"Krisis ekonomi bukan lagi sekadar berita di layar televisi atau angka dalam laporan keuangan."
Bagi banyak orang, ini adalah kenyataan yang dirasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari harga kebutuhan pokok meroket, biaya transportasi meningkat, dan tagihan bulanan semakin membebani.Â
Sementara itu, gaji tetap tak banyak berubah, bahkan sebagian pekerja harus menghadapi risiko pemotongan pendapatan atau PHK.
Dalam situasi seperti ini, mengandalkan satu sumber penghasilan terasa semakin tidak cukup. Itulah sebabnya banyak orang mulai mencari alternatif, salah satunya dengan memiliki side hustle atau pekerjaan sampingan.Â
Dulu, side hustle mungkin hanya dianggap sebagai hobi yang menghasilkan sedikit uang tambahan, tetapi kini, bagi banyak orang, ini adalah cara untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi.
Namun, seberapa penting sebenarnya side hustle di era sekarang? Apakah ini hanya tren sesaat, atau benar-benar sudah menjadi kebutuhan? Dan bagaimana cara menjalankannya tanpa mengorbankan pekerjaan utama maupun kesehatan mental?Â
Gaji Tak Lagi Cukup
Banyak pekerja mengalami stagnasi pendapatan, sementara inflasi terus meroket. Biaya hidup yang semakin tinggi membuat gaji bulanan terasa cepat habis, bahkan sebelum mencapai akhir bulan.Â
Kebutuhan pokok seperti sembako, listrik, transportasi, dan pendidikan terus mengalami kenaikan harga, tetapi peningkatan pendapatan tidak berjalan seiring.Â
Akibatnya, banyak orang mulai mencari cara untuk menambah penghasilan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan tanpa harus mengorbankan standar hidup mereka secara drastis.