Mohon tunggu...
Muhammad IkrarFadhillah
Muhammad IkrarFadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Hepatitis Mengintai Anda Saat Bekerja

10 Juni 2023   14:48 Diperbarui: 10 Juni 2023   14:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Tempat kerja seringkali menjadi lingkungan yang rentan terhadap penyebaran penyakit menular. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara individu yang beragam dan kontak fisik yang dekat di lingkungan kerja. Penyebaran penyakit menular dapat mengganggu produktivitas, kesejahteraan, dan kinerja karyawan, salah satu penyakit menular adalah Hepatitis. Prevalensi hepatitis B berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia meningkat dari 0,2% pada tahun 2013 menjadi 0,4% pada tahun 2018. Begitu pula dengan di provinsi Kalimantan Tengah, prevalensi hepatitis B juga meningkat dari 0,2% pada tahun 2013 menjadi 0,4% pada tahun 2018 (Suratno, Fera Sartika, 2020).

Hepatitis adalah penyakit menular yang dapat mempengaruhi hati dan disebabkan oleh berbagai jenis virus, seperti hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Penyakit ini dapat menyebar di tempat kerja melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan pekerja dan juga berisiko menularkan penyakit kepada rekan kerja lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pekerja dan pengusaha untuk memahami hepatitis serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat di tempat kerja.

  1. Hepatitis A: Hepatitis A umumnya ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Di tempat kerja, penyebaran hepatitis A dapat terjadi melalui penggunaan bersama peralatan makan, tidak mencuci tangan dengan baik, atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Pekerja yang berisiko tinggi, seperti pekerja di industri makanan atau restoran, harus menjaga kebersihan dan keamanan makanan yang ketat, termasuk mencuci tangan secara teratur dan memastikan makanan yang disajikan telah dimasak dengan baik.
  2. Hepatitis B: Hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi dengan virus hepatitis B. Di tempat kerja, pekerja yang berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, penjaga tahanan, atau pekerja yang berurusan dengan jarum suntik, harus mengikuti prosedur keselamatan dan menjaga kebersihan yang ketat. Vaksinasi hepatitis B harus ditawarkan kepada semua pekerja yang berisiko tinggi, dan alat pelindung diri yang sesuai harus digunakan untuk mengurangi risiko kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi.
  3. Hepatitis C: Hepatitis C umumnya ditularkan melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi virus hepatitis C. Di tempat kerja, risiko penularan hepatitis C dapat terjadi melalui cedera jarum tajam atau kontak dengan peralatan medis yang tidak steril. Pekerja di sektor kesehatan, seperti petugas medis atau perawat, harus mematuhi praktik keselamatan yang ketat, termasuk menggunakan jarum suntik sekali pakai, sterilisasi peralatan medis, dan menggunakan APD yang tepat.
  4. Pencegahan Penyakit Hepatitis di Tempat Kerja:
  • Vaksinasi: Pengusaha harus memastikan bahwa pekerja yang berisiko tinggi untuk hepatitis A dan B ditawarkan vaksinasi yang sesuai.
  • Praktik Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan atau setelah kontak dengan bahan-bahan yang berpotensi terkontaminasi.
  • Penggunaan APD: Pekerja yang berisiko tinggi harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan pekerjaannya.

Sumber

Suratno, S. and Sartika, F., 2020. Seroprevalensi Hepatitis B pada Pemulung Sampah di Kota Palangka Raya: Seroprevalence of Hepatitis B Virus Infection among Waste Pickers in Palangka Raya. Jurnal Surya Medika (JSM), 5(2), pp.120-125.

Ahmad Berezky

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Universitas Lambung Mangkurat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun