Mohon tunggu...
Muhammad Enggar Pratama Putra
Muhammad Enggar Pratama Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

An denro, logo and pluviophile. ENTP Personalities. Follow my instagram @Muhammadenggar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013

25 Agustus 2014   09:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:38 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kurikulum 2013, apakah itu? Kurikulum 2013 atau yang sering disebut dengan kurikulum berbasis karakter. Merupakan Kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud) yang mengutamakan pada pemahaman, kemampuan (skill), dan berkarakter pendidikan. Dimana siswa dituntut untuk faham akan materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sikap sopan santun dan disiplin. Dengan adanya kurikulum 2013, secara resmi menggantikan kurikulum yang sebelumnya.

Tetapi kurikulum baru ternyata masih memiliki berbagai kekurangan serta kelebihan dari segi pengajaran dan penilaian, berikut diantaranya ;

1. Kurikulum 2013 ini bertentangan dengan UU No.20 Tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional yang masih membingungkan guru dan kalangan pendidikan saat pelaksanaan mengajar.

2. Guru yang harusnya menjadi elemen paling penting juga tidak pernah dilibatkan langsung oleh pengembangan kurikulum 2013 itu sendiri. Pemerintah seolah-olah hanya melihat guru dengan siswa memiliki kapasitas yang sama. Padahal jelas sekali berbeda.

3. Tidak adanya keseimbangan pada siswa antara orientasi dari proses pembelajaran dengan hasil pembelajaran dari kurikulum 2013 itu sendiri. Keseimbangan ini sulit dicapai karena kebijakan Ujian Nasional (UN) masih diberlakukan. Sehingga tidak terlihat keseimbangan hanya hasil pembelajaran saja yang nantinya berupa nilai, bukan proses pembelajarannya. Ini juga akan berdampak beralihnya konsentrasi siswa di semua mata pelajaran yang tidak di Ujian Nasional (UN) kan menjadi terfokus ke Mata pelajaran yang di Ujian Nasional (UN) kan saja. Padahal Mata pelajaran yang tidak di Ujian Nasional (UN) kan pun mempunyai kontribusi tersendiri untuk tujuan pendidikan.

4. Aspek sikap yang wajib dimiliki oleh para siswa merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Karena kesulitan penilaian dalam hal ini bahwa guru tidak setiap saat dapat mengawasi sikap dari siswa-siswinya, jadi kurang efektif untuk dinilai. Sikap-sikap yang dinilai antara lain ; sopan santun,adab saat belajar, absensi, sosial dan agama.

Nah, lalu bagaimana dengan kelebihan dari kurikulum 2013 itu sendiri?

1. Mendorong aspek kreatifitas serta inovasi pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter dalam setiap program studi. Inilah yang dapat dikatakan sebagai pendidikan berbasis karakter.

2. Menuntut pemahaman dari para siswa dalam pembelajaran. Pada kurikulum 2013, pengetahuan bukan menjadi aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Intinya para siswa wajib faham dalam pembelajaran disetiap mata pelajaran.

3. Terciptanya aspek keterampilan yang menjadikan aspek baru dalam sejarah kurikulum di Indonesia sekaligus menjadi hal penting karena hanya dengan pengetahuan saja, seorang siswa hanya menjadikan ilmunya sebagai teori semata saja. Tetapi jika ditambah dengan keterampilan, akan lebih tersalurkan pengetahuan yang para siswa miliki. Misalnya adalah saat para siswa mengemukakan pendapat, berdiskusi/musyawarah, membuat laporan serta berpresentasi.

4.Di kurikulum 2013 juga, cara penulisan nilai pada Laporan belajar (Rapor) berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Di kurikulum 2013 nilai ditulis berdasarkan interval dan menghapuskan sistem ranking dengan tujuan untuk meredam persaingan antar siswa. Penilaian nya pun dibagi menjadi 3kolom (Pengetahuan , Keterampilan dan Sikap). Setiap kolom dibagi lagi menjadi 2 kolom (Angka dan Huruf). Setiap kolom di isi dengan menggunakan nilai interval.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun