Mohon tunggu...
Muhammad arsenio ammarfiko
Muhammad arsenio ammarfiko Mohon Tunggu... Lainnya - sman 28 jakarta

ok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tikus Mol dan Burung Merak

30 November 2020   11:17 Diperbarui: 30 November 2020   11:36 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman dahulu hiduplah seekor tikus mol yang hidup di dalam tanah ia hidup sebatang kara di dalam liang nya yang sempit. tikus tanah tersebut menghabiskan hari-harinya hanya dengan berburu cacing dan tidur sepanjang hari, terkadang saat ia tertidur ia sering kali bermimpi untuk menjadi binatang lain yang memiliki rupa yang cantik dan banyak disukai oleh binatang lain "huh coba saja tuhan menciptakanku menjadi seekor harimau yang gagah atau kupu kupu yang cantik, pasti hidupku akan lebih bahagia!" pikirnya. namun jauh di dalam lubuk hatinya sang tikus tahu bahwa apa yang diinginkannya itu mustahil dan ia harus bersyukur karena sudah diberi kesempatan untuk hidup oleh tuhan.

hari-hari berikutnya dilalui oleh tikus dengan rutinitasnya yang sangat membosankan, namun di saat sang tikus sedang tidur siang ia terbangun oleh suara gaduh yang berasal dari atas tanah. merasa terganggu, sang tikuspun segera keluar dari liangnya untuk mencari siapa pelaku kegaduhan tersebut. 

alangkah terkejutnya sang tikus tanah ketika yang ia temui adalah seekor burung merak yang sedang mencari rumput untuk dimakan, tikus tanah baru pertama kali melihat seekor burung merak secara langsung dan kata-kata tidak bisa menggambarkan betapa takjubnya sang tikus tanah akan pemandangan yang sedang ia lihat. tikus tanah pun mencoba memberanikan diri untuk menyapa sang burung merak "hai burung merak! hari yang cerah! apa kabar?" ucap tikus mol. 

Burung merak hanya menatap tikus tanah dengan tajam dan kembali mencari makan. sang tikus mol mengira kalau burung merak tidak mendengar apa yang tikus mol katakan oleh karena itu, ia pun mencoba menyapa burung merak lagi. "haloooo merak! kau sedang apaa?" teriak sang tikus. muak oleh teriakan sang tikus, burung merak pun hanya membalas "diam kau tikus menjijikan! pergi sana! jangan ganggu aku lagi!" seraya burung merak pergi. sang tikus tanah pun marah dan masuk ke rumahnya.

Keesokan harinya tikus tanah kembali terbangun oleh suara gaduh, "haduh pasti ini kerjaannya si merak yang sombong itu deh!" ia mencoba untuk tidur kembali namun suara gaduhnya semakin menjadi-jadi akhirnya tikus tanah pun memutuskan untuk melihat apa yang terjadi.

ternyata benar! Burung merak yang kemarin mencaci tikus tanah datang kembali untuk mencari makan, namun yang berbeda sekarang adalah sang burung merak telah masuk kedalam kandang besi milik seorang pemburu. sang tikus tanah menyaksikan secara diam-diam ketika kandang berisi burung merak tersebut dibawa oleh pemburu. Tikus tanah pun jadi sadar bahwa ia harus bersyukur menjadi apa adanya dan tidak selamanya makhluk yang cantik hidupnya gampang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun