E-sport (electronic sports) merupakan istilah untuk kompetisi permainan video multiplayer yang dimainkan oleh pemain profesional. Fenomena olahraga masa kini ini menjadi menarik dikarenakan pada ajang Asian Games Electronic Sport (eSport) termasuk sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Perkembangan dunia di bidang elektronik dan digital membawa sebuah perubahan. Dimana olahraga yang biasanya berhubungan dengan aktivitas kegiatan untuk melatih tubuh, baik jasmani dan rohani seperti (permainan olahraga catur). Kini bertambahnya cabang olahraga terbaru akibat adanya teknologi yang mendukung Kegiatan E-Sport sebagai olahraga non fisik. Olahraga masa kini (E-sport) memerlukan jaringan internet yang cepat dan reliable sehingga koneksi permainan dapat terjadi tanpa gangguan. Tak hanya internet juga olahraga E-sport memerlukan teknologi penunjang seperti alat-alat komputer dan handphone yang mengikuti spesifikasi dari aplikasi yang memainkan video multiplayer yang akan dimainkan. Atlet E-sport disebut sebagai Pro-Player, karena memiliki kemampuan diatas rata-rata pemain yang hanya sekedar untuk bermain game atau video multiplayer.
E-sport merupakan cabang olahraga yang paling diminati masa kini bagi Generasi Z, hal ini dikarenakan di era sekarang internet sangat mudah dijangkau dan murah. Selain itu banyaknya aplikasi seperti Platform Live Streaming (broadcast) seperti youtube, twitch, Nimo tv, Facebook dan lainnya. Platform ini digunakan para tim E-sport untuk yang memperkenalkan timnya ataupun pemainnya ke masyarakat luas. Lewat platform live streaming (broadcast) pemain Pro-Player E-sport membagikan kegiatan mereka. Kadang memberikan sedikit ilmu dan strategi bagaimana bermain yang benar. Lewat aplikasi Platform Live Streaming (broadcast) ini, dimana banyak Generasi Z yang sering menonton membuat E-sport menjadi olahraga yang mereka inginkan bahkan di impikan. E-sport merupakan olahraga terbaik bagi Generasi Z. Dikarenakan banyaknya anak muda yang memiliki harapan impian dan keinginan menjadi seorang Atlet Pro-Player yang hanya bermain game lalu dibayar dan terkenal.
Tetapi anak muda harus tahu juga susahnya menjadi seorang Atlet E-sport. Olahraga E-sport bukan hanya untuk bermain game duduk depan layar. Tetapi harus menguasai semua karakter di dalam permainan dengan menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Juga harus memiliki mental di atas rata – rata pemain game biasa. Seorang Pro-Player juga memiliki jadwal latihan untuk melatih Skill dan strategi permainan yang baik. Mengikuti turnamen dari skala kecil hingga tingkat nasional bahkan kejuaraan dunia. Banyaknya Generasi khususnya Z yang memiliki keinginan menjadi seorang Atlet Pro-Player E-Sport. Tetapi tertahan oleh Stigma Masyarakat yang menganggap anak yang bermain game hanya buang-buang waktu dan tak memiliki masa depan.
Tak dipungkiri E-sport merupakan cabang olahraga yang saat ini paling digemari oleh Generasi Z terutama paling banyak diminati oleh kalangan anak muda “para pelajar”. Seharusnya Generasi Z mendapat dukungan oleh lingkungan sekitar (orang tua dan sekolah), peran orang tua (keluarga) sangat penting dalam membentuk anak. Orang tua harus lebih perhatian terhadap hobi, bakat dan minat anaknya. Sehingga dapat tersalurkan dengan baik. Tidak sedikit Generasi Z berprestasi di bidang atlet E-sport. Anak muda yang suka bermain game jika dibina dengan baik justru memberikan dampak yang positif. Game merupakan alat alternatif anak muda dalam belajar kognitif seperti menyusun strategi, berkomunikasi hingga belajar menjadi leadership. Game selama dibawah pengawasan dan bimbingan orang tua maka kecemasan akan kecanduan atau malas dan sering lupa waktu saat bermain game pada Generasi Z tidak akan pernah terjadi.
Perkembangan industri E-sport di indonesia bisa terbilang sangat cepat dalam kurung waktu dekat ini. Banyak tim E-sport dari Tanah Air yang berhasil menjuarai beberapa turnamen internasional sejak 2017 lalu. Perkembangan E-sport di Tanah Air Tak bisa diragukan jika esports kini menjadi industri yang sangat populer di Indonesia. Bahkan, pemerintah sudah mengakui pesatnya perkembangan industri ini dan telah menyelenggarakan turnamen seperti Piala Presiden Esports dan kini Piala Menpora Esports. Dengan begitu, pertumbuhan esports Indonesia terbilang sangat pesat.
Pada tahun 2017 lalu, tim terbaik dari indonesia yaitu RRQ dari divisi Endeavour game Point Blank berhasil mengharumkan indonesia dengan menjuarai PBIC (PointBlank International Championship) dan mendapat hadia sebesar $50.000 USD. Pada kejuaraan ini tim terbaik indonesia sudah dikenal oleh kalangan pemain game PB anak muda (Troopers indonesia). Karena kehebatannya dalam permainan gameplay mereka yang membuat siapapun menonton menjadi kagum terhadap kemampuan yang mereka punya.
Ditahun berikutnya 2018, indonesia membuat turnamen dengan hadiah besar di indonesia bernama GESC Indonesia Minor. Turnamen ini mempertandingkan game DOTA 2 pada saat itu game PC MOBA yang sangat populer di indonesia, Hadiah yang diberikan mencapai $300.000 USD. Selanjutnya di tahun 2019, Mobile Legend: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia, mengadakan turnamen MPL musim keempat ini memperebutkan hadiah hingga US$ 300 ribu atau setara dengan Rp 4,2 miliar. Di tahun 2020 kemarin tim terbaik dari indonesia telah berhasil mendapat gelar juara seperti MPL Invitational pada mei 2020 lalu dari cabang game mobile legends.
Jika dilihat dari jumlah hadiah turnamen, Perkembangan industri E-sport di indonesia bisa terbilang menjanjikan bagi para Atlet E-sport, dan juga menjanjikan bagi pemilik bahkan investor untuk memiliki tim E-sportnya sendiri. Diharapkan di masa pandemi sekarang ini Perkembangan industri E-sport di indonesia bisa lebih maju dengan dukungan dari pemerintah dan melahirkan para bintang-bintang dari Generasi z yang dapat mengharumkan nama indonesia di kancah pertandingan E-sport International.
