Mohon tunggu...
muhammadadityawahyudi
muhammadadityawahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

gaming

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Framing Teks Media Massa mengenai Bencana Alam yang ada di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

18 Maret 2024   20:37 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Balangan

Kabupaten Balangan, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia, memiliki luas wilayah sekitar 2.993,88 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 203.000 jiwa. Berbatasan dengan Kabupaten Tabalong, Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan, kabupaten ini memiliki Paringin sebagai ibu kota. Mata pencaharian utama penduduknya meliputi pertanian, perkebunan, pertambangan, dan perdagangan. Seperti daerah lain di Indonesia, Kabupaten Balangan rentan terhadap berbagai bencana alam, termasuk banjir, longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan, yang sering dipicu oleh faktor geografis dan iklim. Pemerintah setempat dan lembaga terkait berupaya melakukan mitigasi dan penanggulangan bencana, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tata cara bertindak dalam menghadapi bencana serta pembangunan infrastruktur yang tahan bencana.

Berikut ini tabel data BPS curah hujan yang terjadi di Kabupaten balangan, pada tahun 2005-2014

Berikut sedikit gambaran framing teks dari media yang merangkumkan bencana alam yang ada di Kalimantan Selatan, Kabupaten Balangan.

Urutan pembuatan Framing teks:

"Title News, Date, Time, Media, and Explanation"

1. "Beberapa ruas jalan diKabupaten Balangan Sempat Terendam akibat Luapan Air sungai, selasa, 4 Juli 2023, 22:26 WIB, BanjarmasinPost.co.id, Paringin Beberapa ruas jalan sempat terendam akibat kenaikan debit air sungai di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Luapan air sungai sempat merendam halaman rumah warga. Untuk di beberapa ruas jalan, juga sempat terendam. Hal tersebut terjadi ketika curah hujan cukup tinggi. Penuturan Raihan, warga Desa Badalungga, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, mengatakan, jalan memang sering terendam karena posisinya rendah. Pengguna jalan harus ekstra hati hati saat melintasi jalan tersebut. "Hanya beberapa jam setelah itu, surut lagi. Kalau curah hujan tinggi, maka bisa naik lagi," ujarnya, Selasa (4/7/2023) Terpisah, Kepala BPBD Balangan, Rahmi, mengatakan, kenaikan curah hujan membuat debit air sungai meningkat. 

Namun tidak lama karena sifatnya hanya sementara.  Meski begitu, dia mengimbau warga agar tetap waspda bila hujan turun sepanjang hari."Hanya meluap sementara, satu hari sudah surut lagi," ujar Rahmi. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)".

2. "Musim hujan tiba, BPBD balangan ingatkan warga waspada bencana banjir, Kamis, 5 November 2020, 21:39 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Peringatan dini terhadap bencana alam di musim hujan sudah mulai disosialisasikan oleh BPBD Kabupaten Balangan. Merujuk adanya banjir bandang pada beberapa waktu lalu, pihak BPBD Balangan pun mengimbau agar masyarakat waspada pada musim hujan ini. Intensitas hujan yang dianggap tinggi pada beberapa hari terakhir, membuat dua kecamatan di Balangan dilanda banjir. Bahkan, akibatnya, 11 desa sempat terendam. Beberapa hari terakhir, hujan turun dengan intensitas cukup tinggi terjadi di Kabupaten Balangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat agar waspada musim hujan. Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada, menerangkan, pemantauan terhadap kondisi air saat ini terus dilakukan. Bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Balangan mengecek langsung kondisi lokasi rawan banjir di Balangan. Baru-baru ini ucapnya, kawasan Tebingtinggi dan Awayan kembali didatangi. Tentunya hal tersebut sebagai upaya pencegahan apabila ada banjir kembali terjadi. Terlebih, dua kecamatan tersebut sebelumnya banjir karena meluapnya air pada sungai terdekat. Sebut Syuhada, sempat ada kenaikan debit air di kawasan tersebut. Baik dari sungai Ajung serta Bendungan Pitap. Namun saat ini ucapnya, debit air masih dalam keadaan aman."Terendamnya beberapa desa ini karena meluapnya air sungai Batang Pitap, yang sebelumnya terjadi hujan yang cukup panjang di daerah hulu," ucap Syuhada, Kamis (5/11/2020). Lebih lanjut paparnya, anggota TRC pun terus siaga untuk memantau curah hujan yang terjadi. Selain itu cepat tanggap apabila ada laporan banjir. Pihaknya juga memprediksi adanya hujan susulan. Sehingga pemantauan setiap hari dilakukan. Tak hanya siaga bencana banjir, Syuhada juga mengingatkan bencana angin yang bisa terjadi kapan saja. Sehingga pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada. Terlebih pada tahun 2019 lalu, telah banyak bencana yang terjadi akibat angin. Dari mulai pohon tumbang, hingga bangunan yang rusak. (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)".

3. "Musim Kemarau Diprediksi Juli, BPBD Balangan Imbau Warga Waspada saat Pancaroba, Rabu, 6 Mei 2020, 15:09 WIB, 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Beberapa hari lalu, Kabupaten Balangan dilanda hujan hingga puluhan jam, bahkan sempat menyebabkan banjir pada wilayah tertentu. Namun rupanya kondisi tersebut masih masuk kategori normal di Kabupaten Balangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, Rabu (6/5/2020). Sebutnya, hingga hitungan minggu menuju musim kemarau, memang saat ini cuaca pada wilayah Balangan masih belum memasuki masa peralihan, atau transisi ke musim kemarau. Namun pihaknya juga terus meninjau cuaca dan mendapatkan informasi melalui BMKG."Memang sebelumnya ada hujan beberapa hari dan itu masih curah hujan normal, yakni berkisar 151 sampai 200 milimeter perdetik," ucap Alive. Tambahnya, karena di Kabupaten Balangan terbagi jadi dua zona iklim wilayah maka ada curah hujan yang terjadi di atas normal. "Dua bagian wilayah itu adalah Halong dan sekitarnya. Kemudian wilayah Juai, Paringin, Paringin Selatan, Awayan, Batumandi, dan Lampihong," jelas Alive. Alive memaparkan, pada wilayah Halong, curah hujan masuk kategori di atas normal yakni berkisar di 200 sampai 300 milimeter perdetik. Sehingga, tak jarang, ketika wilayah lain memasuki musim kemarau, namun di daerah Halong masih bisa terjadi hujan. Sebutnya pula, meski berbeda curah hujan, tak ia pungkiri, saat terjadi hujan di Kabupaten Balangan durasinya cukup lama. Berdasarkan informasi dan analisa dari kondisi curah hujan dan cuaca itu pula, Alive menyampaikan, prediksi saat ini, musim kemarau akan terjadi pada Bulan Juli. Sehingga masa transisi atau musim pancaroba diperkirakan pada Juni dan Juli. Pada bulan tersebut jelasnya, curah hujan sudah diprediksi turun. Kisarannya mencapai 50 hingga 100 milimeter perdetik. "Di bulan tersebut yakni Juni-Juli curah hujan sudah turun berkisar di 50 sampai 100 milimeter perdetik," ungkapnya. Tak lupa, Alive mengimbau kepada masyarakat agar waspada di saat musim pancaroba nantinya, bisa saja terjadi hujan secara tiba-tiba, selain itu diiringi angin kencang. (Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)".

4. "Banjir di Kalsel, Warga Tiga Desa di Batumandi Balangan Terdampak Luapan Air Sungai, Rabu, 10 November 2021, 22:41 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Banjir di Kalsel. Curah hujan yang dianggap cukup tinggi di Kabupaten Balangan menyebabkan tiga desa di Kecamatan Batumandi, terdampak banjir, Rabu (10/11/2021). Kenaikan debit air memasuki rumah warga pada tiga desa terjadi sejak sore hingga malam. Ada pula yang sudah mengalami penurunan. Personel TRC BPBD Kabupaten Balangan siaga memantau lokasi hingga malam. Sejak pukul 20.05 Wita, ketinggian air dikabarkan mulai surut pada beberapa titik yang banjir di desa. "Sekarang debit air sudah mulai turun, tapi masih ada beberapa rumah warga yang tergenang," ucap Plt Kepala BPBD Kabupaten Balangan, H Rahmi, saat dihubungi, Rabu (10/11/2021) malam. Dari tiga desa yang terdampak banjir, satu di antaranya yakni di Desa Riwa , air sudah mulai surut. Sedangkan dua lainnya, yakni Desa Kasai dan Desa Kaladan, sejumlah rumah warga terendam. Banjir kali ini, sebut Rahmi, diduga akibat  luapan air sungai di desa setempat. Pihaknya pun secara aktif terus melakukan pemantauan dan membantu warga untuk membersihkan rumah atau memindah barang. Berdasarkan laporan personel TRC BPBD Kabupaten Balangan di lokasi bencana, ratusan rumah yang terdampak banjir akibat luapan air tersebut. Terdata, di Desa Kaladan, ada 185 rumah terdampak, sedangkan di Desa Kasai ada 15 rumah terkena banjir dan mulai mengering, kemudian di Desa Riwa sebanyak 31 rumah sempat tergenang. Ketinggian air rata-rata yang menggenangi rumah, halaman hingga jalan raya nampak bervariasi. Ketinggian air mencapai 15 cm hingga 30 cm. Hingga saat ini sebut Rahmi, penanganan terhadap warga terdampak banjir pun masih dilakukan. Terutama di Desa Kaladan yang sebagian rumah warga masih tergenang. (Banjarmasinpost.co.id/istiRohayanti)".

5. "Kabupaten Balangan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir, Bupati Imbau Warga Jaga Keselamatan, Selasa, 30 November 2021, 13:45 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Bupati Balangan, Abdul Hadi tetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir di Kabupaten Balangan. Penetapan status tanggap darurat tersebut menyikapi kejadian adanya banjir yang melanda di enam wilayah kecamatan pada Kabupaten Balangan. Penetapan status tanggap darurat bencana, ucap Abdul Hadi, diberlakukan selama 14 hari ke depan. Dimana masa tanggap ini akan diperpanjang apabila curah hujan tinggi kembali melanda wilayah Kabupaten Balangan. "Bagi masyarakat yang terdampak banjir untuk bisa menjaga keselamatan diri masing-masing kemudian menyelamatkan harta bendanya, berhati-hatilah jangan sampai ada korban jiwa di tengah bencana banjir," imbau Abdul Hadi, Selasa (29/11/2021). Dikatakan Bupati, bantuan yang dilakukan nantinya akan membuat dapur umum untuk setiap kecamatan, menyediakan perlengkapan tahapan evakuasi berupa perahu dan lanting. Lantas, karena keterbatasan tim dari BPBD dan Dinsos, maka ia meminta kepada SKPD untuk membantu dalam kegiatan kebencanaan tersebut. Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H Rahmi menyampaikan, untuk pantauan terkini mengenai kondisi banjir di beberapa wilayah sudah mulai terkendali, kecuali di daerah Kecamatan Juai, Paringin Selatan dan Paringin karena pergerakan debit air yang sudah mulai naik. Bebernya, saat ini yang sangat diperlukan masyarakat adalah adanya dapur umum. Alhasil, diputuskan bahwa setiap kecamatan agar menyediakan posko dan dapur umum serta bisa didorong partisipasi dari masyarakat yang tidak terdampak banjir. Rahmi juga berharap adanya partisipasi dari semua unsur masyarakat maupun relawan untuk bisa saling bersinergi dalam penanganan kebencanaan ini. "Untuk logistik dari pemerintah daerah akan mengupayakan membantu sesuai kondisi dan kemampuan yang ada ," ujarnya. Bantuan juga terus didistribusikan bagi warga yang terdampak banjir. Terutama perihal makanan serta membantu proses evakuasi".

6. "Kenaikan Debit Air di Galumbang Kabupaten Balangan Rendam Jalan dan Rumah Warga, Minggu, 17 April 2022, 20:32 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Kenaikan debit air yang melanda pada beberapa desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sempat membuat beberapa rumah terendam. Kondisi itu dirasakan oleh warga Desa Gelumbang, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Minggu (17/4/2022). Mulai Minggu dini hari hingga petang, ketinggian air di desa tersebut belum menyusut. Melainkan, masih ada aliran air yang menggenangi bagian rumah, termasuk jalan utama yang dilintasi warga. Kenaikan debit air yang terjadi menyebabkan banjir pada sejumlah RT di desa tersebut. Kondisi ini kerap dirasakan warga setiap tahunnya. "Kalau bagian atas mengalami hujan deras, di sini airnya tidak terbendung dan pasti banjir," ucap Ketua RT 2 setempat, Lisnur. Dalam setahun, bebernya, banjir yang terjadi bisa sampai tiga kali. Apalagi saat musim hujan dan pada tahun sebelumnya bahkan ketinggian air sampai ke rumah. Informasi kenaikan debit air didapat cukup cepat oleh warga. Sehingga, warga di Kecamatan Juai pun sudah mempersiapkan diri dan merapikan barang yang dikhawatirkan terkena genangan. Adanya smartphone, ujar Lisnur, sangat membantu komunikasi warga. Apalagi saat ada banjir di wilayah pegunungan atau pada bagian atas, informasi tersebut akan segera menyebar. Kenaikan debit air ini pula dapat diprediksi dan akan kembali menyusut paling lambat sehari. Sementara itu, merujuk data dari BPBD Kabupaten Balangan, ada dua desa yang terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi dan kenaikan debit air. Desa tersebut, yakni Desa Galumbang dan Desa Juai di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan. Menurut Plt Kepala BPBD Balangan, H Rahmi, pada dua desa itu, air sudah merendam ke permukiman warga. Begitu pula dengan sebagian jalan utama."Untuk jalan yang terendam air di Desa Galumbang panjangnya mencapai 500 meter dan lebar enam meter. Sementara ketinggian air kurang lebih 10 sentimeter sampai 30 sentimeter," ucap Rahmi.Pihaknya pun melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak, begitu pula pada fasilitas umum, seperti sekolah, tempat ibadah, pasar dan lainnya (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)".

7. "Waspadai Potensi Banjir, BPBD Balangan Lakukan Langkah-langkah Ini, Jumat, 25 Januari 2019, 19:01 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Memasuki musim penghujan seperti saat ini membuat munculnya potensi banjir di beberapa daerah di Kabupaten Balangan. Terbaru, banjir akibat luapan air sungai karena intensitas dan curah hujan tinggi terjadi, Senin (14/1/2019) lalu dengan melanda empat desa di tiga kecamatan. Masing-masing, Desa Mayanau RT.01 dan RT.02 Kecamatan Tebing Tinggi, Desa Tabuan dan Desa Mantuyan Kecamatan Halong serta Desa Tariwin Kecamatan Batumandi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, setidaknya ada beberapa daerah yang memang rawan terkena banjir. Terkait potensi terjadinya bencana banjir ini, BPBD Kabupaten Balangan pun terus melakukan berbagai upaya antisipasi. Upaya yang dilakukan mulai dari menggelar sosialisasi baik terkait pencegahan dan penanggulangan, hingga mempersiapkan fasilitas penanggulangan. "Selain menginventarisir alat penanggulangan bencana, kami juga melakukan sosialisasi banjir di daerah rawan banjir," jelasnya. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pemantauan kondisi debit air sungai yang ada di Kabupaten Balangan. Dimana untuk kondisi saat ini debit air sungai Balangan terpantau masih kategori aman, namun masyarakat tetap diminta untuk mewaspadai. Pasalnya, meski saat ini kondisi sungai tergolong aman, namun bisa saja debit air sungai sewaktu-waktu berubah kembali menjadi tinggi apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi."Potensi banjir terus diwaspadai, sebelum terjadi banjir perlu adanya mitigasi dengan bantuan masyarakat setempat," ujarnya. Mitigasi merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Sehingga ketika banjir tidak sepenuhnya dapat dihindari, maka masyarakat dapat melakukan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir. “Salah satu peran serta untuk mengantisipasi banjir dengan membersihkan sungai dan got atau selokan dari sampah dan endapan lumpur untuk memperlancar aliran sungai,” ujarnya. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)".

8. "Curah Hujan Tinggi, 270 Rumah di Balangan Kalsel Terendam Banjir, 14/01/2024, 11:16 WIB, PARINGIN, KOMPAS.com - Sebanyak 270 rumah di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Rahmi mengatakan, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan yang turun beberapa hari terakhir. "Air mulai naik hari Sabtu (13/1/2024) kemarin dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga membuat luapan air sungai merendam rumah warga," ujar Rahmi dalam keterangannya yang diterima, Minggu (14/1/2024). Untuk ketinggian banjir bervariasi, mulai 30 hingga hampir mencapai 1 meter. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi kantor desa dan sebuah sekolah taman kanak-kanak. Petugas dari BPBD Balangan masih melakukan pendataan rumah yang terdampak. "Pendataan Kepala Keluarga (KK) dan jiwa masyarakat yang terdampak luapan air sungai masih dilakukan," jelasnya. Dari kondisi di lokasi banjir, air belum menunjukkan tanda akan turun disebabkan hujan masih terjadi. "Apabila di daerah pegunungan diguyur hujan, kemungkinan debit air akan bertambah dan air sungai akan mengalami kenaikan," pungkasnya. Akibat banjir, sebagian warga memilih mmengungsi e rumah kerabat sementara yang lainnya masih bertahan di rumah mereka".

9. "Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, 16/01/2021, 12:04 WIB, KOMPAS.com – Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan hingga 16 Januari 2021 pukul 02.00 WIB sebanyak 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, hal itu terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan sungai Pitap. “Rincian dari kerugian materil tersebut antara lain rumah terendam di Kecamatan Halong, sebanyak 931 unit, Kecamatan Paringin 20 unit, Kecamatan Juai 576 unit, Kecamatan Paringin Selatan 336 unit, Kecamatan Tebing Tinggi 836 unit dan Kecamatan Awayan 872 unit,” kata Raditya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021). Raditya mengatakan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, hingga saat ini banjir belum juga surut, tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 cm. Selain itu, BPBD Kabupaten Balangan, kata dia, juga melaporkan setidaknya 11.816 jiwa terdampak banjir akibat tersebut. “Antara lain di Kecamatan Halong 2.952 jiwa, Kecamatan Paringin 93 jiwa, Kecamatan Juai 1.888 jiwa, Kecamatan Paringin Selatan 964 jiwa, Kecamatan Tebih Tinggi 2.828 jiwa dan Kecamatan Awayan 3.091 jiwa,” papar Raditya. “Untuk jumlah pengungsi yang telah dievakuasi masih dalam proses pendataan,” ucap dia. Lebih lanjut, ia mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kab. Balangan melakukan kajian cepat, berkordinasi dengan pihak terkait dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak bencana. “Tercatat kebutuhan mendesak saat ini perahu karet dan logistik,” ucap Raditya. BNPB masih melakukan kajian terhadap status tanggap darurat terkait bencana banjir di Kabupaten Balangan. Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)".

10. "Banjir di 2 Desa Kabupaten Balangan Berangsur Surut, BNPB Minta Masyarakat Tetap Waspada, Minggu, 27 Maret 2022, 14:15 WIB, TRIBUNNEWS. COM, Banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan sejak Jumat (25/3) Selatan berangsur surut. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Minggu (27/3/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan banjir dipicu oleh curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan Sungai Muara Galombang meluap dan berdampak pada pemukiman warga. Menurutnya sebanyak 45 KK atau 140 jiwa dilaporkan terdampak.Selain kerugian jiwa, banjir juga menimbulkan beberapa kerugian materil seperti 45 rumah dan 1 masjid terendam, serta beberapa akses jalan menuju kedua desa tersebut terdampak."Tinggi Muka Air (TMA) saat kejadian berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter (cm)," katanya. BPBD Kabupaten Balangan juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta dengan pihak Kecamatan dan Desa setempat untuk melakukan pendataan. Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, banjir dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan seperti di Kabupaten Tapin yang berdampak pada 219 KK dan di Kabupaten Banjar yang berdampak pada 3.983 KK. Menurutnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang hingga Kamis (31/3) mendatang. "Meski banjir di beberapa wilayah mulai berangsur surut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi. Keluarga diharapkan dapat memperhatikan rencana kesiapsiagaan keluarga, seperti upaya evakuasi yang aman, penyiapan tas siaga atau pun penerapan protokol kesehatan apabila harus mengungsi sementara," pungkasnya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun