Mohon tunggu...
m fariz
m fariz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Muhammad Fariz

saya senang menulis artikel tentang gawai,e-commerce,dan perumusan masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Bantuan Baju untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

10 Desember 2021   20:40 Diperbarui: 10 Desember 2021   20:43 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sandang sebagai bagian dari kebutuhan pokok memang sangat penting, baju-baju yang dimiliki oleh para pengungsi pastinya tidak banyak karena biasanya selama proses evakuasi tidak membawa banyak baju ganti namun tidak semua pengungsi hendak menerima baju bekas. Relawan dan Anggota BPBD menyortir untuk memisahkan kembali diantara baju bekas tersebut mana yang masih layak dan mana yang tidak.

Setelah menyortir baju bekas, baju bekas yang masih layak pakai di distribusikan kepada para korban sementara yang tidak layak pakai menumpuk menjadi sampah. 

Untuk mensiasatinya, relawan dan anggota BPBD mendaur ulang baju-baju bekas tersebut agar baju bekas tidak menumpuk menjadi sampah yang tak terurai. 

Sampah baju bekas yang menumpuk dekat dengan lokasi pengungsian, saat masih para pengungsi masih berada di dekatnya, dapat membawa penyakit dari demam berdarah atau sakit akibat lingkungan yang tidak bersih dan sehat.

Untuk menghindari hal tersebut, pastinya relawan di lokasi pengungsian harus melakukan pendataan terlebih dahulu untuk mendata kebutuhan yang mendesak dan amat sangat dibutuhkan oleh para korban erupsi Gunung Semeru. 

Setelah memetakan kebutuhan pengungsi, melakukan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang ingin mengirimkan bantuannya berupa apapun. Ketika sudah cukup kebutuhannya pada suatu bentuk bantuan


 tertentu, perlu adanya pemberhentian dulu agar persediaannya tidak menumpuk, contohnya baju ganti untuk korban erupsi Gunung Semeru. Dengan penghimbauan di awal dari pihak relawan dan anggota BPBD di lokasi pengungsian, maka para donator dapat menimbang bantuan apa yang tepat diberikan. Niat baik harus dijalankan dengan perbuatan yang tepat dan baik.

Dengan demikian, seharunya tidak ada upaya dari relawan di luar lokasi pengungsian untuk tidak melakukan penggalangan bantuan baju bekas, jika dari relawan di lokasi pengungsian terdapat komunikasi dengan relawan di luar lokasi pengungsian maka tidak aka nada baju bekas yang tidak layak pakai menumpuk menjadi sampah.

Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur ini, mengalamai peningkatan aktivitas vulkanik pada Sabtu (4/12/2021) sejak pukul 15.20 WIB. Sehari sebelumnya, aktivitas Gunung Semeru terpantau telah mengalami 54 gempa dengan ampliputo 11-22 mm dan masuk status Waspada. 

Hal ini membuat ratusan warga di kaki Gunung Semeru harus mengungsi. Dalam laporan terakhir, berdasarkan pemaparan Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Dampak Panas dan Guguran (Dansatgas) di Gunung Semeru, Irwan Subektu menyampaikan, Total Korban Wafat ada 45 Orang, 32 Orang Luka Berat, 82 Orang Luka Sedang, 19 Luka Ringan, 6.573 orang mengungsi dan 2.970 rumah tidak bias ditinggali. Kemudian 33 Unit Fasilitas umum yang salah satu di antaranya yang terparah putusnya jembatan yang menghubungkan sebagian wilayah Lumajang dengan Kabupatennya  sendiri.

Di tengah kemelut dan kesulitan warga yang mengungsi untuk bertahan hidup, bantuan dari donator di luar wilayah amat sangat diperlukan, namun terdapat beberapa ketidaktepatan dalam memberikan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Semeru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun