Mohon tunggu...
muhammadadityawahyudi
muhammadadityawahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

gaming

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Framing Teks Media Massa mengenai Bencana Alam yang ada di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

18 Maret 2024   20:37 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Balangan

Kabupaten Balangan, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia, memiliki luas wilayah sekitar 2.993,88 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 203.000 jiwa. Berbatasan dengan Kabupaten Tabalong, Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan, kabupaten ini memiliki Paringin sebagai ibu kota. Mata pencaharian utama penduduknya meliputi pertanian, perkebunan, pertambangan, dan perdagangan. Seperti daerah lain di Indonesia, Kabupaten Balangan rentan terhadap berbagai bencana alam, termasuk banjir, longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan, yang sering dipicu oleh faktor geografis dan iklim. Pemerintah setempat dan lembaga terkait berupaya melakukan mitigasi dan penanggulangan bencana, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tata cara bertindak dalam menghadapi bencana serta pembangunan infrastruktur yang tahan bencana.

Berikut ini tabel data BPS curah hujan yang terjadi di Kabupaten balangan, pada tahun 2005-2014

Berikut sedikit gambaran framing teks dari media yang merangkumkan bencana alam yang ada di Kalimantan Selatan, Kabupaten Balangan.

Urutan pembuatan Framing teks:

"Title News, Date, Time, Media, and Explanation"

1. "Beberapa ruas jalan diKabupaten Balangan Sempat Terendam akibat Luapan Air sungai, selasa, 4 Juli 2023, 22:26 WIB, BanjarmasinPost.co.id, Paringin Beberapa ruas jalan sempat terendam akibat kenaikan debit air sungai di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Luapan air sungai sempat merendam halaman rumah warga. Untuk di beberapa ruas jalan, juga sempat terendam. Hal tersebut terjadi ketika curah hujan cukup tinggi. Penuturan Raihan, warga Desa Badalungga, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, mengatakan, jalan memang sering terendam karena posisinya rendah. Pengguna jalan harus ekstra hati hati saat melintasi jalan tersebut. "Hanya beberapa jam setelah itu, surut lagi. Kalau curah hujan tinggi, maka bisa naik lagi," ujarnya, Selasa (4/7/2023) Terpisah, Kepala BPBD Balangan, Rahmi, mengatakan, kenaikan curah hujan membuat debit air sungai meningkat. 

Namun tidak lama karena sifatnya hanya sementara.  Meski begitu, dia mengimbau warga agar tetap waspda bila hujan turun sepanjang hari."Hanya meluap sementara, satu hari sudah surut lagi," ujar Rahmi. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)".

2. "Musim hujan tiba, BPBD balangan ingatkan warga waspada bencana banjir, Kamis, 5 November 2020, 21:39 WIB, BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Peringatan dini terhadap bencana alam di musim hujan sudah mulai disosialisasikan oleh BPBD Kabupaten Balangan. Merujuk adanya banjir bandang pada beberapa waktu lalu, pihak BPBD Balangan pun mengimbau agar masyarakat waspada pada musim hujan ini. Intensitas hujan yang dianggap tinggi pada beberapa hari terakhir, membuat dua kecamatan di Balangan dilanda banjir. Bahkan, akibatnya, 11 desa sempat terendam. Beberapa hari terakhir, hujan turun dengan intensitas cukup tinggi terjadi di Kabupaten Balangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat agar waspada musim hujan. Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada, menerangkan, pemantauan terhadap kondisi air saat ini terus dilakukan. Bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Balangan mengecek langsung kondisi lokasi rawan banjir di Balangan. Baru-baru ini ucapnya, kawasan Tebingtinggi dan Awayan kembali didatangi. Tentunya hal tersebut sebagai upaya pencegahan apabila ada banjir kembali terjadi. Terlebih, dua kecamatan tersebut sebelumnya banjir karena meluapnya air pada sungai terdekat. Sebut Syuhada, sempat ada kenaikan debit air di kawasan tersebut. Baik dari sungai Ajung serta Bendungan Pitap. Namun saat ini ucapnya, debit air masih dalam keadaan aman."Terendamnya beberapa desa ini karena meluapnya air sungai Batang Pitap, yang sebelumnya terjadi hujan yang cukup panjang di daerah hulu," ucap Syuhada, Kamis (5/11/2020). Lebih lanjut paparnya, anggota TRC pun terus siaga untuk memantau curah hujan yang terjadi. Selain itu cepat tanggap apabila ada laporan banjir. Pihaknya juga memprediksi adanya hujan susulan. Sehingga pemantauan setiap hari dilakukan. Tak hanya siaga bencana banjir, Syuhada juga mengingatkan bencana angin yang bisa terjadi kapan saja. Sehingga pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada. Terlebih pada tahun 2019 lalu, telah banyak bencana yang terjadi akibat angin. Dari mulai pohon tumbang, hingga bangunan yang rusak. (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)".

3. "Musim Kemarau Diprediksi Juli, BPBD Balangan Imbau Warga Waspada saat Pancaroba, Rabu, 6 Mei 2020, 15:09 WIB, 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Beberapa hari lalu, Kabupaten Balangan dilanda hujan hingga puluhan jam, bahkan sempat menyebabkan banjir pada wilayah tertentu. Namun rupanya kondisi tersebut masih masuk kategori normal di Kabupaten Balangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Balangan, Alive Yoesfah Love, Rabu (6/5/2020). Sebutnya, hingga hitungan minggu menuju musim kemarau, memang saat ini cuaca pada wilayah Balangan masih belum memasuki masa peralihan, atau transisi ke musim kemarau. Namun pihaknya juga terus meninjau cuaca dan mendapatkan informasi melalui BMKG."Memang sebelumnya ada hujan beberapa hari dan itu masih curah hujan normal, yakni berkisar 151 sampai 200 milimeter perdetik," ucap Alive. Tambahnya, karena di Kabupaten Balangan terbagi jadi dua zona iklim wilayah maka ada curah hujan yang terjadi di atas normal. "Dua bagian wilayah itu adalah Halong dan sekitarnya. Kemudian wilayah Juai, Paringin, Paringin Selatan, Awayan, Batumandi, dan Lampihong," jelas Alive. Alive memaparkan, pada wilayah Halong, curah hujan masuk kategori di atas normal yakni berkisar di 200 sampai 300 milimeter perdetik. Sehingga, tak jarang, ketika wilayah lain memasuki musim kemarau, namun di daerah Halong masih bisa terjadi hujan. Sebutnya pula, meski berbeda curah hujan, tak ia pungkiri, saat terjadi hujan di Kabupaten Balangan durasinya cukup lama. Berdasarkan informasi dan analisa dari kondisi curah hujan dan cuaca itu pula, Alive menyampaikan, prediksi saat ini, musim kemarau akan terjadi pada Bulan Juli. Sehingga masa transisi atau musim pancaroba diperkirakan pada Juni dan Juli. Pada bulan tersebut jelasnya, curah hujan sudah diprediksi turun. Kisarannya mencapai 50 hingga 100 milimeter perdetik. "Di bulan tersebut yakni Juni-Juli curah hujan sudah turun berkisar di 50 sampai 100 milimeter perdetik," ungkapnya. Tak lupa, Alive mengimbau kepada masyarakat agar waspada di saat musim pancaroba nantinya, bisa saja terjadi hujan secara tiba-tiba, selain itu diiringi angin kencang. (Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun