Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Limbah Menjadi Aset: Strategi Cerdas Membangun Kekayaan Lewat Ekonomi Sirkular

14 April 2025   16:08 Diperbarui: 14 April 2025   16:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Limbah Kini Dianggap Aset?

Perubahan ini muncul karena meningkatnya kesadaran bahwa banyak jenis limbah sebenarnya masih mengandung nilai ekonomi tinggi. 

Plastik bekas, kertas, logam, bahkan limbah organik jika dikelola dengan benar dapat diolah menjadi produk baru yang bernilai jual. 

Sebagai contoh, botol plastik bisa diubah menjadi serat tekstil, limbah makanan menjadi kompos, dan limbah elektronik mengandung logam mulia seperti emas dan perak yang bisa diekstraksi.

Selain itu, lonjakan permintaan terhadap produk-produk berkelanjutan juga menjadi pendorong utama. Konsumen kini lebih menghargai barang yang ramah lingkungan, daur ulang, atau hasil upcycle. 

Hal ini menciptakan pasar baru bagi pelaku usaha yang mampu mengubah sampah menjadi produk bernilai. Bahkan perusahaan besar mulai mengadopsi praktik ini untuk memenuhi standar ESG (Environmental, Social, and Governance), serta untuk menjaga citra dan loyalitas konsumen.

Strategi Cerdas Membangun Kekayaan Lewat Limbah

Strategi cerdas membangun kekayaan lewat limbah dimulai dari kemampuan melihat nilai tersembunyi di balik barang-barang yang dianggap tak berguna. 

Langkah pertama adalah mengenali jenis-jenis limbah yang memiliki potensi ekonomi tinggi seperti plastik, logam, kertas, tekstil, hingga limbah organik dan elektronik. 

Setiap jenis limbah membutuhkan pendekatan pengolahan yang berbeda, namun semuanya bisa diubah menjadi produk baru dengan nilai jual jika dikelola secara tepat.

Langkah selanjutnya adalah membangun sistem pengumpulan dan pemilahan limbah yang efisien. Banyak pelaku usaha bekerja sama dengan komunitas lokal, pemulung, atau organisasi lingkungan untuk memastikan pasokan bahan baku limbah yang berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun