Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budaya Kerja Lembur: Produktif atau Eksploitasi?

13 Februari 2025   21:58 Diperbarui: 13 Februari 2025   21:55 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja lembur (sumber gambar: kompas.com)

Selain itu, sistem lembur yang tidak diberi kompensasi layak semakin memperburuk situasi. Di banyak tempat, karyawan bekerja lembur tanpa mendapatkan bayaran tambahan atau bahkan tanpa dihitung sebagai bagian dari hak mereka. Ini menjadikan lembur sebagai bentuk eksploitasi tenaga kerja, di mana perusahaan mendapatkan manfaat lebih sementara pekerja justru dirugikan.

Kesimpulan

Budaya kerja lembur bukan sekadar soal produktivitas, tetapi juga kesejahteraan pekerja. Jika dikelola dengan baik, lembur bisa menjadi alat untuk mencapai target tanpa mengorbankan kesehatan dan keseimbangan hidup karyawan. 

Namun, jika dijadikan norma tanpa batas yang jelas, lembur justru berpotensi menjadi eksploitasi yang merugikan semua pihak. Perusahaan perlu memahami bahwa tenaga kerja yang sehat dan sejahtera akan lebih produktif dibandingkan mereka yang kelelahan akibat jam kerja yang berlebihan. 

Menerapkan manajemen kerja yang efektif, memastikan beban kerja yang wajar, serta memberikan kompensasi yang adil untuk lembur adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Di sisi lain, pekerja juga harus lebih sadar akan hak-hak mereka dan berani menetapkan batasan. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bukanlah tanda kurangnya dedikasi, tetapi justru kunci untuk bekerja lebih optimal dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, produktivitas bukan hanya tentang berapa lama seseorang bekerja, tetapi seberapa efektif waktu kerja digunakan. Budaya kerja yang sehat akan menghasilkan karyawan yang lebih bahagia, kreatif, dan berkontribusi maksimal tanpa harus mengorbankan kesejahteraan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun