Mohon tunggu...
Muhammad Arsyad
Muhammad Arsyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas kuliah

Handil katom, tambak sirang darat kec, gambut kab, banjar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Melanda Uang Jajan Tiada

24 Desember 2021   15:30 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

      Dikala pandemi ini melanda kemiskinan pun merajalela banyak orang yang hilang perkejaannya di akibatkan pandemi kita sekarang ini, hampir usai sudah pandemi melanda
datang lah lagi isu-isu virus varian baru yang bisa menular bahkan lebih dahsyat.
      Dilarang nya berkegiatan di sekolah mengakibatkan banyak sekolah yang melakukan sistem
belajar daring/online, banyak siswa yang mengeluh akibat sekolah daring ini mulai dari
ketiadaan nya ponsel,kouta internet yang terbatas,jaringan yang belum memadai,bahkan
sebagian siswa juga mengeluh akibat uang jajan nya berkurang dikarnakan tiada nya tranportasi
ke sekolah bukan hanya itu kegiatan mahasiwa yang terbatas juga mengakibatkan kurang nya
minat belajar dikalangan siswa.
Untungnya pemerintah sangat peduli atas hal yang demikian dengan bantuan pemerintah
seperti pembagian kouta belajar hingga bantuan pokok lain nya yang bisa menunjang aktifitas
siswa lebih komfiten. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak pelajar dan/atau mahasiswa
maupun para pengajar mengeluhkan kontribusi pemerintah yang dinilai kurang maksimal.
Untuk mahasiswa dan/atau pelajar sendiri, banyak muncul keluhan mengenai pengiriman kuota
bantuan pemerintah yang dianggap masih kurang tepat waktu. Mereka menganggap bahwa
pemerintah belum mampu meratakan bantuan kuota tersebut. Adanya kendala sinyal yang
menganggu PJJ juga membuat para mahasiswa dan/atau pelajar menginginkan agar pemerintah
dapat mengatasi permasalahan tersebut, terutama bagi para mahasiswa dan/atau pelajar yang
bertempat tinggal di pelosok daerah. Masih banyaknya mahasiswa dan/atau pelajar kurang
mampu yang tinggal di pelosok daerah seharusnya membuat pemerintah ikut mendistribusikan
bantuan lainnya seperti memfasilitasi perangkat untuk digunakan dalam PJJ. Kemudian, untuk
para pengajar, muncul keluhan mengenai proporsi kuota bantuan belajar yang diterima. Para pengajar menilai bahwasannya pembagian proporsi kuota bantuan dari pemerintah kurang
seimbang dikarenakan jumlah kuota multimedia (belajar) jauh lebih besar dibandingkan jumlah
kuota utama (umum), padahal kegiatan pembelajaran justru lebih banyak yang menggunakan
kuota utama dibandingkan kuota multimedia. (www.cnnindonesia.com)
       Walaupun pemerintah sudah berusaha semampu mungkin untuk membantu proses PJJ, tetapi
dengan banyaknya keluhan yang ditunjukkan kepada pemerintah dalam kegiatan
menyempurnakan PJJ tersebut, diharapkan kedepannya pemerintah dapat lebih memperhatikan
para mahasiswa dan/atau pelajar yang bertempat tinggal di pelosok daerah dan dapat
memberikan bantuan lain yang kiranya akan membantu mereka dalam mengikuti PJJ dan
diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan kembali pembagian proporsi kuota bantuan
internet agar memiliki jumlah yang sama rata sehingga dapat digunakan secara utuh dan tidak
terbuang percuma.
Selama kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sebagian mahasiswa rantau di Jakarta dan
sekitarnya kesulitan mencari makan dan data internet.
Muhammad Arsyad , mahasiswa angkatan 2020 Universitas Islam Negeri (UIN) banjarmasin,
sudah bulat tekad pulang ke kampung halaman di aluh-aluh besar, kal-sel. Mahasiswa yang
sedang menempuh semester 3 ini, merasa aman pulang kampung karena kuliah yang ofline
masih terbatas jumlah nya maupun hari nya, dalam satu minggu Cuma satu hari dan Cuma satu
matkul ujar nya jum’at (24/12).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun