Mohon tunggu...
Muhammad RizkyRamadhan
Muhammad RizkyRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang senang menulis dan hobi saya adalah berenang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Beragam Motif Batik di Indonesia

6 Oktober 2022   15:20 Diperbarui: 6 Oktober 2022   15:22 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari batik nasional diperingati pada setiap tanggal 2 Oktober. Perayaan batik nasional dimaknai dengan kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Setiap hari batik nasional, masyarakat kerap memeriahkan dengan menggunakan batik. Batik bukan lagi dijadikan sebagai pakaian formal saja, akan tetapi pada saat ini batik juga sering digunakan untuk acara non-formal. Bahkan dijadikan ajang dalam fashion pada kalangan muda. Batik bukan saja dipakai orang dalam negeri tetapi orang luar negeri pun banyak yang menggunakan batik. Bahkan mereka menyukai pakaian batik dari Indonesia.  

Menurut Wikipedia Batik merupakan kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik merupakan budaya Indonesia yang sudah mendunia, bahkan UNESCO telah menetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Materpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Batik memiliki beragam motif dan corak yang indah di setiap daerah di tanah air. Batik yang terkenal adalah batik Pekalongan. Pekalongan menjadi kota penghasil batik terbesar di Indonesia. Karenanya Pekalongan disebut sebagai Kota Batik. Batik Pekalongan memiliki 10 motif yang berbeda. Salah satunya ialah Batik Tujuh Rupa yang terkenal dengan motif nuansa alam. Di dalamnya terdapat motif keanekaragaman flora dan fauna. Motif-motif tersebut diambil dari pecampuran budaya lokal dan etnis cina.

Selain batik Pekalongan, batik Solo juga cukup terkenal. Batik Solo terkenal dengan sebutan batik keraton sama halnya dengan batik Yogyakarta. Umumnya, batik Solo memiliki motif dengan ciri pola tradisional. Batik ini dikenal dengan latar belakang warna cokelat atau warna gelap yang melambangkan rendah diri, sederhana, dan sifat membumi. Salah satu yang tidak asing dilihat adalah Motif Batik Kawung. Batik ini sering sekali kita gambar pada saat di sekolah dasar. Motif yang bulat lonjong seperti kawung dan disusun secara geometris dan sejajar seperti bunga teratai dengan empat buah kelopak bunga. Kawung sendiri ialah sejenis buah kelapa atau sering disebut sebagai kolang-kaling.

Batik yang sering kita dengar juga ada batik Megamendung yang berasal dari Jawa Barat tepatnya di Kota Cirebon. Motif dari batik ini ialah kumpulan awan-awan yang sedang mendung. Warna batik ini biru muda, biru tua, biru dongker. Karena hanya ada di Cirebon, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata akan mendaftarkan batik ini ke UNESCO untuk mendapat pengakuan sebagai salah satu warisan dunia. Bentuk awan dalam batik ini dilambangkan dengan dunia atas yang menggambarkan dunia luas, bebas dan memiliki nilai ketuhanan. Seiring dengan berjalannya waktu, batik Megamendung mengalami modernisasi. Sehingga batik ini banyak digunakan kalangan muda untuk acara formal maupun non-formal.

Batik adalah budaya Indonesia dari sabang sampai merauke. Setiap daerah di Indonesia memiliki motif batik yang khas. Ya, memang batik yang terkenal berasal dari pulau Jawa. Akan tetapi batik juga ada yang dari luar Jawa. Batik Sulawesi misalnya, batik yang terkenal ialah Batik Lontara. Batik Lontara berasal dari Sulawesi Selatan tepatnya daerah Bugis Makassar. Batik ini memiliki motif aksara lontara yang unik dan indah mewakili empat etnis di Sulawesi Selatan, seperti Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Batik ini telah diproduksi dan dipasarkan dalam kawasan mancanegara dalam bentuk batik tulis serta pakaian batik.

Dari Sulawesi Selatan kita berpindah ke Sumatera Barat. Batik dari Sumatera Barat ini tergolong unik karena terbuat dari tanah liat. Nama batik ini adalah Batik Tanah Liek yang dalam bahasa Minangkabau berarti tanah liat. Ya, tanah liat dalam batik ini dijadikan sebagai pewarna. Biasanya kain dari batik ini direndam didalam air yang dicampur tanah liat selama beberapa hari lalu diberi pewarna lainnya. Corak yang biasa dipakai dalam batik ini ialah jam gadang yang terkenal di bukittinggi. Kuda laut dan burung juga masuk dalam motif batik Tanah Liek.

Selanjutnya batik dari Kalimantan, motif batik dari Kalimantan tak jauh dari ukiran kayu suku Dayak. Namun juga ada yang memiliki motif dari flora dan fauna yang berasal dari Kalimantan. Motif Kambang Munduk misalnya, memiliki motif berbentuk bunga munduk. Batik ini memiliki filosofi keterikatan manusia dengan linkungan, yakni hubungan yang saling melindungi serta memberi. Ada juga batik yang memiliki akulturasi dengan budaya Jawa yakni motif Dayak Latar Gringsing, memiliki filosofi berbeda itu saling melengkapi bukan saling bermusuhan.

Kali ini kita ke pulau paling timur di Indonesia yakni Pulau Papua. Pasti kalian bertanya-tanya memang ada batik yang berasal dari Papua? Ya jelas ada. Ciri khas dari batik Papua memiliki warna yang cerah dan pola-pola yang simetris. Biasanya motif batik dari Papua menggunakan manusia dan hewan. Motif Cendrawasih yang bercorak burung cendrawasih yang indah dari tanah Papua. Melambangkan keindahan dan keanggunan fauna yang ada di tanah Papua. Di Papua juga terdapat Motif Prada yang melambangkan kekayaan tanah Papua menjadi penghasil tambang emas terbesar di Indonesia.

Beragam motif batik yang dimiliki bangsa Indonesia menandakan bahwa budaya kita sangatlah kaya. Sebenarnya masih banyak lagi motif batik dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dari 34 provinsi di Indonesia, di setiap daerahnya memiliki lebih dari satu motif batik yang memiliki makna dan filofosi yang berbeda. Filosofi tersebut menandakan ciri khas dari daerah tersebut tetang kekayaan alam, kebudayaan hingga flora dan fauna yang beragam.  

Batik juga dapat dijadikan sebagai ladang bisnis yang bisa menghasilkan pendapatan. Jenis usaha ini bahkan sudah keranah ekspor dan membuat perekonomian di Indonesia meningkat. Di Cirebon terdapat kampung batik, kampung ini terkenal dengan batik tulis dan pewarna alami yang dipakai untuk membatik. Pohon mangga menjadi pewarna alami dalam pembuatan batik di kampung ini. Lebih dari 70% penduduknya jago dalam membuat batik dan batik menjadi mata pencaharian utama warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun