Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Tragedi Menuju Kilauan Budaya Pop Korea

25 Maret 2024   20:02 Diperbarui: 25 Maret 2024   20:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebih dari sekadar angka penjualan, pengaruh Hallyu bahkan menjadi salah satu alasan utama mengapa turis asing mengunjungi Korea Selatan, menurut survei Kementerian Kebudayaan negara tersebut.

Rahasia di Balik Kesuksesan Hallyu

Meski bermula dari kisah kelam, Hallyu justru berkembang menjadi fenomena budaya populer yang luar biasa di era modern. Hal ini tak lepas dari strategi cerdas pemerintah dan industri hiburan Korea Selatan dalam mengemas dan memasarkan konten-konten Hallyu.

"Korea Selatan sangat cerdik dalam memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan konten-konten Hallyu seperti K-pop dan K-drama. Mereka memanfaatkan kekuatan fan base yang sangat loyal dan antusias di seluruh dunia," papar Michael Hann, Direktur Eksekutif The Korea Society, sebuah organisasi nonprofit yang mempromosikan hubungan budaya antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Selain itu, menurut Hann, kesuksesan Hallyu juga didukung oleh kualitas produksi yang tinggi, cerita yang menarik, serta penampilan yang energik dan koreografi yang memikat dari para idola K-pop. Konten-konten Hallyu pun dikemas secara profesional dan modern sehingga mampu menembus batas-batas budaya dan geografis.

"Hallyu bukan hanya sekadar tren semata, tetapi telah menjadi bagian dari identitas budaya Korea Selatan yang dipromosikan secara masif ke seluruh dunia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital," tambahnya.

Sementara itu, menurut Suk-Young Kim, Profesor Ilmu Teater dan Studi Asia dari Universitas California, kesuksesan Hallyu juga tak lepas dari dukungan pemerintah Korea Selatan yang menjadikan ekspor budaya sebagai salah satu agenda utama diplomasi budaya mereka sejak awal 2000-an.

"Hallyu merupakan bagian dari strategi nation branding Korea Selatan. Pemerintah memfasilitasi dan mendukung industri hiburan, mulai dari pendanaan, pelatihan, hingga bantuan pemasaran dan promosi secara aktif di berbagai negara," terang Suk-Young Kim.

Di tengah persaingan budaya populer global yang semakin ketat, Korea Selatan berhasil menjadikan Hallyu sebagai salah satu soft power terpenting mereka di panggung internasional. Ini menjadi pencapaian luar biasa mengingat lika-liku sejarah kelam yang menjadi akar budaya pop mereka.

Melihat perkembangan Hallyu hari ini, sulit dibayangkan bahwa hiburan megah ini bermula dari upaya sederhana menghibur tentara di masa perang dan penjajahan dulu. Namun, catatan sejarah ini justru menjadi poin menarik tersendiri -- bahwa suatu kejadian yang kelam dan tragis, dapat menjadi benih dari masa depan yang terang dan gemilang.

Seperti pepatah lama "dari api, terlahir barang purbani", dari kesengsaraan akibat perang, penjajahan, dan krisis ekonomi yang membayang, Hallyu mampu menapaki jalan untuk bangkit menjadi ledakan budaya populer raksasa yang digemari di seluruh penjuru dunia. Sebuah kisah inspiratif yang menunjukkan semangat bangsa Korea Selatan untuk terus maju dan berinovasi di balik duka masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun