Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Motivasi agar Terbebas dari Lilitan Utang yang Kian Menumpuk

27 Juli 2022   08:11 Diperbarui: 27 Juli 2022   08:12 2758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hutang (sumber kompas.com)

Sesungguhnya hutang merupakan salah satu komponen yang paling sering membuat seseorang kehilangan kebahagiaan. Keuangan yang tidak terkelola, kehidupan yang berlebihan, maupun kesalahan manajemen dalam menjalankan usaha adalah beberapa faktor yang sangat mungkin membuat seseorang menjadi berhutang atau bahkan terlilit di dalam kubangan hutang yang semakin hari semakin dalam.

Kebanyakan orang yang terlilit hutang disebabkan karena mereka mencari hutang untuk membayar hutang. Bukan hanya finansial mereka yang akan terganggu, namun psikologis dan beban mental mereka yang sedang terlilit hutang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Bagi kalian yang sedang terlilit hutang, pastinya bisa melunasinya dan keluar dari lilitan hutang tersebut. Karena yang menjadi masalah bukanlah dari nominalnya atau seberapa banyak hutangnya, akan tetapi yang menjadi masalah adalah diri kalian sendiri yang sudah memasuki wilayah mental hutang.

Jadi, hal pertama yang mesti diperbaiki adalah diri kalian terlebih dahulu, bukan hutangnya. Karena pada awalnya kalian lah yang mendatangkan hutang-hutang tersebut, sehingga ada yang salah dalam diri kalian tanpa disadari. 

Maka sadarlah bahwa kalian juga harus membayarnya di dalam perbaikan diri. Jangan memikirkan hutangnya, tapi kalian harus berpikir untuk tenang dulu. Ketika pikiran kalian sudah tenang, maka kalian akan mendapat energi positif untuk menentukan langkah-langkah yang tepat. 

Namun apabila kalian memikirkan hutang tersebut dengan kegelisahan dan ketakutan, maka itu adalah tindakan yang berbahaya yang berujung kepada stres dan depresi yang berlarut-larut. Sehingga masalahnya pun semakin dalam dan semakin kacau.

Jadi pikiran anda harus tenang terlebih dahulu, kemudian baru berkomitmen untuk membayar semua hutang-hutang tersebut. Bicarakanlah baik-baik dengan pasangan atau keluarga kalian dalam penyelesaian hutang kalian. Kalau memang terpaksa, lepaskanlah aset-aset yang dimiliki untuk membayar hutang kalian, karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk demi mengurangi dan melunasi hutang yang kian menumpuk. Toh nantinya aset masih bisa dicari lagi.

Dengan begitu kalian akan merasa lebih tenang dan lega, karena sebagian beban sudah berkurang. Memanglah semua itu terasa sangatlah berat untuk dilakukan, namun dapat memberi pelajaran kepada kita untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan kedepannya. Meskipun harus memulai lagi dari nol, tapi kabar baiknya kondisi pikiran dan perasaan kalian sudah menjadi tenang dan lega. 

Ada pepatah mengatakan, "harta benda dapat dicari lagi, namun kehilangan kebahagiaan karena terlilit hutang, hidup terasa menjadi tak berarti."

Ingatlah! Jika kalian berniat baik untuk berusaha membayar hutang, maka Tuhan pasti akan memudahkan jalan bagi kalian. Setelah semua hutang terlunasi, maka jangan sekali-kali berhutang lagi walaupun sekecil apapun. Karena kebanyakan hutang besar berawal dari hutang kecil yang menumpuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun