Mohon tunggu...
Muhammad Nurfazri
Muhammad Nurfazri Mohon Tunggu... Penulis - Educator

Education, Social, Conversation Analyst

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Historis Sang Pengingat Sejarah: Sejarah Museum Indonesia dan 10 Resolusi

12 Oktober 2021   16:01 Diperbarui: 12 Oktober 2021   16:17 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                   Gambar dokumentasi pribadi

Salah satu kenampakan sejarah bisa di lihat dari Museum. Museum merupakan sebuah forum yang bersifat permanen, nirlaba, terbuka, mengkoleksi, meriset, serta memamerkan sekumpulan benda bersejarah kepada publik dalam berbagai kebutuhan seperti pendidikan, studi, dan riset. Akan tetapi, tidak semua masyarakat paham terhadap esensi dari Museum. Padahal, dalam Museum kita bisa belajar banyak hal tentang sejarah. Terutama sejarah tentang kebangkitan negeri tercinta ini yang seharusnya di jadikan sebagai pengetahuan penting bagi setiap individu. Di Indonesia terdapat banyak Museum Nasional yang berada di berbagai kota. Lantas, sebenarnya kapan hari Museum Nasional itu terjadi? dan apakah indikator resolusi terpenting bagi permuseuman? Pada kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan terkait pertanyaan.

Tepat hari ini adalah 12 Oktober 2021 di peringati sebagai hari Museum Nasional. Peringatan hari Museum Nasional pertama kali terjadi pada 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta dalam acara Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI). Musyawarah tersebut di hadiri oleh 40 tokoh penting yang salah satu nya adalah bagian pimpinan dan tokoh museum, pencinta museum dan tokoh-tokoh museum Indonesia. Tak luput dari sosok "Bapak Permuseuman Indonesia" yaitu Drs. Moh. Amir Sutaarga turut hadir dalam MMI tersebut. Alhasil, dalam musyarawah tersebut menciptakan 10 resolusi yang menjadikan hal terpenting bagi museum.

Tidak sampai di situ, salah satu konference MMI yang di lakukan di Malang pada tanggal 26-18 mei juga menetapkan tanggal hari bersejarah yang di hadiri sekitar 250 pengurus Museum di Indonesia. Berbagai pembahasan yang menimbulkan model baru untuk memajukan Museum Indonesia.

Sehingga, usulan dalam musyawarah penting itu menghadirkan sepuluh resolusi yang di anggap memiliki nilai historis yang sangat kuat dan permanen. Berikut adalah 10 resolusi dalam MMI diantaranya:

1. Resolusi tentang perlunya undang-undang tentang permuseuman.

2. Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia.

 3. Resolusi pembentukan National Committee of ICOM.

4. Resolusi mengenai desakan agar terutama Pemerintah meningkatkan pemberian bantuan kepada semua museum yang  ada.

5. Resolusi penambahan jumlah museum.

6. Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta.

7. Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan macam-macam tenaga museum, melalui kursus-kursus aplikasi, upgrading-courses dan menyokong pikiran pendirian suatu akademi dinas di bidang museologi.

8. Resolusi agar museologi masuk ke dalam kurikulum universitas.

9. Resolusi agar museum secara aktif berfungsi untuk kepentingan sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan agama.

10. Resolusi agar museum dijadikan alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa serta membantu perkembangan kebudayaan dunia.

Masih banyak lagi yang bisa di gali terkait permuseuman Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, sudah patutnya kita bisa mengetahui tentang sejarah perjuangan negeri ini. Apalagi keadaan semakin maju ini membawa perubahan yang sangat drastis. Hampir segala aktivitas di lakukan secara online atau  melalui dunia maya.

Apalagi pengaruh dari asing yang membuat anak-anak negeri semakin tidak peduli akan pentingnya memahami esensi dari perjuangan para pahlawan. Hal ini seperti yang di sampaikan oleh sosok pendiri negeri ini yaitu Ir. Soekarno atau biasa yang di sebut dengan Bung Karno menyebutkan istilah Jas Merah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) yang tertuang dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. 

Tidak sampai di situ, sosok Bung Karno juga pernah menyatakan terkait perjuangan dalam salah satu pidato nya pada hari pahlawan 10 November 1961 yaitu "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

Dari semua ini kita bisa belajar betapa penting menjaga dan mempelajari sejarah negeri ini. Sudah menjadi kewajiban sebagai warga negara yang akan selalu berkontrobusi untuk menjaga bumi pertiwi ini. Salah satunya adalah tidak pernah melupakan sejarah. 

Oleh karena itu, bimbingan orang-orang dewasa terlebih bagi orang tua untuk selalu senantiasa mengingatkan kepada anak-anak yang di identifikasikan sebagai penerus bangsa ini agar selalu memperhatikan di balik berdiri nya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu pula, arah negara ini akan di bawa oleh anak-anak yang akan menggantikan para pendahulunya. Jadi, pembekalan kepada mereka akan menjadi hal dasar bersifat wajib. Supaya mereka (generasi penerus bangsa) bisa selalu berwaspada dalam setiap mengambil keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun