Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perwira Tinggi yang Tak Tahu Makna Persaudaraan

21 Agustus 2022   20:05 Diperbarui: 21 Agustus 2022   20:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkin tidak banyak orang yang tau bahwa seberapa pentingnya persaudaraan di dalam kehidupan ini. Sebagian dari mereka mengira bahwa sesungguhnya persaudaraan itu hanya sebatas hubungan yang masih se-ikatan darah dengannya atau yang masih mempunyai hubungan kekeluargaan.

Padahal, kalau kita merujuk dalam lingkup yang luas, persaudaraan itu tidak sesempit itu jangkaunnya. Dalam Islam sendiri, ada empat macam persaudaraan (ukhuwah): Ada Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaraan umat Islam), Ukhuwah Wathaniyah (Persaudaraan bangsa), Ukhuwah Basyariyah (Persaudaraan sesama manusia), Ukhuwah Makhluqiyyah (Persaudaraan sesama makhluk)

Akan tetapi pada kenyataannya, penerapan dari empat macam tersebut masih kurang sempurna. Misalnya saja, Baru-baru ini terjadi pembunuhan keji di Instansi Kepolisian oleh perwira tinggi Polri kepada salah satu ajudannya yang masih berpangkat 'Brigadir'. Selain itu, beredar juga kasus lain yang datangnya dari Pasukan militer, dimana seorang TNI yang berpangkat bintang satu menembaki dan membunuh beberapa kucing liar disebabkan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat ia bertugas. Tentunya hal ini sangat tidak mencerminkan perilaku ukhuwah yang harus ada di dalam diri setiap manusia

Dua peristiwa diatas menunjukkan betapa lemahnya persaudaraan antar sesama manusia dan persaudaraan antar sesama makhluk pada orang tersebut. Hukum manapun juga, baik hukum tuhan atau hukum yang dibuat oleh manusia melarang dengan keras membunuh dan menumpahkan darah siapapun itu yang berada di atas muka bumi ini.

Lemahkan nafsu kita untuk berniat menumpahkan darah saudara kita. Jangan biarkan nafsu yang ada di dalam diri kita memperdayakan kita. Apalagi sampai menjadi raja di dalam diri kita, sehingga kita yang diperbudak olehnya untuk melakukan tindak kekerasan dan pembunuhan.

Sudah jelas rasanya, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk jangan membunuh. Sampai-sampai Allah tegaskan lagi di dalam Surat Al Maidah ayat 32, barangsiapa yang membunuh satu nyawa, makai dosanya seperti membunuh seluruh umat manusia. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyampaikan di dalam khutbah terakhirnya setelah haji yang terakhir untuk selalu menjaga nyawa dan harkat manusia.

Begitupun hal nya dengan hewan. Bukan berarti karena dia hewan, sedangkan kita manusia bisa berbuat sekehandak kita. Tak hanya manusia saja yang mau disayangi, kucing pun juga mau disayang. Juga, tak hanya manusia saja yang mau diperlakukan secara baik, kucing pun juga mau diperlakukan secara baik.

Ada sebuah kisah, Seorang Ulama' Besar yang diperingati Haul nya pada bulan Muharam, Syeikh Abu Bakar Bin Salim, sangat mencintai seluruh makhluk Allah. Salah satu yang dilakukannya secara konsisten adalah mengisi tempat minum binatang ternak milik warga pada setiap malam nya, agar binatang tersebut bisa minuma. Pada setiap perjalanannya tersebut; selain ia pergi dari masjid ke masjid di daerah kota Tarim untuk melakukan sholat 2 raka'at, beliau melakukan aktivitas yang mulia dan indah sekali.

Inilah yang harusnya kita praktekkan dan contohkan

Jangan sampai, sudah kita tidak pernah mampu untuk mengasih makanan dan minuman kepada binatang, malah mencelekai ia. Jangan sampai, karena kita gerah melihat banyaknya kucing liar di lingkungan sekitar rumah, langsung dibunuh. Gak begitu. Bukankah bisa dengan cara yang lain? dengan cara yang tidak membahayakan nyawanya. Kucing pun juga sama dengan kita sebagai manusia, yang mempunyai hak untuk hidup. Sebab pada dasarnya, kucing adalah makhluk tuhan, sama seperti manusia. Gunakan perasaan kita.

Maka daripada itu, mulai dari sekarang, yuk mencintai seluruh makhluk Allah. Rekatkan ukhuwah kita terhadap siapapun itu; baik kepada manusia maupun kepada hewan. Jalaludin Rumi pernah berkata, "Selama kita tidak belajar mencintai makhluk Allah, kita tidak akan bisa mencintai kebenaran". Dan saya tambahkan, ketika kita tidak bisa mencintai kebenaran, bagaimana kita bisa menjadi orang yang bijak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun