Ketiga, melawan rasa malas dan tidak terlalu ambil pusing dalam menyikapi keterlambatan jadwal. Ada kalanya timbul rasa malas untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang sudah direncanakan. Hal ini mungkin tidak masalah apabila kegiatan yang direncanakan lebih bersifat ke hiburan, seperti tiba-tiba malas untuk keluar jalan-jalan sehingga diganti dengan kegiatan santai di rumah.Â
Namun, lain halnya apabila yang direncanakan adalah hal yang harus segera diselesaikan, seperti mengerjakan tugas, menyelesaikan pekerjaan kantor, dan lain-lain. Dalam konteks hal-hal tersebut, maka rasa malas benar-benar harus dihilangkan agar tidak menjadi beban yang semakin menumpuk ke depannya.Â
Selain itu, tidak perlu untuk terlalu ambil pusing apabila ada keterlambatan jadwal. Cukup lakukan apa yang sudah direncanakan selama masih memungkinkan.Â
Keempat, fleksibel terhadap perubahan. Hal ini berkaitan dengan tips kedua. Ketika terjadi suatu perubahan, maka kiranya dapat dilakukan penyesuaian jadwal kegiatan agar setiap kegiatan yang ingin dilakukan memiliki potensi yang tinggi untuk tetap dapat terlaksana.
Kelima, mengenal batasan diri. Hal ini berlaku saat waktu luang akan diisi dengan kegiatan yang sifatnya menyelesaikan suatu kewajiban, seperti mengerjakan tugas. Walau mungkin tugas sedang menumpuk, refreshing di waktu luang tetap perlu dilakukan agar tidak terjadi kelelahan maupun stres berlebih.Â
Waktu merupakan hal yang sangat berharga, khususnya saat waktu luang. Oleh karena itu, waktu luang harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat memberi dampak positif dan tidak terbuang dengan sia-sia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI