Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjalin Persahabatan Sejati

13 Januari 2023   19:13 Diperbarui: 13 Januari 2023   19:24 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus terang saja, pada masa kini, walaupun masih ada persahabatan yang mencapai level sejati, namun jumlahnya kian menipis. Betul memang, pada zaman yang sudah di lengkapi oleh berbagai macam teknologi, kita makin mudah mencari teman; namun bukan berarti teknologi juga bisa membuat persahabatan hingga mencapai level yang sejati. 

Malahan, dengan adanya teknologi, menurut kacamata saya, persahabatan tidak akan terjalin dengan langgeng dikarenakan melemahnya sikap menghargai dan menghormati {respect} antara satu sama lain. Kenapa saya bisa berkata demikian? karena saya merasakan dan melihat sendiri; sebab adanya HP, nongkrong pun jadi semakin tak menyenangkan. Masing-masing dari kita terkadang asik dan sibuk sendiri dengan dunia yang ada di dalam HP.

Sehingga pada satu waktu, saya pernah mendengarkan cerita dari adik sepupu saya, bahwa ia pernah diacuhkan dan dikesampingkan ketika sedang curhat secara langsung oleh kedua sahabat yang katanya sudah dekat sekali. Ketika ia sedang menceritakan masalahnya, dua temannya itu malah fokus main game bareng di HP nya yang lumayan lama. Hal inilah yang sedari awal saya katakan, bahwa dengan adanya teknologi, kita makin tidak punya sikap respect terhadap sahabat kita sendiri, sehingga karena adanya hal itu, kita makin sulit untuk meng-upgrade level persahabatan kita menjadi perfect friendship.

Untuk membangun persahabatan yang ideal dan juga sejati kita harusnya sama-sama saling mendukung dan peduli. Misalnya, kita berbuat sesuatu untuk sahabat kita agar ia bahagia; sahabatnya pun berbuat yang sama, mereka pun ingin melakukan sesuatu untuk kita, agar kita bahagia. Selain itu, seorang sahabat yang sejati, dengan kepeduliannya yang tinggi, akan selalu setia menjadi 'dokter' buat sahabat-sahabatnya yang sedang sakit.

Persahabatan yang sejati itu bukan hanya saling mendukung saja, tapi seorang sahabat harus mengkritisi sahabatnya ketika sedang melakukan keburukan. Jadi, ketika kita meihat sahabat kita melakukan suatu hal yang menyimpang, kita tetap harus bersifat objektif, kalau dia memang salah, tegur dan kritik saja. Akan tetapi, perlu menjadi catatan, kita sebagai sahabat harus tau juga kapan waktu dan momen yang pas untuk menegur sahabat kita yang sedang menyimpang tersebut, agar ia tidak merasa tersinggung dan supaya persahabatan kita tidak semakin menjauh.

Maka dari itu, sangat penting sekali menjalin persahabatan untuk kita yang pada dasarnya masih banyak kekurangannya. 

Barangkali, dengan kita menjalin persahabatan, kita mempunyai peluang untuk menjadi orang yang lebih baik lagi akhlaknya, berkat bersahabat dengan orang yang lebih baik dari kita. Benar-benar sungguh beruntung sekali, ketika kita berada dalam lingkaran persahabatan yang bukan hanya saling memanfaatkan dan mencari kesenangan saja; namun, lebih dari itu, kita bisa sama-sama untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti baik kedepannya. So, persahabatan yang  benar-benar sejati bisa dilihat ketika sahabatmu menyelamatkanmu dari hal-hal jelek dan mengajakmu dalam hal kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun