Mohon tunggu...
Dani Demup
Dani Demup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Seni UNU NTB

Book Antusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beragam Keistimewaan Sasak Hadir dalam Sabtu Budaya

29 Maret 2023   04:57 Diperbarui: 29 Maret 2023   04:58 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : salah satu menu masakan

Foto : Pertunjukan tari di sabtu budaya
Foto : Pertunjukan tari di sabtu budaya

Keberadaan Bahasa memang sudah saatnya dilihat sebagai barang antik yang istimewa. Antik disini yang saya maksud adalah bahwa ia memiliki posisi yang sangat mahal sebagai sebuah pengetahuan bukan sebagai sesuatu yang dimaknai sangat susah menemukannya. Kalau kita mengartikannya demikian, maka hilangnya bahasa daerah yang kita gunakan berujung pada penyesalan karena musnahnya sebuah jejak peradaban.

Kegiatan Sabtu Budaya yang kami laksanakan hari itu bersama para guru dan warga sekolah, terbilang belum maksimal. Banyaknya kegiatan dengan waktu yang singkat membuat saya dan tim kualahan dalam mengatur susunan kegiatannya. Salah saya juga memaksakan menyelesaikan Program Perpustakaan terlebih dahulu padahal Sabtu Budaya semakin dekat. Berhamburannya buku-buku yang ada di perpustakaan membuat saya terganggu dan ingin lebih cepat menyelesaikannya. Bayangan saya sewaktu perpustakaan sudah tertata rapi maka ia akan menjadi lokasi yang bisa digunakan untuk pemutaran video sesuai agenda yang sudah dijadwalkan pada kegiatan Sabtu Budaya. Nyatanya Perpustakaan tidak selesai tepat waktu, Sabtu Budaya pun sudah kadung di depan mata.

Meski banyaknya kendala syukurnya Sabtu Budaya bisa terselesaikan dengan cukup baik, meski meninggalkan beberapa catatan yang harus diperbaiki kedepannya. Sebagai ruang belajar, melihat sabtu budaya tidak harus pesimis lantaran hasilnya tidak sesuai ekspektasi atau menyesalinya terus-menerus yang membuat malas untuk bergerak membenahi diri. Semangat dan tekat menghadirkan yang terbaik menjadi cita-cita saya dan tim kedepannya.

Dalam Sabtu Budaya yang kami jalankan beberapa waktu yang lalu ada sekitar 6 kegiatan yang kami lakukan diantaranya, Tari, Pembacaan Puisi, Permainan sambung kata menggunakan bahasa sasak, Fashion show, mewarnai dan menonton video. Tiap kegiatan kami bagi sesuai kelas, kadang ada juga kegiatan yang sifatnya menyeluruh tanpa dibedakan, seperti fashion show misalnya, kegiatan ini kami gabung karena setiap siswa akan menirukan aktifitas orang yang pergi kesawah membawa cangkul, sedangkan perempuan membawa bakul di atas kepala layaknya seorang anak membawakan makanan untuk ayahnya disawah. Begitu juga dengan tari, ia juga termasuk sebagai kegiatan yang kami gabung untuk disaksikan secara bersama. Puisi juga demikian, yang kami pisah hanya mewarnai dan menonton video singkat tentang arsitektur rumah adat Lombok.

Kegiatan mewarnai khusus bagi kelas 1 saja, gambar yang mereka warnai adalah rumah adat suku Sasak. Kegiatan ini diketuai oleh Cinta sebagai fasilitator sedangkan pemutaran video rumah adat didampingi oleh saya sendiri. Menonton video dengan kondisi perpustakan yang masih berantakan dengan buku-buku yang masih berserakan menjadi tempat yang tetap saya pilih untuk menonton bersama kelas 2 dan 3. Penetapan lokasi ini saya lakukan setelah melihat intensitas cahaya yang agak gelap, jadi kualitas gambarnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan ruangan-ruangan yang lain. Selain itu lokasinya lebih dekat dengan ruang guru, tempat mengambil segala kebutuhan pemutaran seperti, LCD, proyektor, sound system, leptop. Sayangnya setelah menumpuk buku-buku di pojok ruangan agar tempat menonton bisa sedikit lebih luas, laptop yang saya gunakan untuk pemutaran tiba-tiba saja tidak bisa memproyeksikan gambar yang saya inginkan entah karena apa, tapi dari penuturan ibu Yati laptopnya memang sering bermasalah.

Foto : Pemutaran video 
Foto : Pemutaran video 

Tidak ingin membuat para siswa yang sudah hadir kecewa, saya pun tetap melakukan pemutaran video hanya dengan menggunakan laptop yang sudah saya bawa dari rumah. Sebenarnya kami memiliki beberapa leptop, hanya saja laptop yang kami bawa tidak memiliki colokan HDMI. Proses menontonpun berlanjut, banyak dari anak-anak meneriakkan kalau tempat yang mereka saksikan di layar pernah dikunjungi. Saya yang mendengar mereka mengutarakan pengakuannya hanya mengiyakan dan sesekali bertanya kepada mereka mengenai pengalamannya berkunjung. Setelah menikmati video yang sudah saya suguhkan, saya meminta agar mereka berbicara mengenai apa saja informasi yang didapatkannya selama menonton. Siswa laki-laki yang duduk paling depan menjawab, setting tempat di video adalah Desa Sade yang berada di Lombok Tengah. Salah satu siswi yang duduk di belakang menyampaikan kalu masyarakat Sade menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah dan mengusir nyamuk. Mendengar penyampaian teman perempuannya siswa laki-laki yang duduk paling depan sedikit kaget tidak percaya. Sayapun membenarkan apa yang di sampikan siswi tersebut yang membuat mereka berpikir tentang realitas masyarakat Sade. Lebih lanjut saya menjelaskan bahwa masyarakat adat Desa Sade tidak hanya menggunakan kotoran sapi semata melainkan menambah sekam padi sebagai campurannya.

Di depan pintu ibu guru Haerani mengajak untuk beranjak menuju salah satu ruangan menikmati hasil masakan kelas 6 yang menjadi ujian praktiknya. Tidak enak bila ia harus menunggu  terlalu lama membuat saya memintanya jalan saja terlebih dahulu. Di akhir diskusi do'a kami panjatkan sebagai akhir pertemuan hari itu, dengan harapan semoga tetap diberikan kesehatan agar dapat bertemu lagi dalam acara yang sama dengan video yang lain dan pengetahuan yang baru. Selepas diskusi kami berakir, sayapun beranjak menuju kelas 6 menikmati masakan yang disuguhkan para siswa.

Foto : salah satu menu masakan
Foto : salah satu menu masakan

Memasuki ruang kelas enam para guru sudah mengambil posisi duduk di kursi yang sudah disediakan. Di atas meja berbagai makanan menggugah selera di sajikan sangat menarik. Tekstur dari makanan yang ada membuat para guru tidak sabar mencicipinya. Satu-persatu mulai mengambil piring, makanan yang ada di atas meja dipilihnya sesuai selera. Ada yang mengambil daging ayam, ikan, telur, pelecing, sate, rusu dan masih banyak lagi yang lainnya. Sajian makanan hari ini sangat special, selain teksturnya menggugah selera rasanya pun sangat tidak mengecewakan. Yummy, seperti kata chef handal yang puas dengan peserta yang memiliki masakan enak sewaktu mengkuti audisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun