Mohon tunggu...
MUHAMMAD ELANG DZAKWAN AR RUMI
MUHAMMAD ELANG DZAKWAN AR RUMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektromedis Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektromedis Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keterampilan Intra, Inter, dan Extra Personal dalam Menunjang Etika Profesi Elektromedis

28 September 2025   15:24 Diperbarui: 29 September 2025   22:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Intra-personal, inter-personal, dan extra-personal skill merupakan keterampilan penting yang mendukung profesionalisme seseorang, termasuk dalam bidang elektromedis. Elektromedis sebagai tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap instalasi, perawatan, serta pengelolaan alat kesehatan, dituntut memiliki keseimbangan keterampilan dari ketiga aspek ini agar dapat bekerja optimal, aman, dan sesuai etika profesi.  

Intra-Personal Skill

Intra-personal skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan diri sendiri, termasuk kemampuan memahami, mengendalikan, dan mengembangkan diri.
Bagi seorang elektromedis, keterampilan ini penting agar bisa:

  • Mengatur waktu kerja dan tanggung jawab teknis (Time Management)

  • Mengendalikan tekanan dan stres saat menghadapi situasi kritis (Stress Management)

  • Beradaptasi terhadap perubahan teknologi atau prosedur (Change Management)

  • Mengubah keyakinan dan sikap yang menghambat untuk tetap profesional (Transforming Beliefs & Character)

  • Menghasilkan solusi kreatif untuk masalah teknis (Creative Thinking)

  • Menetapkan tujuan hidup dan karier yang jelas (Goal Setting)

  • Mempelajari hal baru dengan cepat dan efektif (Accelerated Learning Techniques)

intra-personal skill membantu elektromedis mengelola diri agar tetap kompeten, etis, dan produktif.

1. Time Management
Time management merupakan keterampilan mengatur waktu secara efektif agar pekerjaan terselesaikan sesuai prioritas. Bagi seorang elektromedis, kemampuan ini penting saat menjadwalkan kalibrasi atau perawatan alat medis, agar tidak mengganggu pelayanan rumah sakit.
Faktor yang memengaruhi: kedisiplinan pribadi, kejelasan prioritas, serta pemanfaatan agenda kerja.

2. Stress Management
Stress management adalah kemampuan mengendalikan tekanan kerja. Dalam bidang elektromedis, keterampilan ini berguna saat menghadapi alat yang rusak mendadak di ruang operasi, sehingga tetap bisa berpikir tenang dan akurat.
Faktor yang memengaruhi: teknik relaksasi, keseimbangan kerja-istirahat, serta dukungan tim medis.

3. Change Management
Change management dapat dipahami sebagai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, baik sistem, kebijakan, maupun teknologi. Elektromedis dituntut siap menghadapi inovasi teknologi alat kesehatan, seperti transisi dari perangkat analog ke digital.
Faktor yang memengaruhi: keterbukaan terhadap hal baru, kesiapan belajar, serta kemampuan mengelola risiko.

4. Transforming Beliefs
Transforming beliefs adalah proses mengubah keyakinan yang menghambat menjadi pola pikir lebih positif. Dalam etika profesi, hal ini penting agar seorang elektromedis tidak terjebak sikap pesimis atau menyerah, melainkan terus mengembangkan kompetensi.
Faktor yang memengaruhi: pengalaman pribadi, lingkungan yang mendukung, dan refleksi diri.

5. Transforming Character
Transforming character merupakan usaha memperbaiki sifat, sikap, dan kebiasaan agar selaras dengan nilai profesionalisme. Karakter yang kuat, seperti kejujuran dan tanggung jawab, akan mendukung reputasi elektromedis.
Faktor yang memengaruhi: konsistensi dalam memperbaiki diri, pengaruh lingkungan kerja, serta teladan dari orang lain.

6. Creative Thinking Processes
Creative thinking processes adalah kemampuan menghasilkan ide baru atau solusi inovatif. Dalam profesi elektromedis, ini terlihat saat mencari cara darurat memperbaiki alat medis yang kritis sambil menunggu suku cadang tersedia.
Faktor yang memengaruhi: rasa ingin tahu, keberanian mencoba pendekatan baru, serta lingkungan yang mendukung eksplorasi ide.

7. Goal Setting and Life Purpose
Goal setting and life purpose merupakan keterampilan menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas. Elektromedis yang punya target, misal menjadi ahli kalibrasi berlisensi, akan lebih terarah dalam pengembangan kariernya.
Faktor yang memengaruhi: visi hidup, motivasi internal, serta evaluasi berkala atas pencapaian.

8. Accelerated Learning Techniques
Accelerated learning techniques adalah kemampuan mempelajari sesuatu dengan cepat melalui strategi yang efektif. Elektromedis memerlukan keterampilan ini untuk menguasai cara kerja alat kesehatan baru yang terus berkembang.
Faktor yang memengaruhi: metode belajar yang tepat, penguasaan teknologi, dan kemampuan fokus.


Inter-Personal Skill

inter-personal skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.
Dalam pekerjaan elektromedis, keterampilan ini dibutuhkan untuk:

  • Memotivasi diri sendiri dan tim (Motivation Skills)

  • Memimpin tim saat proyek atau instalasi alat (Leadership Skills)

  • Bernegosiasi dengan vendor atau pihak rumah sakit (Negotiation Skills)

  • Menyampaikan ide atau informasi secara jelas (Presentation & Communication Skills)

  • Membangun hubungan kerja yang harmonis (Relationship Building)

  • Berbicara di depan umum saat pelatihan (Public Speaking)

  • Menampilkan kompetensi secara profesional (Self-Marketing Skills)

Dengan inter-personal skill, elektromedis mampu bekerja sama, berkomunikasi efektif, dan membangun hubungan profesional yang positif.

1. Motivation Skills
Motivation skills adalah kemampuan membangkitkan dan menjaga semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Elektromedis memerlukan motivasi tinggi agar tetap teliti dalam pekerjaan rutin.
Faktor yang memengaruhi: kejelasan tujuan, penghargaan terhadap usaha, dan suasana kerja yang mendukung.

2. Leadership Skills
Leadership skills merupakan keterampilan memimpin dengan adil, memberi arahan, serta menjadi teladan. Elektromedis yang memimpin proyek pengadaan alat baru harus mampu mengarahkan tim teknis sekaligus berkoordinasi dengan dokter dan manajemen rumah sakit.
Faktor yang memengaruhi: integritas, keterampilan komunikasi, serta kemampuan mengambil keputusan.

3. Negotiation Skills
Negotiation skills dapat diartikan sebagai kemampuan mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Elektromedis membutuhkannya saat bernegosiasi dengan vendor alat kesehatan mengenai harga, garansi, atau perawatan pasca-pembelian.
Faktor yang memengaruhi: empati, kejelasan argumen, serta kemampuan membaca situasi.

4. Presentation Skills
Presentation skills adalah kemampuan menyampaikan ide atau informasi dengan jelas dan menarik. Elektromedis membutuhkan keterampilan ini ketika mempresentasikan hasil uji fungsi alat medis kepada dokter atau pihak manajemen rumah sakit.
Faktor yang memengaruhi: penguasaan materi, bahasa tubuh, serta penggunaan media presentasi.

5. Communication Skill
Communication skill adalah keterampilan menyampaikan dan menerima pesan secara efektif. Elektromedis harus mampu menyampaikan kondisi alat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh tenaga medis yang bukan berlatar belakang teknis.
Faktor yang memengaruhi: empati, pilihan bahasa, dan konsistensi dalam penyampaian.

6. Relationship Building
Relationship building adalah kemampuan membangun hubungan yang sehat dan saling percaya. Elektromedis perlu menjaga hubungan baik dengan dokter, perawat, maupun vendor agar koordinasi dalam perawatan alat berjalan lancar.
Faktor yang memengaruhi: sikap konsisten, keterbukaan, dan komitmen menjaga kepercayaan.

7. Public Speaking Skills
Public speaking skills merupakan keterampilan berbicara di depan umum dengan percaya diri. Elektromedis bisa memanfaatkan keterampilan ini saat memberikan pelatihan penggunaan alat baru kepada staf medis.
Faktor yang memengaruhi: kepercayaan diri, penguasaan materi, serta kemampuan menjalin kontak dengan audiens.

8. Self-Marketing Skills
Self-marketing skills adalah kemampuan memperkenalkan diri dan kelebihan secara profesional. Elektromedis dapat mempraktikkannya dengan menunjukkan sertifikasi, pengalaman, dan keahlian khusus, misalnya dalam bidang kalibrasi.
Faktor yang memengaruhi: citra diri, keaslian sikap, dan kemampuan menonjolkan kelebihan dengan elegan.

Extra-Personal Skill

Extra-personal skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan hal-hal di luar diri dan hubungan antarindividu, termasuk sistem, aset, dan perubahan organisasi.
Bagi elektromedis, keterampilan ini meliputi:

  • Asset Management → mengelola inventaris alat medis dan jadwal pemeliharaan

  • Change Management → mengelola transisi teknologi baru agar layanan tetap lancar

  • Future Managing → merencanakan masa depan dengan memperhatikan tren dan peluang teknologi

extra-personal skill membantu elektromedis mengelola lingkungan kerja, sumber daya, dan perkembangan teknologi untuk mendukung profesionalisme dan etika kerja.

1. Asset Management
Asset management merupakan kemampuan mengelola aset atau sumber daya agar memberikan manfaat optimal. Bagi elektromedis, ini berarti mengatur inventaris alat kesehatan, memastikan jadwal kalibrasi, serta mencatat riwayat pemeliharaan alat.
Faktor yang memengaruhi: pencatatan yang baik, analisis kebutuhan rumah sakit, dan perencanaan keuangan yang matang.

2. Change Management
Change management adalah keterampilan mengelola perubahan dalam organisasi atau lingkungan kerja. Elektromedis sering menghadapinya saat rumah sakit mengganti perangkat lama dengan teknologi baru, sehingga perlu memastikan proses transisi berjalan lancar tanpa mengganggu pelayanan pasien.
Faktor yang memengaruhi: komunikasi yang jelas, kesiapan mental, serta dukungan dari pimpinan maupun rekan kerja.

3. Future Managing
Future managing dapat dipahami sebagai kemampuan merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang yang ada. Elektromedis harus mampu membaca tren teknologi kesehatan agar bisa mempersiapkan diri melalui pelatihan maupun sertifikasi.
Faktor yang memengaruhi: visi jangka panjang, analisis tren, serta kemampuan beradaptasi.

Kesimpulan

Keterampilan intra-personal, inter-personal, dan ekstra-personal merupakan fondasi penting dalam etika profesi, khususnya bagi tenaga elektromedis. Intra-personal membantu mengendalikan diri dan mengembangkan potensi, inter-personal memperkuat kerja sama dan komunikasi, sedangkan ekstra-personal memastikan pengelolaan aset, perubahan, dan masa depan berjalan efektif. Dengan menguasai ketiga aspek keterampilan ini, seorang elektromedis tidak hanya bekerja sesuai standar teknis, tetapi juga menjunjung nilai etis, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun