Mohon tunggu...
Muhammad Abrar
Muhammad Abrar Mohon Tunggu... Academics

Writing is not merely about stringing words together, but about preserving stories that should never be forgotten!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lumbung Merah: Kisah Misterius yang Terpecahkan Lewat Mimpi

31 Mei 2025   01:00 Diperbarui: 31 Mei 2025   00:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lumbung Merah (Sumber: https://budipekerti.org/kisah-lumbung-merah/)

Dalam sejarah panjang umat manusia, selalu ada kisah-kisah misterius yang mengusik logika. Beberapa dari kisah itu bahkan terpecahkan bukan melalui kejelian detektif atau kecanggihan teknologi, melainkan melalui mimpi---sebuah fenomena yang hingga kini masih menjadi teka-teki dalam dunia sains dan spiritualitas.

Salah satu kisah paling mengguncang terjadi di Inggris, dua abad silam. Kasus ini tidak hanya mengguncang nurani masyarakat saat itu, tetapi juga menjadi legenda yang terus hidup dalam drama, balada, dan pertunjukan seni hingga hari ini. Ia dikenal sebagai kisah The Red Barn Murder, atau dalam bahasa kita: Pembunuhan Lumbung Merah.

Sebuah Desa Kecil dan Lumbung yang Mencolok

Tahun 1827, di sebuah desa mungil bernama Polstead, yang terletak di Suffolk, Inggris Timur, berdirilah sebuah lumbung mencolok berwarna merah menyala. Lumbung ini berbeda dari bangunan lainnya yang umumnya suram dan kelabu. Karena warnanya yang tidak biasa, penduduk menyebutnya The Red Barn, dan bangunan ini kelak akan menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi cinta, pengkhianatan, dan keadilan ilahi.

Di desa ini, hiduplah dua anak muda: William Corder dan Maria Marten. Mereka menjalin asmara penuh gairah, meskipun dibayangi oleh reputasi buruk Corder. Corder, sejak muda sudah dikenal licik dan manipulatif. Di sekolah, ia dijuluki "si Rubah" karena sering menipu dan berkelit. Ia pernah mencuri ternak ayahnya sendiri, menggunakan cek palsu, bahkan terlibat dalam pencurian bersama seorang kriminal lokal bernama Smith.

Namun, di mata Maria, Corder adalah cinta sejatinya. Hubungan mereka---yang berlangsung secara rahasia---membuahkan seorang anak. Sayangnya, sang bayi lahir dengan cacat dan meninggal hanya dua minggu setelah dilahirkan. Karena anak tersebut merupakan "anak haram", dalam masyarakat Inggris yang konservatif kala itu, bayi itu tidak bisa mendapat pemakaman layak.

Maria dan Corder lalu diam-diam menguburkan sang bayi, menyimpan duka mereka dalam diam.

Kebohongan yang Mematikan

Beberapa minggu kemudian, tepatnya pada pagi hari Jumat, 18 Mei 1827, Corder datang tergesa-gesa ke rumah keluarga Maria. Dengan wajah panik dan membawa sepucuk senapan, ia memberi kabar buruk: polisi dari London telah mengetahui kasus kelahiran anak haram mereka. Ia mengaku bahwa surat penangkapan sudah dikeluarkan, dan Maria akan segera ditahan.

Maria yang ketakutan hanya bisa menangis dan bertanya apa yang harus dilakukan. Corder, dalam nada meyakinkan namun penuh tipu daya, menyarankan agar Maria menyamar sebagai laki-laki dan bersembunyi di Lumbung Merah. Ia berjanji akan menyusul dan membawa semua barang-barang, lalu melarikan diri ke Ipswich untuk menikah diam-diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun