Mohon tunggu...
M. Agus Salim
M. Agus Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Netpreneur

Mengungkapkan rasa lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melangitkan dan Mengejar Impian

5 Oktober 2020   14:30 Diperbarui: 5 Oktober 2020   14:28 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Impian (Sumber: isbpanthernation.com)

Banyak orang merasa takut untuk mencipta impian dalam diri, padahal bermimpi bukankah sesuatu yang cuma-cuma? Takut adalah sebuah mindset yang tidak akan mencipta kemajuan diri. Impian adalah buah keinginan dan harapan baik seseorang tentang masa depannya. 

Bermimpi adalah sebuah sikap yang diajarkan setiap kepercayaan, bagaimana seseorang memunculkan keyakinan optimisme diri bahwa semuanya adalah mungkin; jika mau berupaya dan berdoa lalu berpasrah atas usaha dan doa tersebut. Bermimpi juga artinya berdoa serta sarana refleksi untuk berpikir maju atau positif thingking.

Sebuah impian dan keyakinan kuat adalah ibarat gaya gravitasi; memiliki sifat tarik menarik. Karena saat impian dan keyakinan menghujam kuat, maka semesta akan bergerak dan membantu memudahkan apa yang dicita-citakan seseorang. Kemudian juga ditambah effort maksimal serta visualisasi diri; yakin bahwa seakan impianmu sudah didapat. Hal tersebut akan memberikan kemantapan langkah mewujudkan impian.

Yang paling terpenting dalam bermimpi adalah bukan tentang "Aku ingin kaya, Aku ingin membeli Mobil, Aku ingin membeli Rumah dan lainnya". Namun seharusnya adalah belajar dan berjuang melakukan yang terbaik untuk mengembangkan kekuatan pribadi agar sanggup membeli semua hal tersebut. Rumah, mobil dan lainnya itu hanyalah simbol untuk menjadi sosok orang yang dapat mencapai impian. Impian sesungguhnya adalah "kamu harus menjadi siapa dalam proses itu". Dalam realitanya ada beberapa jenis pemimpi, diantaranya:

1. Pemimpi yang bermimpi di masa lampau

Orang seperti ini adalah yang gemar puas dengan pencapaian yang  dilewati, contoh: bangga masuk universitas bergengsi, mendapat nilai bagus dan lainnya. Selalu membayangkan pencapaian masa lalu. Seseorang yang bermimpi di masa lampau adalah orang yang hidupnya telah berakhir. Orang ini perlu menciptakan impian di masa depan supaya kembali hidup.

2. Pemimpi yang hanya memimpikan impian kecil

Pemimpi ini hanya akan memimpikan impian-impian kecil karena mereka ingin merasa yakin mereka dapat mencapainya, atau cari aman dalam mimpinya. Mereka hidup seperti kura-kura, makan dan minum dalam ruangan yang tenang. Kebanyakan tidak pergi kemana-mana dan mereka tidak keberatan dengan itu.

3. Pemimpi yang telah mecapai impian mereka dan belum menentukan impian baru

Ini adalah contoh seseorang  yang telah berhasil mencapai impiannya dan terus hidup dalam impian itu. Kebosanan biasanya merupakan indikasi bahwa sudah waktunya menetukan impian baru.

4. Pemimpi yang mempunyai impian besar tetapi tak mempunyai rencana bagaimana mencapainya, sehingga akhirnya tidak mencapai apa-apa

Orang seperti ini sering berusaha mencapai berbagai hal, namun dalam prosesnya dilakukan dengan sendiri. Orang seperti ini harus tetap memiliki impian besar, menetukan rencana dan membuat tim atau support system  yang akan membantu dalam proses pencapaian impian menjadi kenyataan.

5. Pemimpi yang mempunyai impian besar, mencapai impian itu dan terus mempunyai impian yang lebih besar

Inilah pemimpi yang ideal dan semua orang ingin menjadi seperti golongan pemimpi ini.

"Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang" (Ir. Soekarno). Sebuah kalimat syarat makna yang sangat inspiratif bagi para pejuang mimpi. Masih ragu bermimpi? Mari membuat mimpi; tuliskan, visualisasikan dan perjuangkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun