Mohon tunggu...
Muhammad Agung Syahrullah
Muhammad Agung Syahrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang

إِنَّ مَعِىَ رَبِّى

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istana Asserayah Hasyimiah , Lambang Keperkasaan Melayu di Bumi Lancang Kuning

22 Desember 2023   01:42 Diperbarui: 22 Desember 2023   01:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang kabupaten Siak tentunya tak lepas dari keberadaan sebuah bangunan megah peninggalan Kesultanan Siak yang masih berdiri kokoh hingga saat ini yang dikenal oleh banyak orang dengan sebutan Istana Siak Sri Indrapura atau nama resminya Istana Asserayah Hasyimiah.

Selasa 19 desember lalu , penulis bersama rekan-rekan angkatan 2022 departemen sejarah Universitas Negeri Padang mengadakan kuliah kerja lapangan ke Istana Siak dalam rangka menelusuri jejak sejarah yang masih tertinggal disana, Istana siak menjadi bukti nyata bahwa Kesultanan Siak pernah menancapkan kekuasaannya di Bumi lancang kuning selama 2 abad lamanya. Bentuk bangunan istana yang terdiri dari 2 lantai ini memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa.

Penulis menelusuri setiap sudut bangunan istana yang kaya akan nilai historis ini , pada lantai bawah penulis menemukan 6 ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing , ada ruang tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu perempuan, ruang siding kerajaan yang juga difungsikan sebagai ruang pesta. 

Di semua ruangan pada lantai bawah banyak menampilkan sejumlah peninggalan Kesultanan Siak yang masih original otentik, berbagai cinderamata dari negara sahabat turut disimpan rapi di lemari kayu , ada guci dari dinasti min hingga sebuah alat musik "segede gaban" yang disebut dengan komet yang hanya ada 2 di dunia yaitu di siak dan Jerman. 

Ada satu benda peninggalan yang menarik perhatian penulis, yaitu sebuah cermin kristal yang merupakan hadiah dari Sultan Syarif Hasyim untuk permaisurinya yang ia beli saat berkunjung ke Jerman, ada kepercayaan menarik dari keberadaan kaca kristal ini , konon katanya sebelum bercermin di kaca ini terlebih dahulu membasuh muka di air perigi (sumur) belakang Istana sambil bershalawat maka akan menyalakan aura kecantikan dan awet muda serta berseri layaknya seorang permaisuri. Wallahu a'lam Bishawab.

Sementara itu untuk lantai atas terdiri dari 9 ruangan yang berfungsi sebagai tempat istirahat Sultan serta para tamu istana. Pada lantai 2 dijadikan area pribadi Sultan beserta keluarga yang saat ini menyimpan barang pribadi peninggalan Sultan dan permaisuri beserta keluarganya seperti baju, perhiasan permaisuri dan lukisan-lukisan keluarga sultan.

Kemudian penulis beralih ke luar istana melihat taman istana yang begitu luas , serta terdapat 8 meriam yang tersebar di berbagai sisi halaman istana.

Untuk lokasi dan alamat Istana Siak, yakni berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kampung Dalam, Siak, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Rute menuju Istana Siak melalui akses jalan menuju Istana Siak sangatlah mudah, dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, maupun kendaraan roda empat, hingga ke area parkiran. Ketika perjalanan ke Istana Siak, penulis menggunakan bus pariwisata dari Kota Pekanbaru yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam.

Jarak Istana Siak dari pelabuhan sungai Siak hanya sekitar 500 meter saja. Lokasi Istana Siak terletak berdekatan dengan alun-alun Kabupaten Siak, jaraknya hanya kurang lebih 180 meter saja. Harga Tiket Masuk Istana Siak hanya sebesar Rp. 10.000 per orang. Jam Buka Istana Siak dari pukul 08.00 -- 16.00 dan buka dari hari Senin -- Minggu, dengan lingkungan yang indah , adem dan bersih. Kemudian di sekitaran Istana siak juga terdapat perkampungan Cina atau Pecinan yang mayoritas warga nya banyak menjajakan kuliner khas siak serta terdapat klenteng dan Masjid Raya Syahabuddin yang terletak berdampingan dengan pemakaman Sultan Syarif Kasim II beserta keluarganya.

Akhir kata penulis berpesan kepada wisatawan atau pengunjung yang akan atau ingin berkunjung ke Istana Siak untuk senantiasa menjaga semua benda peninggalan yang sangat bernilai tersebut agar kelak anak cucu kita juga dapat menikmati dan melihat nya. Serta jangan lupa untuk mengabadikan momen berharga saat berada di objek wisata Istana Siak dengan lensa kamera smartphone masing-masing. Selamat Berkunjung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun