Liburan sebaiknya dipandang sebagai jeda untuk menyegarkan pikiran dan tubuh, bukan solusi utama. Dengan pendekatan yang tepat baik melalui refleksi, koneksi dengan alam, atau hanya sekadar melepaskan diri dari teknologi liburan dapat menjadi momen penting untuk mengisi ulang energi dan mendapatkan perspektif baru. Namun, kebahagiaan yang mendalam dan tahan lama hanya bisa dicapai melalui perawatan diri yang konsisten, hubungan sosial yang sehat, dan keberanian untuk menghadapi realitas hidup dengan penuh kesadaran.
Jadi, meskipun liburan dapat menjadi bagian dari healing, esensinya tetap bergantung pada bagaimana kita memanfaatkan momen tersebut. Apakah kita benar-benar hadir dan menikmati perjalanan, atau hanya sekadar mengikuti tren? Pilihan ada di tangan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI