Mohon tunggu...
Muhammad Agung Gumelar
Muhammad Agung Gumelar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Home

Kontribusi HMI untuk Bangsa sebagai Manifestasi dari Dakwah Bil-Hal

23 Oktober 2022   20:43 Diperbarui: 24 Oktober 2022   11:52 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dakwah adalah kegiatan menyeru, ajakan ataupun propaganda yang dilakukan manusia agar kejalan yang haq atau benar dan melarang ke jalan yang salah  atau mungkar untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat (Azis, 2009)sedangkan Dakwah bil hal adalah kegiatan dakwah yang dilakukan bukan hanya ajakan secara verbal belaka tetapi juga aksi nyata dengan cara teladan ataupun tindakan, sebagaimana apa yang dikatakan Akhmad Sagir dalam Dakwah Bil-Hal : Prospek dan Tantangan da'i yang mengatakan bahwa Dakwah bil-hal merupakan upaya dakwah dengan melakukan perbuatan nyata, tentunya wujudnya beraneka ragam. Yang dimaksud dengan wujudnya beraneka ragam sendiri, dakwah sendiri tidak hanya dipahami dengan arti yang sempit seperti yang dilakukan ustadz ustadz di masjid, dakwah disini dapat dilakukan diruang lingkup apa saja asalkan tidak bertentangan dengan alqur'an dan sunnah, seperti dakwah diruang politik, dakwah dalam organisasi, dakwah dalam ekonomi dan lain sebagainya. (Sagir, 2015)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi tertua di Indonesia yang di pelopori oleh Lafran Pane dan kawan kawannya yang didirikan pada tanggal 5 februari 1947 di Yogyakarta.  Yang memiliki tujuan" Terbinanya insan akademis pencipta,pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT"(AD HMI pasal 4).

Untuk memcapai tujuan itu banyak jalan yang beragam, sehingga perlu adanya aksi nyata bukan sekadar retorika belaka, kader HMI yang hanya mahir dalam retorika saja maka itu merupakan salah satu tanda kemunduran HMI seperti apa yang dikatakan oleh Agus Sitompul dalam bukunya 44 indikator kemunduran HMI yang pada point 27 " HMI terlalu banyak retorika daripada Action" (Sitompul, 2008) dengan demikian, selama kiprahnya du Indonesia Himpunan Mahasiswa Islam memberikan banyak kontribusi untuk Indonesia  sebagai perwujudan dakwah bil hal di Indonesia.  Adapun beberapa kontribusi HMI di Indonesia sebagai wujud dari Dakwah bil Hal;

  • Berdirinya Kampus digital pertama di Indonesia sebagai wujud kontribusi di bidang Pendidikan

Pada tanggal 15 januari 2021 presiden Jokowi meresmikan Universitas Insan Cita Indonesia yang dimana UICI ini sebagai kuliahan yang berbasis digital. UICI didirikan oleh Korp Alumni HMI atau KAHMI yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai mana tujuan kemerdekaan, yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmursebagaimana tujuan negara Indonesia, latar belakang UICI lahir dari mimpi lama para alumni HMI untuk mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi, lalu direalisasikan oleh Majelis Nasional KAHMI yang dipimpin oleh Koordinator Presidium, Sigit Pamungkas dan 8 Presidum lainnya. Mereka kemudian membentuk Panitia Persiapan Pendirian Universitas Digital KAHMI melalui SK No. 060/SK/MN-KAHMI/VII/2020 MN KAHMI Tanggal 08 Juli 2020.

Melalui SK tersebut, MN KAHMI membentuk Streering Commitee yang diketuai oleh Prof. Ravik Karsidi dengan Sekretaris, Ir. Subandriyo dan Organizing Commitee yang diketuai oleh Prof. Laode Masihu Kamaluddin, Sekretaris Sujana Sulaiman, dengan Bendahara Sarinande dan beberapa anggota lainnya.

Dari kepanitiaan inilah kemudian izin prinsip pendirian UICI dan izin operasional UICI berhasil dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020.


Lalu setelah itu Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin  lalu dipercaya menjadi Rektor pertama Universitas Insan Cita Indonesia untuk memimpin UICI ini.

  • Alumni HMI yang menjadi Pejabat birokrasi Pemerintahan sebagai wujud kontribusi HMI dalam bidang politik.

Tentunya para kader HMI tidak asing lagi dengan nama nama orang yang latar belakangnya dulu pernah menjadi bagian dari HMI dan kini menjadi bagian ataupun pernah menjadi bagian dari Birokrasi Pemerintahan:

a. Jusuf Kalla

Siapa sangka Jusuf Kalla yang pernah menjabat sebagai wakil presiden RI selama 2 kali itu dulunya kader HMI Cabang Makassar pada tahun 1965-1966 yang menjabat sebagai ketua umum (Ali, 2015).  Bukan tanpa kontribusi, sebagai wapres juga beliau memiliki banyak kontribusi mengutip dari JEO Kompas.com, sejumlah prestasi penting ditorehkan oleh Jusuf Kalla ketika mendampingi SBY sebagai Wapres. Saat mendampingi SBY, Indonesia mendapat banyak ujian, yakni bencana alam tsunami di Aceh dan sebagian pesisir Sumatera pada Desember 2004. Indonesia juga didera permasalahan separatisme yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam dua peristiwa itu, Jusuf Kalla mengambil peran penting. Sepak terjang Jusuf Kalla menangani kondisi krisis di pemerintahan SBY terlihat saat ia mengomandoi penanggulangan bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh dan pesisir barat Sumatera pada 26 Desember 2004. (Rizal, 2021)

b. Mahfud MD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun