Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Psikologi di Tempat Kerja: Kenapa Banyak Orang Stres dengan Pekerjaan?

17 Februari 2025   08:46 Diperbarui: 17 Februari 2025   08:43 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres ditempat kerja (sumber gambar: haltev.id)

Bekerja adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Selain untuk memenuhi kebutuhan finansial, pekerjaan juga bisa memberikan rasa pencapaian dan identitas diri. 

Namun, di balik manfaatnya, pekerjaan juga sering kali menjadi sumber tekanan dan stres bagi banyak orang. Tuntutan yang tinggi, deadline yang ketat, ekspektasi yang terus meningkat, serta tekanan dari lingkungan kerja dapat membuat seseorang merasa tertekan, cemas, bahkan kehilangan motivasi.

Di era modern ini, stres di tempat kerja bukan lagi sekadar keluhan individu, melainkan masalah kolektif yang memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan karyawan secara luas. Bahkan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres kerja yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, seperti kelelahan kronis, kecemasan, bahkan depresi.

Lalu, mengapa begitu banyak orang mengalami stres dalam pekerjaan mereka? Apakah ini akibat sistem kerja yang tidak manusiawi, atau ada faktor psikologis yang lebih dalam yang perlu dipahami? 

Penyebab Utama Stres di Tempat Kerja

Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan stres di tempat kerja adalah beban kerja yang berlebihan. Banyak perusahaan menuntut produktivitas tinggi dengan sumber daya yang terbatas, memaksa karyawan untuk bekerja lembur atau menyelesaikan tugas di luar kapasitas mereka. 

Hal ini tidak hanya melelahkan secara fisik, tetapi juga menimbulkan tekanan mental yang berkepanjangan. Selain itu, kurangnya kontrol atas pekerjaan juga menjadi pemicu stres. 

Ketika karyawan tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan atau merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton, mereka bisa merasa kehilangan kendali atas hidupnya. Ketidakpastian terhadap masa depan pekerjaan, seperti risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) atau perubahan kebijakan mendadak, juga dapat meningkatkan kecemasan.

Lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti konflik antar kolega, persaingan yang tidak sehat, atau gaya kepemimpinan yang otoriter, semakin memperparah tingkat stres. Komunikasi yang buruk dan kurangnya dukungan dari atasan sering kali membuat karyawan merasa tidak dihargai atau bahkan diabaikan.

Ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi juga menjadi penyebab utama stres. Di era digital, batas antara waktu kerja dan waktu pribadi semakin kabur, terutama dengan adanya email atau pesan kerja yang terus masuk bahkan di luar jam kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun