Selama 15 hari ke depan, kalian akan digembleng secara intensif di Hotel Aston Palembang. Latihan fisik yang melelahkan, disiplin yang ketat, dan jadwal yang padat bukanlah beban, melainkan proses penempaan diri. Di sinilah jiwa kepemimpinan, ketangguhan mental, dan semangat kebangsaan akan dibentuk. Kalian bukan hanya dilatih untuk berdiri tegak dan mengibarkan bendera, tetapi juga untuk menjadi teladan --- pribadi yang kuat secara karakter, cerdas dalam berpikir, dan luhur dalam bertindak.
Dalam diklat ini, wawasan kebangsaan dan pembinaan akademik menjadi bagian penting dari proses. Karena menjadi Paskibraka bukan hanya tentang fisik yang prima, tapi juga jiwa yang peka terhadap nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan. Untuk itulah para pemateri dari berbagai kalangan dihadirkan. Salah satunya adalah Dr. Muhammad Isnaini, M.Pd., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, yang berkesempatan menjadi narasumber dalam sesi Literasi Digital untuk Patriot Muda. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya kecakapan digital di era saat ini --- bukan hanya sekadar tahu cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana bersikap bijak, kritis, dan beretika dalam bermedia sosial. Karena seorang Patriot sejati tidak hanya tegak di lapangan, tetapi juga lurus dalam nilai dan perbuatannya, termasuk di dunia digital. Menjadi Calon Paskibraka bukan tugas ringan. Ia adalah kehormatan. Dan untuk menghargai kehormatan itu, kalian harus tahu sejarahnya. Â "Patriotisme hari ini tidak hanya ditunjukkan di lapangan upacara, tetapi juga di ruang digital. Jadilah generasi yang kritis, bijak dalam bermedia, dan mampu menyuarakan kebaikan di tengah derasnya hoaks dan disinformasi," ujar Dr. Muhammad Isnaini di hadapan peserta.
Paskibraka --- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka --- adalah bagian dari tradisi nasional yang pertama kali dibentuk tahun 1967 atas gagasan Henk Ngantung dan Mayor Husein Mutahar. Mereka menginginkan upacara pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh putra-putri terbaik bangsa. Sejak saat itu, Paskibraka bukan sekadar bagian dari upacara, melainkan simbol persatuan, pengabdian, dan pengorbanan generasi muda bagi bangsa Indonesia. Kini, delapan puluh tahun sudah Indonesia merdeka. Tema HUT RI ke-80 tahun ini adalah: Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Sebuah tema besar yang tidak hanya menjadi slogan, tapi harus dihidupkan melalui aksi nyata. Dan kalian, para calon Paskibraka Kota Palembang, adalah bagian dari semangat itu. Bersatulah dalam barisan, jagalah kedaulatan bangsa dengan semangat juang, tunjukkan bahwa kesejahteraan dan kemajuan hanya akan hadir jika generasi mudanya kuat, cerdas, dan peduli.
Namun perjuangan tidak selesai sampai upacara 17 Agustus. Setelah menyelesaikan tugas, kalian akan kembali ke sekolah dan ke tengah masyarakat sebagai alumni Paskibraka. Status ini bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab. Kalian harus menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing --- menunjukkan semangat nasionalisme, kedisiplinan, serta perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Jadilah inspirasi bagi teman sebaya, penggerak kegiatan positif, serta pelopor budaya tertib dan cinta tanah air di era digital dan nyata. Sebagai alumni, nanti kalian juga harus aktif mengisi ruang publik dengan karya dan keteladanan. Ikuti organisasi, kegiatan sosial, dan program kepemudaan. Karena sejatinya, pengibaran bendera hanyalah simbol --- tetapi kontribusi setelah itu adalah makna sebenarnya dari pengabdian seorang Paskibraka.
Kepada Pemerintah Kota Palembang, momen pelatihan dan pembentukan Paskibraka ini hendaknya tidak berhenti pada seremoni tahunan. Diperlukan pembinaan berkelanjutan bagi alumni Paskibraka, agar potensi mereka sebagai calon pemimpin masa depan tidak terputus. Pemerintah dapat memfasilitasi pembentukan Forum Alumni Paskibraka Kota Palembang yang aktif dalam kegiatan sosial, digital citizenship, dan edukasi kebangsaan di sekolah-sekolah dan komunitas.
Sementara itu, kepada seluruh SMA, MA, dan SMK di Kota Palembang, mari bersama membangun ekosistem sekolah yang mencetak generasi cinta tanah air. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga ladang pembentukan karakter. Dorong siswa untuk mengikuti seleksi Paskibraka setiap tahun, beri dukungan moral dan akademik, serta integrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kehidupan sehari-hari siswa.
Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama: menjaga agar semangat merah putih tidak pudar. Melalui para Paskibraka, kita melihat harapan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, kita bisa menjaga agar semangat itu terus hidup, terus tumbuh, dan terus menerangi jalan Indonesia menuju masa depan yang maju dan sejahtera. Salam hormat untuk para Patriot Muda Kota Palembang. Tugas kalian besar, tetapi jiwa kalian lebih besar lagi. Jayalah selalu untuk Indonesia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
