Lubuk Sakti, Sumatera Selatan --- Di tengah semangat membangun karakter generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, mahasiswa Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang hadir membawa angin segar ke SD Negeri 14 Lubuk Sakti. Mereka tidak sekadar datang sebagai penyampai materi, melainkan sebagai fasilitator perubahan yang menghidupkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan yang menyenangkan, interaktif, dan penuh makna.
Kegiatan edukatif ini dirancang sebagai ruang belajar yang hidup, di mana anak-anak menjadi subjek aktif dalam proses pembentukan karakter. Dengan menggabungkan metode storytelling, role-playing, media visual, dan diskusi terbuka, mahasiswa menciptakan suasana belajar yang hangat dan inklusif. Poster-poster bergambar ilustrasi kehidupan sehari-hari menjadi pemantik awal diskusi, memancing rasa ingin tahu siswa dan membuka percakapan tentang makna di balik setiap sila Pancasila.
Cerita-cerita inspiratif yang mengangkat tema kejujuran, gotong royong, dan toleransi disampaikan dengan gaya naratif yang dekat dengan dunia anak-anak. Tak hanya menjadi bahan renungan, kisah-kisah tersebut juga menjadi dasar permainan peran yang melibatkan siswa secara langsung. Dalam sesi role-playing, anak-anak diajak untuk memerankan situasi sosial yang menuntut kerja sama, empati, dan penyelesaian konflik secara damai. Mereka belajar melalui pengalaman, bukan sekadar mendengar.
Setelah sesi interaktif, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan tanya jawab. Di sinilah ruang refleksi dibuka lebar. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat, bertanya, dan berbagi pengalaman pribadi yang berkaitan dengan nilai-nilai yang telah dipelajari. Mahasiswa berperan sebagai pendengar yang empatik, merespons dengan pendekatan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak-anak.
Suasana belajar yang tercipta bersifat dialogis dan membebaskan. Anak-anak tidak diposisikan sebagai penerima pasif, melainkan sebagai peserta aktif yang memiliki suara dan pengalaman berharga. Dalam beberapa sesi, ekspresi kreatif seperti menggambar dan menulis cerita pendek juga digunakan sebagai media untuk memperkuat pemahaman dan keterlibatan emosional siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa internalisasi nilai-nilai kebangsaan tidak harus kaku dan formal. Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan merangsang imajinasi, mahasiswa Ilmu Politik berhasil menjembatani dunia akademik dengan dunia anak-anak, menjadikan Pancasila bukan sekadar teori, tetapi pengalaman yang dirasakan dan dihayati.
Di SD Negeri 14 Lubuk Sakti, Pancasila bukan hanya diajarkan---ia dihidupkan. Dan para mahasiswa menjadi bagian penting dari proses itu: sebagai penggerak, pendamping, dan inspirator masa depan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI