Mohon tunggu...
Muhammad KhoffiJamaludin
Muhammad KhoffiJamaludin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UPI

Selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BIPAF 2021: Pertunjukan Seni Virtual

26 Oktober 2021   02:41 Diperbarui: 26 Oktober 2021   03:08 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase dokumentasi pribadi dan BIPAF 2021

BIPAF tahun ini diselenggarakan di Amphi Theater Upi pada tangga 19 Oktober 2021, acara ini termasuk rangkaian dari Dies Natalis ke-67 Universitas Pendidikan Indonesia. 

Acara ini melibatkan penari dari beberapa negara, Ayo Sunaryo dari Indonesia, Nahoon Park dari Korea dan Ikko Suzuki dari Jepang. Ini merupakan sebuah kolaborasi yang bertemakan A-FOREST (Teleholographic Dance Collaboration).

Virtual event dilaksanakan pada 20 Oktober 2021, mulai pukul 19.30 sampai selesai dengan menampilkan 7 sajian yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia serta menghadirkan buyer dan stakeholder, diantaranya Direktur Solo Internasional Performance Arts (SIPA), Kurator Indonesia Dance Festival (IDF), Direktur Bandung Dance Festival (BDF), Bandung Arts Festival (BAF), Korean Arts Management Service (KAMS), dan Direktor Gyeryongsan Mountain International Dance Festival (GMIDF). Adapun untuk pertunjukkan intercultural choreography (teleholographic dance collaboration) antara koreografer Indonesia dan Korea Selatan. yang dipertunjukkan secara luring pada tanggal 19 Oktober 2021 bersamaan dengan malam seni virtual Dies Natalis UPI ke-67.

Beberapa penampilan dari berbagai provinsi di Indonesia diantaranya adalah:

1. Tinta Hijau - Jawa Timur

Sebuah karya mengenai stigma masyarakat Tulungagung terhadap perempuan di warung kopi cethe, membahas mengenai isu budaya patriarki yang masih berkembang khususnya di tulungagung jatim.

2. Titis Tutus - Kalimantan Tengah

Titis Tutus adalah sebuah narasi peleburan sekat gender seorang Wadian (tabib) yang berorientasi pada sejarah, esensi tari ritual, dan perubahan pelaku Wadian Dadas. Titis diartikan sebagai darah keturunan, dan Tutus berarti anak keturunan. Wadian Dadas merupakan ritual pengobatan suku Dayak Maanyan yang dipimpin oleh seorang wanita. Konon dalam tapanya untuk menjadi seorang Wadian, Ineh Payung Gunting mendapatkan ilham dari pertarungan burung elang dengan ular tedung.

3. Taaqum - Kalimantan Barat

Berfilosfi "Umak aku rindu, rindu ngan umak" . Saat jiwa tak mampu menahan rindu, kupasrahkan nafas ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun