Mohon tunggu...
Muhammad Farrel Radia
Muhammad Farrel Radia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Halo teman-teman... Perkenalkan nama saya Farrel, saya berasal dari Sidoarjo, saya adalah Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Jurusan, Mitos atau Fakta?

2 Juni 2023   13:40 Diperbarui: 2 Juni 2023   13:43 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam beberapa waktu belakangan ini, telah menjadi perhatian publik, terutama kalangan siswa SMA, mengenai tiga topik yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Jalur Mandiri. Ya, ketiga topik ini merupakan jalur seleksi bagi peserta didik yang berkeinginan melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi dan program studi tertentu. Sehubungan dengan hal ini, peserta didik dianjurkan untuk mempertimbangkan dengan matang dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi yang ingin mereka tuju. Pemilihan jurusan yang tepat di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk karier mereka di masa depan. Namun, terkadang seseorang dapat terperangkap dalam jurusan yang tidak sesuai dengan minat atau kemampuannya. Oleh karena itu, keputusan ini harus diambil dengan pertimbangan matang dan memperhatikan berbagai aspek yang relevan.

Mitos atau Fakta ?

Salah satu aspek penting didalam perkuliahan adalah memilih jurusan yang sesuai pilihan, tetapi apakah salah jurusan benar-benar ada atau hal tersebut hanyalah sebuah mitos belaka? Banyak orang percaya bahwa salah memilih jurusan dapat menjadi sebuah keputusan yang merugikan, menyebabkan ketidakpuasan, memengaruhi proses pembelajaran di kampus, bahkan kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai setelah lulus.

Penting untuk dimahami bahwa setiap individu memiliki minat, bakat, dan tujuan yang berbeda-beda. Memilih jurusan adalah sebuah proses yang kompleks dan personal. Proses tersebut dapat melibatkan penilaian diri, eksplorasi minat bakat, serta pemahaman tentang peluang karier yang terkait. Meskipun ada pendapat bahwa terdapat jurusan yang “benar” dan “salah”, faktanya, tidak ada satu jurusan pun yang mutlak salah atau benar bagi mahasiswa. Jurusan yang salah bagi seseorang mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi orang lain yang memiliki minat dan keterampilan yang sesuai. Faktor lain yang mempengaruhi seseorang dalam memilih jurusan adalah dorongan dari orang lain, seperti orang tua. Orang tua sering memutuskan untuk mengarahkan anak mereka agar melanjutkan pendidikan di jurusan tertentu berdasarkan pertimbangan dan keyakinan mereka terhadap peluang karier, potensi penghasilan, serta stabilitas pekerjaan yang terkait dengan jurusan tersebut.

Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa proses studi di perguruan tinggi bukan hanya tentang jurusan, tetapi juga melibatkan lingkungan sekitar. Lingkungan yang mendukung juga dapat membantu seorang mahasiswa menutupi ketidakpuasannya dalam memilih jurusan yang tidak sesuai. Lingkungan yang dimaksud merujuk pada segala hal yang ada di sekitar yang dapat mempengaruhi perkuliahan dan interaksi seorang mahasiswa, Seperti teman, senior, dosen, dan area kampus itu sendiri. Contohnya adalah seorang mahasiswa berpikir bahwa dia tidak cocok berada di jurusan yang dia pilih saat ini karena jurusan yang di anggap sesuai tidak direstui oleh orang tuanya, tetapi karena mahasiswa itu memiliki teman yang selalu mendukung, senior yang selalu membantu, dosen yang baik, serta area kampus yang nyaman membuat mahasiswa itu merasa tidak terbebani dengan jurusan yang dia pilih. Faktor lingkungan tersebut justru membantu dia meningkatkan performanya dalam proses belajar di kampus. Penting bagi seseorang untuk mengingat bahwa keberhasilan karier tidak hanya bergantung pada jurusan yang dipilih, tetapi juga pada dedikasi, semangat belajar, dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri. Contohnya adalah seorang mahasiswa berpikir bahwa dia telah memilih jurusan yang sesuai, tetapi dia memiliki sikap negatif yaitu suka bermalas-malasan yang mana sikap tersebut dapat menghambat mahasiswa itu dalam menjalani proses belajar meskipun jurusan yang dipilih telah dianggap benar.

Proses pembelajaran di dunia perkuliahan tidak hanya selalu mengenai materi akademik yang dipelajari di kelas. Tetapi juga kesempatan untuk meningkatan softskill yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat seperti mengembangkan karakter kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, dan memperluas wawasan melalui organisasi mahasiswa dan kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa orang bahkan berhasil memanfaatkan keberagaman pengetahuan dan pengalaman mereka di berbagai bidang untuk membentuk karier yang unik dan inovatif.

Pada kesimpulannya, tidak ada jurusan yang benar-benar “salah” atau “benar”. Memilih jurusan musti melewati proses yang kompleks dan menyangkut hal pribadi, yang melibatkan pemahaman akan minat, bakat, dan tujuan diri sendiri. Setiap jurusan memiliki nilai yang berbeda-beda serta peluang untuk membuka jalan menuju kesuksesan. Hal yang penting adalah komitmen dan semangat untuk belajar, tumbuh, dan mengambil manfaat maksimal dari pengalaman kuliah, apapun jurusan yang dipilih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun