Standar Ganda dalam Pendidikan: Realitas yang Menyedihkan
Kedua kasus ini menyoroti adanya standar ganda yang jelas dalam dunia pendidikan di Indonesia. Seorang guru yang berani menyuarakan pendapat justru diberhentikan, sementara guru lain yang memiliki rekam jejak kontroversial tetap melaju tanpa kendala. Fenomena ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting:
Apakah kebebasan berpendapat benar-benar dihormati dalam dunia pendidikan?
-
Seberapa besar pengaruh media sosial dalam menentukan nasib seseorang di dunia kerja?
Apakah profesionalisme dan kompetensi masih menjadi faktor utama dalam menilai kelayakan seorang guru?
Haruskah Pendidikan Seperti Ini?
Pendidikan seharusnya menjadi wadah yang adil, di mana para pendidik dinilai berdasarkan kompetensi, dedikasi, dan kontribusinya terhadap siswa dan masyarakat. Kritik yang membangun seharusnya dianggap sebagai dorongan untuk perubahan, bukan sebagai ancaman yang harus dibungkam. Sebaliknya, profesionalisme juga harus dijunjung tinggi agar tenaga pendidik benar-benar bisa menjadi panutan bagi generasi penerus.
Kasus ini menjadi cerminan bagi kita semua: bagaimana seharusnya standar dalam dunia pendidikan ditegakkan? Tanpa keadilan dan transparansi dalam kebijakan, pendidikan kita akan terus berada dalam bayang-bayang kepentingan tertentu, bukan pada nilai dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI