Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger di Pigurafilm dan pedagang buku online: Kafeinbuku

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dari Zaman Batu, Manusia Sudah Memiliki Masalah Bernama: Gigi Keropos

5 Desember 2020   00:51 Diperbarui: 5 Desember 2020   01:41 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diolah dari pinterest.com/zhivago6

Tulisan ini diperuntukan untuk: Mutiah,  seorang perawat gigi di Seram Barat, yang pernah saya kenal di pendakian Salahutu  -

Masalah gigi nyata tidak hanya dialami oleh banyak orang di seluruh dunia, namun juga telah terjadi pada zaman dulu utamanya di zaman batu. Dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal PNAS, terungkap bahwa, fosil tengkorak manusia yang ditemukan di daerah Meksiko memiliki masalah yang sama. Mereka memiliki gigi yang rata-rata keropos pada gigi bagian tengah. Hal ini mengundang beragam perdebatan dikalangan ilmuwan. Disinyalir bahwa keroposnya gigi manusia zaman batu tersebut merupakan implikasi dari peralihan zaman, utamanya zaman manusia masih berburu dan meramu menuju zaman manusia mulai mengenal pola pertanian.

Diperkirakan, umur fosil yang ditemukan di zaman batu tersebut hidup lebih dari 13.700 tahun -15.000 tahun lalu. Artinya bahwa selama periode tersebut manusia dengan pola hidup yang berubah dari berburu ke petani mulai mengalami masalah gigi akut. Fosil-fosil manusia yang ditemukan di Meksiko pada 2013 tersebut, mengindikasikan bahwa pola konsumsi manusia pada zaman lambat laun berubah, dari daging-dagingan ke pola makanan pertanian. Hasil uji lab yang dilakukan membuktikan bahwa sisa makan yang dikonsumsi pada gigi manusia Meksiko yang hidup 15 ribu tahun lalu tersebut, terdapat berbagai jenis biji-bijian dan kacang-kacangan yang berkabohidrat tinggi. Inilah akar dan sebab mengapa gigi bagian tengah manusia zaman batu tersebut mangalami keroposnya.

Informasi yang disodorkan dalam jurnal PNAS, setidaknya memberikan kita satu gambaran kongkrit akan apa dan bagaimana manusia zaman batu hidup dan mengalami masalah gigi. Kita, yang hidup pada zaman modern sekalipun memiliki masalah yang nampaknya tak jauh berbeda dengan manusia zaman batu. Dengan penggunaan bahan kimiawi dan pola konsumsi yang sama sekali tak bisa kita kontrol membuat gigi kita bukan hanya tidak cukup kuat, pembusukan dan keropos tapi juga mengalami kondisi yang serupa dengan manusia zaman batu. Sayangnya, di zaman batu tidak ada dokter dan perawat pada saat itu untuk menyadarkan manusia zaman batu akan pentingnya menjaga dan merawat gigi. Sedangkan kita, punya perawat dan dokter gigi tapi masih susah untuk merawat kebersihan gigi. Ketahanan dan kekuatan gigi manusia zaman batu masih cukup kuat dan bertahan hingga 15 ribu tahun, sedangkan gigi kita dengan pola konsumsi "liar" kita dan zat kimia, rasa-rasanya untuk bertahan hingga 15 Ribu tahun pun nampak tidak.

Kita memiliki potensi kerusakan gigi lebih besar ketimbang manusia purba di zaman batu yang mengalami gigi keropos. Dan nampaknya harus menahan rasa sakit dan pembusukan serta bau bakteri gigi sebab busuk tersebut. Kita hanya jauh lebih beruntung dengan adanya perawat dan dokter gigi. Namun lagi-lagi, implikasi dari kita tentang kesadaran akan pentingnya perawatan gigi kemudian jadi hal yang cukup menarik:

"Bila manusia zaman batu telah mengalami masalah gigi keropos saat mereka masih hidup. Bagaimana dengan kita yang hidup di zaman modern, apakah harus mengalami hal yang sama pula, yang 15ribu tahun lalu telah diidap  oleh manusia di zaman batu?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun