Mohon tunggu...
Muhammad Bassam
Muhammad Bassam Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Steven Johnson Syndrome, Sakitnya Pak Jokowi??

22 Juni 2025   14:38 Diperbarui: 22 Juni 2025   14:38 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa waktu lalu, jagad dunia maya khususnya di platform X atau dulu kita kenal dengan "twitter" memberitakan adanya kabar bahwa mantan Presiden Republik Indonesia Ke-7, yaitu Bapak Joko Widodo mengelami sakit kulit parah berupa Steven Johnson Syndrome. Apalagi didukung dengan beredarnya foto foto mantan presiden Indonesia tersebut yang menunjukan adanya ruam ruam di sekitar wajah dan leher.

Sebenarnya berita mengenai sakit pak Joko Widodo ini sudah lama beredar, bahkan beberapa platform berita besar  di Indonesia telah mengulik dan membahas apa yang dialami pak Joko Widodo. Beberapa pegiat media social, khususnya platform X juga berkomentar mengenai ini. Salah satunya, dr. Tifa. Beliau kerap kali berkomentar khususnya terhadap kesehatan pak Joko Widodo. Terbaru pada 21 Juni, beliau juga berkomentar mengenai kesehatan Presiden Republik Indonesia ke-7 ini.

Sebenarnya ap aitu Sindroma Steven Johnson yang banyak dikaitkan dengan pak Joko Widodo ini ? penulis berusaha mencari informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini, setelah mencari informasi dan mengumpulkan nya penulis mencoba memaparkan dengan Bahasa yang dapat dimengerti oleh pembaca.

Steven Johnson Syndrome atau dikenal juga dengan SJS ini merupakan sebuah penyakit  yang merupaka reaksi dari hipersensitvitas (reaksi alergi) yang mempengaruhi kulit dan selaput lendir (mukosa) dan ditandai dengan adanya macula eritematosa dan erosi hemoragik.

SJS merupakan reaksi terhadap pengobatan yang diawali dengan gejala mirip flu, diikuti ruam nyeri yang menyebar dan melepuh. Kemudian, lapisan atas kulit yang terkena akan mati, mengelupas, dan mulai pulih setelah beberapa hari.

Obat obatan yang dapat menyebbakan adanya reaksi SJS ini yaitu, obat anti asam urat, obat kejang, dan obat Pereda nyeri. Selain itu, beberapa faktor resiko dari SJS ini dapat berupa keadaan penurunan imun seperti HIV, kanker dan Riwayat keuarga yang mengalami sakit SJS ini.

Gejala klinis yang dapat timbul pada SJS ini dapat berupa :

  • Demam
  • Mata terasa panas
  • Lesi kulit yang biasanya diawali pada daerah wajah

Penegakan diagnosis dari SJS ini dapat ditegakan melalui pendekatan klinis atau dengan pemeriksaan patologi anatomi. Bentuk kronik dari SJS ini  disebut nekrolisis epidermal toksik (TEN). Kondisi ini melibatkan lebih dari 30% permukaan kulit dan menyebabkan kerusakan luas pada selaput lendir.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Tentu saja karena ini merpakan kegawatdaruratan bidang dermatologi maka ketika mendapati adanya keluhan ini segera cari pertolongan ke dokter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun