Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Alif Habibi
Muhammad Syahrul Alif Habibi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KHAS Jember

Walaupun hidup seribu tahun kalau tak sembahyang apa gunanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpangan Sosial dan Pendidikan Islam

2 Desember 2021   10:46 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:46 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku menyimpang yang biasa disebut dengan penyimpangan sosial adalah perilaku atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Seperti yang kita ketahui, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial, dan kehidupan sosial selalu terkait dengan nilai dan norma yang terkandung di dalamnya. Nilai adalah sesuatu yang diperjuangkan masyarakat dan berharga dalam kehidupan, sedangkan norma adalah aturan yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, disertai dengan hukuman jika tidak dilanggar atau tidak dilanggar.

Nilai dan standar bersifat mengikat, ada yang tertulis dan ada yang tidak. Masyarakat percaya bahwa dengan menerapkan suatu nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari, mereka menciptakan ketertiban dan keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Karena sifat nilai dan norma yang mereka atur dan ikat, sebagian orang atau kelompok orang merasa terganggu karena merasa diatur dan tidak hidup bebas. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang menyimpang dan tidak berpegang pada nilai dan norma yang disepakati dan dilaksanakan oleh masyarakat pada umumnya.

 Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang seseorang. Bisa karena faktor internal diri sendiri, maupun faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan eksternal. Faktor internal dapat disebabkan karena seseorang merasa dibatasi dan ingin hidup bebas untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang berada di luar nilai dan norma yang berlaku umum di masyarakat. Faktor eksternal seringkali dianggap sebagai faktor yang paling berpengaruh dalam menyebabkan suatu penyimpangan. Faktor eksternal biasanya berasal dari lingkungan.

Salah satu contoh, di sekolah anak diajarkan untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan suatu pembelajaran itu sendiri. meskipun semua aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh anak disekolah merupakan suatu perintah yang baik, namun tidak semua anak merasa demikian, seringkali ada anak yang merasa terbebani dengan beberapa aturan tersebut. Inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa ada anak yang melakukan penyimpangan dengan melakukan hal-hal yang melanggar peraturan yang ada disekolahnya.

  • Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial mengacu pada perilaku, cara melakukan sesuatu, sikap, keyakinan, dan gaya yang melanggar norma, aturan, etika, dan harapan sosial. Perilaku menyimpang atau penyimpangan yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari umumnya bukan tanpa alasan, seseorang yang melakukan hal-hal yang kita yakini menyimpang belum tentu menyimpang terhadap orang lain, karena perilaku menyimpang tidak selalu negatif dan berdampak negatif, terkadang perbedaan pendapat aturan dan kondisi sendiri dapat menyebabkan penyimpangan sosial.

Penyimpangan sosial adalah perilaku individu atau kelompok yang melanggar norma atau nilai yang telah disepakati sebelumnya oleh suatu kelompok seperti masyarakat. Sedangkan pengertian penyimpangan sosial mungkin memiliki arti yang berbeda bagi orang lain atau kelompok lain, penyimpangan sosial ini dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau harapan masyarakat, sehingga penyimpangan tidak selalu berdampak negatif, tergantung dari sudut mana kita melihatnya. 

Dengan kata lain, penyimpangan sosial bukanlah sifat dari suatu perbuatan, tetapi merupakan konsekuensi dari penerapan sanksi terhadap perilaku tersebut. Meskipun penyimpangan sosial dapat berarti hal yang berbeda bagi orang atau masyarakat yang berbeda, penyimpangan sosial dapat didefinisikan sebagai tindakan yang tidak konsisten atau berbeda dari norma atau harapan sosial.  Menurut Lambert (1951) Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu penyimpangan primer dan sekunder.

A. Penyimpangan primer

Penyimpangan primer atau disebut juga penyimpangan kecil adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang, tetapi pelakunya masih dapat diterima oleh masyarakat. Para pelaku penyimpangan ini umumnya tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan suatu penyimpangan. Ciri-ciri penyimpangan ini bersifat sementara, tidak terjadi terus-menerus dan berulang-ulang, dan pada umumnya tidak begitu merugikan orang lain. Penyimpangan primer ini masih dapat ditoleransi oleh masyarakat.

Contoh penyimpangan primer antara lain:

  1. Kegilaan di jalanan untuk kepentingan yang mendesak.
  2. Melanggar peraturan lalu lintas.
  3. bolos sekolah.

B. Penyimpangan sekunder

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun