Mohon tunggu...
Muhammad Alby MH
Muhammad Alby MH Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Sunan Ampel

tidak perlu menjadi yang terbaik, tapi berbuatlah baik kepada banyak orang tanpa memandang statusnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Quran

20 Desember 2022   06:10 Diperbarui: 20 Desember 2022   06:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Quran merupakan wahyu yang berasal dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril AS, yang disampaikan secara mutawatir, Dan orang yang membacanya dengan tujuan mencari Ridho AllahSWT akan mendapat pahala. Al-Quran diturunkan sebagai pedoman dan petujuk bagi umat manusia terkhusus umat muslim yang berstatus sebagai pemegang kitab Al-Quran dan pelaku syariat Islam, sehingga semua permasalahan dan problematika yang terjadi akan kembali ke Al-Quran sebagai solusinya untuk memecahkan masalah tersebut, mengingat Islam sebagai Agama Rahmatan lil Alamin dan ajaran yang sempurna dalam membenarkan ajaran sebelumnya yang sempat sesat dan menyeleweng dari syariat islam. Banyak dari manusia khsusnya umat muslim dari kalangan Ulama mufassirin yang menafsirkan Al-Quran dengan pengetahuanya yang faqih baik, sehingga Al-Quran berpotensi memiliki banyak macam penafsiran yang berbeda-beda, meski demikian, terdapat beberapa ayat yang sebagian mufassirin menafsiri sebagian tidak memilih untuk menafsirkan, sebagaimana yang terjadi antara Ulama Salaf dan Khalaf dalam menyikapi Muhkam dan Mutasyabih sebagai sarana memahami Tafsir Al-Quran.

Muhkam dan Mutasyabih mempunyai makna yang berlawanan ketika dihadapkan dalam konteks Ulumul Quran sebagaimana yang telah dijelaskan pada surah ali-Imran ayat ke-7 bahwasanya muhkam yang jelas maknanya dan dijadikan sebagai pegangan hukum akan tetapi ada juga yang mutasyabbihat yang tidak bisa difahami maknanya, padahal Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, sehingga dapat menyebabkan kontradiksi diantara orang islam yang minim Pengetahuan Agamanya dan orang non muslim yang berargumen mengenai ketidakjelasan makna Al-Quran, padahal adanya muhkam dan mutasyabih, karena memang Allah SWT telah menetapkan dan menghendakinya demikian. Oleh karenanya Allah SWT mengklasifikasikan ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih bertujuan untuk membedakan antara ayat -- ayat yang Muhkam sebagai landasan hukum dan Mutasyabih seperti ayat Fawatihus suwar yang mana kita cukup mengimaninya saja karena hanya Allah SWT yang mengetahuinya.  

Muhkam merupakan Sighat isim maful yang mempunyai makna yang kokoh, sempurna, dan menetukan atau memutuskan. Maksudnya memutuskan secara sempurna antara berita yang benar dari yang salah, yang hak dari yang batil dan lurus dari yang sesat.  Pengertian ini sesuai dengan Firman Allah SWT pada surah Hud ayat 


Artinya :  Alif Lm R. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya telah disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci (dan diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahateliti.

Banyak dari kalangan Ulama yang mendefinisikan Muhkam. Berpijak pada ayat ini maka yang dimaksud adalah Kesempurnaan ayat yang mencakup semua aspek secara lengkap dan mutlak, sehingga tidak mungkin terjadi pertentangan dan perselisihan diantara Ayat-ayatnya. Secara umum muhkam merupakan pokok kitab yang dibuat pegangan atau landasan hukum. Ayat muhkam ini juga bisa disebut dengan Nasikh ( yang mengganti hukum ), kalau dalam istilah Ushul Fiqh dinamakan mubayyin atau dalil mubayyin yakni menjelaskan atau mengungkapkan suatu makna dari pembicaraan ( kalamullah ) serta menjelaskan secara terperinci tentang hal-hal yang tersembunyi di dalamnya.  

Mutasyabih secara bahasa berasal dari masdar tasyabuh yang berarti serupa, tasyabuh mempunyai sinonim yakni iltibas dan tamatsul, keduanya memiliki arti yang hampir sama, kalau Iltibas berarti keadaan samar atau ketidakjelasan, sedangkan Tamasul berarti menjadi serupa atau identik. Jadi pengertian mutasyabih lebih condong ke tamasul sebagaimana potongan firman Allah SWT surah Hud Ayat 23

Artinya : Allah telah menurunkan perkataan yang terbaik, (yaitu) Kitab (Al-Qur'an) yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang.

Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud mutasyabihat itu menjelaskan segi kesamaan ayat-ayat Al-Quran dalam kebenaran, kebaikan dan kemukjizatanya. Secara umum mutasyabih merupakan suatu lafazd atau ayat yang masih samar dan membutuhkan Takwil untuk mengetahui kandungan maknanya. Dalam hal ini para ulama' mengatakan bahwa penyebab adanya kesamaran dalam ayat Al-Quran karena beberapa hal diantaranya 

1.   Kesamaran pada lafaz ayat. Mengingat Sebagian adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Quran itu disebabkan karena kesamaran pada lafal yakni lafadh atau ayat yang sama sekali tidak dapat diketahui hakekatnya , baik lafal yang masih mufrad ataupun yang sudah murakkab. Kesamaran pada lafal mufrad, maksudnya adalah ada lafal-lafal mufrad yang artinya tidak jelas, baik disebabkan lafalnya yang gharib (asing), atau musytarak (bermakna ganda). Contoh lafal mufrad seperti kata dalam ayat 31 surah Abasa : (dan buah-buahan serta rerumputan). Kata abban tersebut jarang terdapat dalam al-Quran, sehingga asing, Kalau tidak ada penjelasan dari ayat berikutnya yakni

Maka menjadi jelas, dengan adanya ayat selanjutnya memberi makna bahwa yang dimaksud dari buah-buah dan rerumputan itu sebagai kesenanangan dan kenikmatan dan juga hewan ternakmu.

Kesamaran pada lafal murakab ( susunan kalimat ) disebabkan karena lafal-lafal murakab itu terlalu ringkas atau terlalu luas, atau karena susunan kalimatnya kurang tertib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun