Mohon tunggu...
muhammad giga
muhammad giga Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya mahasiswa s1 pendidikan teknik mesin, saya sangat fokus pada perkembangan pendidikan di indonesia dan digitalisasi platform media, bisnis, dan industri lainnya yang membutuhkan update ke digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Sila ke 4 Sudah tidak relevan bagi anak muda indonesia? Menghidupkan nilai Pancasila ke 4

17 Mei 2025   19:04 Diperbarui: 17 Mei 2025   19:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wawancara dengan anak muda

Pancasila Sila ke 4 Sudah tidak relevan bagi anak muda indonesia? Menghidupkan nilai Pancasila ke 4 di era yang serba cepat

Oleh: Muhammad Giga Widyatama
 (Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Malang – Pecinta teknologi, bisnis, dan nalar sehat)


Di tengah dunia yang makin cepat, makin digital, dan makin bising, satu nilai dari Pancasila justru sering hilang: tidak memaksakan kehendak. Padahal, nilai ini adalah bagian inti dari sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Sebagai anak muda Gen Z, saya melihat nilai ini bukan sekadar teks di buku PPKn. Ini soal bagaimana kita hidup dan bekerja bersama di era yang semuanya terkoneksi—baik lewat internet, grup WhatsApp, organisasi kampus, atau bahkan komunitas blockchain.

Makna Sebenarnya: Dari Debat Jadi Dialog

Buat saya, tidak memaksakan kehendak bukan berarti kita diam atau pasrah. Tapi, bagaimana kita bisa menerima pendapat orang lain, mengolahnya, dan menciptakan solusi yang bisa diterima bersama. Bukan tentang menang atau kalah, tapi tentang menciptakan alignment.

Saya sering melihat orang yang terlalu kekeuh dengan opininya sendiri. Di organisasi, kampus, bahkan dalam keluarga, selalu saja ada yang keras kepala dan merasa paling benar. Tapi saya percaya: semua kehendak bisa dijembatani, asal kita tenang dan mau berpikir jernih. Saya sendiri sering mencoba meramu kehendak orang lain agar bisa nyambung dengan kehendak saya—bukan untuk menang, tapi untuk cari titik temu.

Dunia Kerja & Teknologi Butuh Kolaborasi, Bukan Ego

Kalau kita bicara soal kerja tim di dunia profesional—baik itu startup, proyek kolaboratif, atau bisnis digital—kemampuan untuk tidak memaksakan kehendak itu vital. Kita nggak kerja sendirian. Di sinilah kemampuan untuk mendengar, mengolah ide, dan mencari solusi bersama sangat penting.

Dan menariknya, teknologi seperti AI dan Blockchain sebenarnya bisa membantu kita jadi lebih adil dan logis. AI bisa membantu kita melihat berbagai sudut pandang tanpa bias emosional. Sementara blockchain memungkinkan kita mencatat dan memvalidasi pendapat atau keputusan secara transparan dan permanen. Nggak ada lagi “ngotot-ngototan” tanpa dasar.

 

 Cancel Culture & Budaya Debat Kosong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun