Mohon tunggu...
Muhammad Fadly M
Muhammad Fadly M Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Jelata

Hobi nganggur, tiap hari cuman seruput kopi dan menghisap rokok surya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Roti "Freeport" Tidak Akan Pernah Menjadi Milikmu!

21 Juli 2018   14:53 Diperbarui: 21 Juli 2018   15:59 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dia telah dilengserkan dari kursi kekuasaanya dan digantikan oleh penguasa yang baru. Dengan berbagai intrik dan strategi licik untuk menggulingkan orang lama; orang luar yang telah sekian lama mencari bahan untuk membuat roti kini telah menua hasil berkat doktrin sederhana dan sedikit upeti bagi orang baru sebagai ciri khas manusia yang lahir di dunia ketiga. 

"Permisi Mas" ucap mbak pemilik warung yang sedang membawakan kopi hitam kesukaan kami di waktu senggang.

Kawanku yang sedang bingung melihat berbagai media yang saat ini viral membahas masalah keberhasilan pemerintah akan pemberian sepotong roti dari orang luar. Emas mengambil korek api yang berada di kantong bajunya untuk membakar rokok sedang  Perak dan Tembaga sedang mencicipi kopi hitam.

" Para penguasa selalu saja mau ditipu sama orang luar... Penguasa itu juga selalu saja mau menipu kami, para warga yang tinggal di daerah penghasil bahan kue" kata tembaga sambil menghisap rokok lalu melanjutkan cuitannya. " Sudah berapa kali kita berganti pemerintah, kehidupan kami bukan malah sejahtra bahkan sangat rawan akan penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh orang luar untuk membuat kue... selain itu, rasa nyaman tempat tinggal kami dahulu kini hilang digantikan dengan rasa khawatir karna sewaktu-waktu terjadi perkelahian bahkan peperangan antara sesama warga yang berharap orang luar itu dengan senang hati memberikan roti atau dijadikan pekerja oleh perusahaan yang Ia miliki."

Tembaga, Emas, dan perak serta Uranium yang kali ini tidak hadir karena punya kesibukan lain adalah kawanku yang berasal dari Mimika, nama daerah penghasil bahan untuk membuat roti yang di cari oleh semua orang. 

Seperti orang yang lahir di bagian timur pada umumnya, mereka memiliki kulit bagaikan malam tanpa sinar rembulan namun semangat untuk berjuang seperti matahari yang selalu membara. Walau perut mereka buncit bukan karena mereka kebanyakan makan dan malas bergerak sebagaimana para pemerintah itu, akan tetapi mereka sewaktu kecil mengalami kwashiorkor atau busung lapar. 

Aneh...  Daerah pernghasil roti namun penduduknya mengalami gizi buruk!?

"Ayah kalian masih bekerja di perusahaan pembuat roti itu" Tanya aku kepada kawanku bertiga.

Perak dan tembaga yang tadinya ceria tiba-tiba wajahnya menjadi murung. "Ada apa?" kata aku. "orang tua mereka telah tiada, Ayah Tembaga mengalami kecelakaan yang berujung kematian sedang Ayah Perak di PHK karena masa kontrak kerja dengan perusahaan pembuat kue itu telah berakhir; parahnya lagi, Ibu dari Tembaga mengalami keracunan karena suatu hari dalam perjalanan menuruni bukit, ia tidak sengaja meminum air yang sudah tercemar oleh limbah dari perusahaan itu."

Jadi, ibu tembaga sudah sehat?. Emas ketika menerima pertanyaanku itu, ikut-ikutan berwajah murung bahkan kulihat raut sedih nampak di wajah Tembaga ....

Ada 100 Milyar Ton bahan untuk membuat roti dan itu berada di lapisan atas kulit bumi. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman. Jumlah manusia yang hadir tidak sebanding dengan bahan yang ada. Bahan untuk membuat kue menjadi barang yang sangat langka; semua manusia membutuhkan untuk menjalani hidup dalam kehidupan; hingga dunia mengakui bahwa bahan itu adalah bahan termahal. Siapa yang memiliki maka ia akan menjadi penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun