Tak hanya itu, tas keranjang ini juga sering kali dibuat secara lokal oleh para pengrajin desa.Â
Kemasan Ramah Lingkungan, Tanpa Sampah Plastik
Jika membeli bahan makanan basah seperti ikan atau daging, pedagang akan membalutnya dengan daun pisang sebelum memasukkannya ke dalam tas keranjang.Â
Daun pisang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menjaga kesegaran bahan makanan lebih lama. Selain daun pisang, beberapa pedagang juga menggunakan daun jati atau kertas bekas untuk membungkus barang dagangan mereka.
Selain itu, untuk produk-produk kering seperti gula merah, garam, atau rempah-rempah, pedagang sering menggunakan bungkus dari kertas koran bekas.Â
Penggunaan bahan-bahan alami ini mencerminkan budaya belanja yang lebih berkelanjutan, di mana hampir tidak ada limbah yang dihasilkan setelah berbelanja.
Kebiasaan ini membuat lingkungan tetap bersih dan bebas dari sampah plastik yang kini menjadi ancaman besar bagi ekosistem.Â
Karena plastik belum banyak digunakan pada masa itu, aliran sungai dan tanah di sekitar desa masih bersih tanpa tumpukan sampah.Â
Bahkan, setelah digunakan, daun pembungkus dapat dengan mudah terurai menjadi kompos alami yang menyuburkan tanah. Di samping itu, penggunaan kemasan alami juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.Â
Daun pisang dan daun jati sering kali diperoleh dari kebun sendiri atau dibeli dari petani setempat, sehingga mendukung perekonomian lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk sekali pakai yang diimpor dari luar daerah.
Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan ini perlahan mulai tergeser oleh kemasan plastik yang dianggap lebih praktis. Namun, dampaknya terhadap lingkungan sangat besar.Â