Mohon tunggu...
Muhammad Erza Farandi
Muhammad Erza Farandi Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - FDIKOM - Pengembangan masyarakat Islam

Hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertemuan ke 11 Ilmu Dakwah: Perbandingan Metode Dakwah

19 Juni 2025   18:57 Diperbarui: 19 Juni 2025   18:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah merupakan aktivitas penting dalam Islam yang bertujuan untuk menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umat manusia. Dalam perjalanannya, dakwah tidak hanya dilakukan dengan satu cara, melainkan berkembang dalam berbagai metode sesuai dengan kondisi zaman, audiens, dan lingkungan sosial. Di era modern ini, penting bagi para dai dan pelaku dakwah untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari tiap metode agar pesan dakwah bisa diterima dengan lebih efektif.

Perbandingan Metode Dakwah yang Ada
Secara umum, terdapat beberapa metode dakwah yang sering digunakan, di antaranya:

Metode Lisan (Verbal)
Metode ini adalah bentuk dakwah yang paling klasik dan sering digunakan. Penyampaian dilakukan secara langsung, seperti melalui ceramah, khutbah, diskusi, atau dialog.

Keunggulan:
Komunikasi dua arah bisa langsung terjadi jika bentuknya diskusi, lebih mudah menyampaikan emosi dan semangat secara langsung.

Kelemahan:
Bergantung pada kemampuan orator (dai), rentan terhadap miskomunikasi jika audiens tidak fokus atau ada gangguan teknis.

Metode Tulis (Tulisan)
Dakwah dilakukan melalui tulisan seperti artikel, buku, majalah, atau selebaran dakwah. Kini juga berkembang lewat blog dan media daring.

Keunggulan:
Bisa diakses kapan saja dan tidak terbatas ruang dan waktu, pesan dakwah lebih terstruktur dan bisa diulang-ulang dibaca.

Kelemahan:
Tidak semua orang suka membaca, terutama generasi muda, risiko disalahpahami jika konteks tulisan tidak dijelaskan dengan jelas.

Metode Dakwah Bil Hal (Melalui Tindakan)
Ini adalah dakwah dengan mencontohkan langsung akhlak Islam dalam kehidupan, seperti membantu masyarakat, menjadi teladan dalam bekerja, dan lain-lain.

Keunggulan:
Sangat efektif karena menunjukkan praktik nyata nilai-nilai Islam, tidak memerlukan banyak kata tapi sangat menginspirasi.

Kelemahan:
Tidak semua orang menyadari bahwa itu bagian dari dakwah, hasilnya jangka panjang dan membutuhkan konsistensi tinggi.

Metode Dakwah Digital
Di era teknologi, dakwah kini merambah platform digital seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan podcast.

Keunggulan:
Jangkauan sangat luas, lintas wilayah bahkan negara, cocok untuk anak muda dan bisa dikemas dengan konten yang kreatif.

Kelemahan:
Risiko penyalahgunaan media untuk tujuan komersial atau kontroversi, kerap kali sulit dikontrol dari sisi komentar negatif atau misinformasi.

Keunggulan dan Kelemahan Masing-Masing Metode
Jika dilihat dari sudut efektivitas dan konteks sosial, setiap metode punya keunikan tersendiri. Metode lisan sangat cocok untuk kegiatan formal atau kajian, namun butuh kesiapan penyampaian yang baik. Metode tulisan unggul dalam dokumentasi dan bisa menjangkau kalangan akademik, namun tak semua suka membaca. Dakwah bil hal paling kuat dalam menanamkan nilai secara perlahan namun mendalam, sedangkan dakwah digital menjadi solusi modern namun punya tantangan etika dan validitas.

Tidak ada satu metode dakwah yang paling sempurna. Setiap metode memiliki kekuatan dan keterbatasannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana para dai dan pelaku dakwah mampu menyesuaikan metode dengan kebutuhan audiens, situasi, dan perkembangan zaman. Perpaduan antara berbagai metode, misalnya dakwah bil lisan yang didukung oleh media digital, atau dakwah bil hal yang kemudian ditulis dan dibagikan secara online bisa menjadi strategi dakwah yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun