibatan publik
"Perlu dibuka mekanisme transparan agar publik mengetahui siapa penyedia, kualitas bahan, dan mekanisme pengujian. Dengan begitu, kritik tidak hanya menghantam di luar sistem, tetapi ikut membangun sistem yang lebih baik," tegasnya.
Steven juga mengajak P2G dan stakeholders pendidikan lainnya agar duduk bersama BGN, dinas pendidikan, hingga lembaga kesehatan untuk membentuk meja evaluasi. "Kritik tidak cukup, kita butuh tindakan perbaikan nyata. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus melihat ini sebagai tanggung jawab bersama," katanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI