Mohon tunggu...
Muhammad Ghulam
Muhammad Ghulam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Islam FEB Unpad

Jelajahilah ruang kata-kata dan temukan keajaiban di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Founder", Di Balik Kesuksesan McDonald's

12 Mei 2020   17:19 Diperbarui: 22 Juni 2023   11:47 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, sempat ramai diperbincangakan berita mengenai penutupan McDonald's Sarinah, McDonald's pertama di Indonesia. Dari situ, saya pun menjadi teringat akan sebuah film yang pernah saya tonton. Film yang sangat berhubungan sekali dengan restoran McDonald's yaitu "The Founder".

Film The Founder adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata, rilis pada tahun 2016. Film ini berlatar di negara Amerika pada tahun 1940-1960 an. 

Film ini bercerita mengenai sejarah perkembangan salah satu  restoran cepat saji yang terkenal di dunia, yaitu McDonald's. Di film ini diceritakan bagaimana McDonald's berkembang mulai dari nol sampai sukses hingga ke lingkup nasional bahkan mancanegara.

Awal kisah bermula dari seorang pria bernama Ray kroc (Michael Keaton), seorang salesman mesin pembuat milkshake dari Illinois. Dia selalu pindah dari satu restoran ke restoran lain demi menawarkan produknya ke pemilik restoran-restoran tersebut. Namun sayang, produk yang ditawarkannya seringkali mendapat penolakan. 

Tapi bukan Kroc namanya, bila ia patah semangat. Kroc adalah pekerja yang gigih. Ia adalah seseorang yang berpikiran revolusioner. Kemampuan bicaranya sangat cakap. Dan kebiasaan menarik yang dimilikinya yaitu ketika sebelum Kroc tidur, ia selalu memutar dan mendengarkan piringan hitam yang berisi audio kata-kata motivasi.

Hingga pada suatu hari, Kroc mendapatkan pesanan yang mengharuskannya untuk mengantarkan enam buah mesin pembuat milkshake-nya ke sebuah restoran di daerah San Bernardino. 

Dari sinilah takdir mempertemukan Kroc dengan Dick (Nick Offerman) dan Mac (John Carroll Lynch) McDonald, dua bersaudara pemilik restoran yang nantinya akan berkembang menjadi restoran cepat saji terbesar di dunia, McDonald's.

Sesampainya di restoran tersebut, Kroc melihat ramai sekali orang yang datang dan membeli makanan di McDonald's. Dan Kroc pun memutuskan untuk mencoba membeli makanan di restoran itu. 

Dari proses membeli itulah, Kroc pun menemukan sesuatu yang tak biasa pada McDonald's. McDonald's pikirnya hanyalah sebuah restoran biasa yang menjual makanan seperti burger, kentang goreng, dan softdrink pada umumnya. Tapi, yang membuat McDonald's berbeda dari restoran lainnya dan membuat Kroc kagum adalah dari segi pelayanan dan penyajiannya. 

Di saat restoran lain membutuhkan 20-30 menit untuk menyajikan makanan kepada pelanggannya, McDonald's hanya butuh 30 detik dan makanan sudah siap di tangan pelanggan. 

Di saat restoran lain hanya memperkenankan kepada pelanggannya untuk makan langsung di tempat saja, McDonald's menyediakan sistem take away, makanan dan minuman kita bisa dibawa pulang dengan kemasan yang praktis. Jadi, kita bisa menikmati makanan dan minuman kita, dimana pun dan kapan pun kita mau, tanpa perlu repot-repot. 

Hal ini tentu saja menjadi sebuah terobosan yang sangat luar biasa pada kala itu. Dan akhirnya, Kroc pun tahu setelah bertemu langsung dengan Dick dan Mac yang kemudian keduanya bercerita, bahwa rahasia dari efesiensi pelayanannya yang cepat itu dihasilkan dari sebuah sistem yang bernama sistem "speedy".  

Akhirnya Kroc pun semakin tertarik dengan McDonald's dan berencana untuk menjadi salah satu bagian dari McDonald's.

Untuk memenuhi rencananya tersebut, akhirnya Kroc pun menemui Dick dan Mac dengan menawarkan sebuah konsep agar McDonald's lebih berkembang ke dalam skala yang lebih besar, yaitu dengan menawarkan konsep franchise (waralaba). 

Namun Dick dan Mac mengaku keduanya pernah menjalani konsep franchise tersebut, bahkan keduanya sudah mendirikan lima franchise di tempat yang berbeda-beda. Tapi sayangnya keduanya tidak mau mengembangkan lebih lanjut franchise-nya. 

Alasannya karena terkendala oleh satu hal, yaitu pada kontrol kualitas yang sangat sulit. Sulit untuk menyamaratakan kualitas di tempat yang berbeda-beda. Hal itu membuat Kroc sedikit putus asa.

Namun Kroc tidak habis pikir, Kroc pun kemudian menjanjikan kepada Dick dan Mac akan membuat franchise McDonald's berhasil berkembang dalam lingkup nasional bahkan mancanegara. 

Akhirnya, ketiganya pun terikat dalam sebuah kesepakatan yang intinya mengatakan bahwa keuntungan dari franchise mereka akan dibagi sebagian untuk Kroc dan sebagian untuk McDonald bersaudara. Dan Kroc berperan sebagai CMO (Chief Marketting Officer) di McDonald's. Singkat cerita, franchise McDonald's berkembang pesat dan berdiri di banyak tempat.

Selanjutnya di film diceritakan bisnis franchise McDonald's sempat tersendat. Kroc pun datang menemui seorang ahli keuangan bernama Harry Sonneborn (B. J. Novak ) untuk berkonsultasi. Harry pun memberikan solusi sekaligus menyadarkan Kroc bahwa bisnis McDonald's ini sebenarnya adalah bisnis properti (tanah), bukan hanya bisnis franchise restoran makan saja. 

Jadi, Kroc bisa membeli dan menambah properti, kemudian menyewakannya pada para penerima franchise-nya, yang selanjutnya akan mendapat keuntungan dari properti yang disewakan tanpa harus berbagi keuntungan kepada Dick dan Mac. 

Di sini bukan berarti bisnis menjual burger dilepaskan oleh Kroc. Kroc seperti memanfaatkan celah melalui salah satu pasal karet di dalam kesepakatannya dengan McDonald bersaudara, yang mana disebutkan dalam perjanjian tersebut bahwa Kroc tidak dapat mengganggu masalah terkait urusan dapur di dalam McDonald's. 

Hal ini berarti hal di luar urusan dapur bisa dimanfaatkan oleh Kroc. Maka menurut Kroc, konsep bisnis properti ini bisa dijalankan dan tentunya tanpa harus melepas bisnis jualan burger.

Kroc pun mulai menjalankan konsep barunya pada McDonald's. Kroc mendirikan bisnis propertinya di banyak tempat. Para franchisee banyak yang berbisnis dengan Kroc. 

Lambat laun, bisnis McDonald's pulih kembali. Konsep McDonald's Kroc sukses berkembang pesat hingga mengalahkan McDonald's Dick dan Mac di San Bernardino. Kroc pun mendapat keuntungan yang sangat besar dari bisnisnya tersebut.  Dan hal ini tentu saja belum diketahui oleh McDonald's bersaudara.

Sampai akhirnya, McDonald's bersaudara pun mengetahui tentang hal tersebut dan keduanya geram pada Kroc. Mau menuntut tetapi mereka bisa apa. Mereka seperti kalah power dengan Kroc. 

Hal ini disebabkan oleh pasal karet yang tercantum dalam kontrak perjanjian mereka dalam mengelola McDonald's. Dan juga bisnis Kroc yang sudah terlanjur menggurita dan dia punya uang yang sangat banyak dari keuntungan bisnisnya, maka dia punya kekuatan besar. 

McDonald's bersaudara pun seperti menyerah dan sangat shock akan hal tersebut, Mac pun akhirnya sempat jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit karenanya.

Dan sampailah film di penghujung cerita, saat adegan dimana Kroc menjenguk Mac di rumah sakit, yang kebetulan juga ada Dick di sana. Dan ternyata di kunjungannya itu, Kroc bermaksud ingin membeli saham McDonald's. 

McDonald's bersaudara pun seperti kehabisan cara, dan akhirnya dengan terpaksa menyerahkan saham McDonald's kepada Kroc. Setelah itu Kroc pun mendirikan McDonald's Coorporation. 

Kroc pun akhirnya dikenal sebagai "The Founder of McDonald's", namun tanpa melupakan McDonald's bersaudara sebagai owner dan konseptor awal restoran cepat saji McDonald's. 

Dan setelah itu, McDonald's pun berhasil sukses di seluruh negara bagian Amerika sampai menyentuh ke luar negeri. Dengan itu maka ambisi Kroc pun berhasil tercapai.

Setelah menonton film tersebut, sulit untuk menentukan siapa sebenarnya yang salah dalam hal ini. Kroc sangat licik dan ambisius, tetapi ia cerdas dalam memanfaatkan kesempatan yang ada sehingga dia bisa sukses. 

McDonald's bersaudara pun sangat inovatif menciptakan konsep pelayanan dan penyajian baru pada restoran mereka, tetapi mereka tidak terlalu waspada akan risiko yang ditimbulkan dalam hal berbisnis, sehingga mereka bisa dimanfaatkan oleh Kroc.

Namun pada akhirnya film ini mengajarkan kita, khususnya dalam hal berbisnis, agar kita dapat membuat perencanaan bisnis yang matang sehingga tujuan kita dapat tercapai dengan baik dan bisa meminimalisir risiko yang akan timbul. 

Dan kita juga diajarkan apabila kita mempunyai perusahaan, kita harus mengelola dan mengatur perusahaan kita dengan sebaik-baiknya. Film ini mengajarkan kita tentang perlu adanya kegigihan dan inovasi dalam hal berbisnis.

Di akhir film disisipkan sebuah pesan yang sangat bagus, yang mungkin akan melekat di setiap benak penonton, yang dikatakan sendiri oleh seorang Ray Kroc, yang kalau disimpulkan bunyinya seperti ini, 

"Orang yang gigih dan mempunyai tekad yang kuat akan mengalahkan orang yang berbakat lagi pandai atau jenius."

Intinya, film "The Founder" sangat patut untuk ditonton oleh khalayak umum. Film ini sangat menginspirasi bagi yang menontonnya, terutama bagi yang mau memulai menjalankan suatu bisnis. Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui info menarik seputar bisnis & keuangan, bisa mengunjungi blog pribadiku di sekadarinfo.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun