Film Harim di Tanah Haram memperlihatkan seorang wanita dan laki laki yang di bakar oleh warga yang di saksikan oleh ibunya Qia yang di bakar oleh warga kampung.Beberapa tahun berlalu pengalaman pahit masa kecil Qia selalu menghantui hidupnya. Qia yang hidup di sebuah pesantren dan membantu Kyai kahar yang mengajar dipesantren serta menjadi ayah angkat.
Suatu ketika Qia mendengar percakapan ayah angkatnya dengan donatur tersebut yang ingin dinikahinya karena ia merasa itu suatu permintaan dari ayah angkatnya, lalu Qia mengiyakan lamaran tersebut tanpa berpikir panjang. Qia dan Basri pun menikah.
Pernikahan yang menurut Qia indah ternyata hayalah sebuah hayalan,pernikahan yang pahit itulah yang dirasakan oleh Qia saat ini.Dari penikahan ini lah awal mula kehidupan buruk bagi Qia.Akibatnya kekerasan seksual yang di alamaninya, Qia memutuskan untuk kabur dari rumah suaminya.
Suatu ketika Qia berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Farida pengusaha dari Jakarta. Qia berfikir disini bahwa Farida ini bisa menyelamatkan hidupnya. sesampainya di Jakarta, ternyata Qia mendapatkan perilaku yang melebihi suaminya dulu. Qia disini dijadikan pekerja sex komersial(PSK).Dari awalnya seorang ustazah lalu di jadikan seperti itu betapa pahit nya hidup yang di alami Qia.
Suatu hari Qia dipaksa oleh Farida untuk melayani seorang laki laki disebuah Hotel,Singkat cerita disilah Awal pertemuan Qia dan azzam. Azzam adalah seorang mahasiswa di Turki yang sedang liburan ke Jakarta,Tidak butuh berapa lama Qia meminta tolong kepada Azzam untuk menyelamatkan nya. Tanpa berpikir panjang aksi heroik azzam berhasil menyelamatkan Qia dari kejaran orang suruhan faridah.
Karena tahu akan pahitnya kehidupan yang di alami Qia,tanpa berpikir lama Azzam mengajak Qia ke Turki bersamanya untuk menghindari kejaran dari suaminya dan Farida.Selama 4 bulan mereka kenalan akhirnya azzam membulatkan tekadnya untuk menikahi Qia tanpa melihat masa lalu Qia yang lalu.
Narasi film Harim di Tanah Haram ini sangat kental akan religi yang bernuansa agama Islam yang memiliki tingkat moral yang sangat tinggi.Yang di angkat dari Novel Abu Hamzah dengan menceritakan PSK yang beralih jadi ustazah yang ingin naik haji.
Dari kisah ini bahwa setiap wanita memiliki ketangguhan jiwa yang ingin merubah dirinya dari yang  sangat buruk ke arah yang lebih baik lagi,walaupun karakter di sifat ini memperlihatkan sifat protagonis yang berarti sifat yang penyabar,belas kasih,lemah lembut,dan kuat dalam menyelesaikan masalah.
Perlu di ingat dalam narasi filmnya sebagaimana dalam kutipan jurnal yang di kemukakan oleh Busriyanti yang berjudul Islam  dan Kekerasan dalam Perempuan Vol 2.No 2 Tahun 2012, Kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu bentuk ketidakadilan gender.Bentuk-bentuk kekerasan terhadap wanita juga bermacam macam seperti kekerasan psikis,fisik,seksual dan lainnya,dan dapat terjadi dimana pun,kapan pun dan dimana saja.
Â
Â
Muhammad Zundullah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
