Mohon tunggu...
muhammad fatah
muhammad fatah Mohon Tunggu... Apoteker - mascot

panggil saja mascot

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

NFT Marketplace Viral, Penting Bagi Masyarakat Memiliki Edukasi Nilai Karya yang Dapat Dijadikan NFT

21 Januari 2022   12:36 Diperbarui: 21 Januari 2022   12:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Opensea atau yang sering disebut masyarakat dengan NFT tengah menjadi perbincangan publik pada akhir -- akhir ini. Hal itu dikarenakan salah seorang pemuda Indonesia yang bernama Ghozali Everyday menjual foto selfienya dari 2017 hingga 2021 selama 5 tahun yang diambil setiap hari. 

Hal unik itu pun ramai menjadi perbincangan publik. Pemilik akun NFT Ghozali Everyday tersebut menjual selfienya hingga meraih omset 1,5 milliar. 

Awalnya Ghozali menjual foto selfienya sebesar US$3 atau Rp.42.600, namun harganya terus meningkat seiring popularitasnya yang kian menanjak. 

Dengan ramainya perbincangan tersebut, kini banyak masyarakat latah yang ingin mencoba NFT denga asal -- asalan atau tanpa edukasi terlebih dahulu, hal itulah yang akhirnya menyebabkan masyarakat Indonesia berbondong -- bondong menjual berbagai foto yang akhirnya menjadi sampah dan merusak pasaran NFT.

Berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com, Kamis (13/1/2022), OpenSea adalah salah satu marketplace peer-to-peer untuk NFT. Platform ini dikembangkan oleh Devin Finzer dan Alex Atallah pada 2017. NFT yang ditawarkan platform ini bervariasi, tapi yang paling populer adalah karya seni dari seniman. 

"Kami membangun piranti yang memungkinkan konsumen memperdagangkan barang mereka secara bebas, kreator meluncurkan karya digital baru, serta pengembang membangun pasar yang kaya dan terintegrasi untuk barang digital mereka," tulis perusahaan di situs resminya. Hingga kini Opeansea mempunyai lebih dari 600 ribu pengguna dengan lebih dari 80 juta koleksi NFT yang tersedia. Dengan populernya tren NFT pada 2021, membuat OpenSea menjadi salah satu platform marketplace NFT kegemaran para kreator atau pembeli.

NFT adalah sebuah konten digital yang terhubung dengan sistem blockchain. Konten digital yang dimaksud, seperti foto, sertifikat, dan musik. 

"Pada umumnya NFT mengubah sebuah konten digital seperti art, audio file, sertifikat digital, dan foto menjadi one of a kind aset digital yang bisa terverifikasi melalui blockchain," papar Milken kepada CNNIndonesia.com, Senin (17/1). 

Kini, sejumlah pihak mulai menggunakan NFT sebagai investasi dari aspek seni dan barang koleksi dalam bentuk digital. Sebagai contoh, seseorang membeli dan mengoleksi lukisan atau kartu pokemon.

Hal inilah yang menjadikan fenomena NFT sebagai sebuah tren yang mendorong masyarakat awam untuk ikut mencoba terjun ke dalam salah satu aset digital blockchain. 

Namun, malah menjadi "salah" lantaran muncul sejumlah "karya" yang diperjualbelikan adalah swafoto dengan membawa KTP, yang sangat berbahaya bagi keamanan digital masyarakat pada umumnya. 

Tidak hanya itu saja banyak masyarakat menjual foto orang lain secara random atau tanpa izin orang yang di foto dimana hal itu merupakan sebuah privacy. 

Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan atau edukasi soal nilai karya yang dapat ditransaksikan sebagai NFT, karena masyarakat awam hanya memahami bahwa aset digital yang tidak berharga seperti foto selfie yang bisa dilakukan oleh setiap orang awam yang 'biasa-biasa' saja bisa menjadi uang milyaran. 

Maka, mereka ingin mencoba dan menjual aset digital yang dianggapnya lebih berharga, seperti selfie KTP dan data kependudukan, padahal hal itu sangat berbahaya jika benar- benar dilakukan.

Jika dipahami kembali dari viralnya kasus Ghozali Everyday ini nilai dari NFT itu sendiri merupakan kekonsistenannya selama 5 tahun untuk menjual foto selfienya setiap hari yang menjadikan selfie itu mempunyai nilai dan keunikannya di platform NFT. 

Oleh karena itu, masyarakat awam tidak bisa jika hanya menjual foto asal yang akhirnya akan menjadikan sampah di pasaran NFT. Masyarakat masih memerlukan edukasi yang tepat untuk menjadi kolektor ataupun creator dalam NFT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun