Mohon tunggu...
MUHAMMAD GHIFARI ZIKRULLAH
MUHAMMAD GHIFARI ZIKRULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030110 UIN Sunan Kalijaga

Saya Zikry, saya tertarik artikel terkait olahraga, pendidikan, politik, agamis, atau berita-berita terbaru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-hati Pornografi Anak Dapat Dimulai dari "Mabar" Game Online

25 Februari 2024   06:21 Diperbarui: 25 Februari 2024   06:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polresta Bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini mengatakan bahwa kasus pornografi anak jaringan internasional bermula dari bermain game online bersama (Mabar). Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Reza Fahlevi mengatakan dalam kasus ini sudah ada 5 tersangka yang ditangkap. 

Dalam kasus ini pihak kepolisian juga menemukan setidaknya 1.245 foto dan 3.870 video saat mengusut kasus pornografi anak dengan jaringan internasional tersebut. "Kami rinci di sini ada 1.245 foto dan 3.870 video," kata Reza dalam jumpa pers di kantornya, Tangerang, Sabtu (24/2).

Foto dan video tersebut ditemukan dari hasil penyitaan barang bukti termasuk ponsel. Foto dan video tersebut diperkirakan telah diproduksi lebih dari satu tahun yang lalu. "Tim berhasil melakukan penyitaan terhadap beberapa alat penyimpanan data storage dan berhasil melakukan analisis forensic terhadap alat device dibantu oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dalam hal ini laboratorium forensic, dan dari hasil analisis forensic diketahui terdapat ribuan CSEM (Child Sex Eksploitation Material)," ungkap Reza.

Pihak kepolisisan mengungkapkan ketika korban yang masih anak-anak diperdaya oleh pelaku berinisial HS.

"Berawal dari perkenalan di salah satu media social, korban yang masih dibawah umur memiliki akun sosial media tergabung dalam satu komunitas grup game online. Di situ koban bertemu dan dalam satu grup komunitas game online Free Fire dan Mobile Legends," ujar Reza.

Pelaku sering mengajak korban Mabar setelah bergabung dalam grup tersebut. Pelaku juga disebut sering kali memberikan girft atau pun skin dalam game sehingga korban yang masih anak-anak menganggap pelaku sebagai kakak yang peduli.

Sejak saat itu, pelaku mulai memberanikan diri untuk mengunjungi para korban di masing-masing kediaman dan berkenalan dengan orang tua para korban. Kemudian pelaku mulai sering mengunjungi dan bermain dengan korban.

"Setelah kepercayaan dari orang tua anak diperoleh, pelaku mulai mengiming-imingi para anak korban sejumlah uang yang besarannya cukup menggiurkan bagi anak-anak seusia anak korban dengan syarat yaitu anak korban bersedia untuk diajak melakukan adegan intin dan direkam," kata Reza.

"Pelaku tidak lantas berhenti di satu anak korban melainkan menyasar anak korban lainnya yang bertempat tinggal tidak jauh dari anak korban yang terlebih dahulu menjadi korban hingga akhirnya pelaku berhasil memperdaya anak korban sebanyak delappan anak," sambungnya.

Saat ini, korban dalam perlindungan Dinas Sosial Jakarta Barat dan Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), terang Reza. Sedangkan itu, Polresta Bandara Soekarno-Hatta sedang memproses hukum kepada lima orang tersangka yang diduga terlibat kasus pornografi anak dengan jaringan internasional. Mereka adalah HS, MA, AH, KR, dan NZ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun