Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Inikah Quarter-Life Crisis, atau Hidup Memang Begini?

21 Juli 2023   07:18 Diperbarui: 25 Juli 2023   13:48 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, di sisi lain, ada juga daftar hal-hal yang ingin saya capai di usia 25 tahun: jadi penulis yang sukses, menikah, memiliki Audi TT biru, rumah megah dan klasik dengan pekarangan terbuka dan trampolin di tengahnya, tempat di mana saya menatap bintang-bintang.

Saya mulai membayangkannya lagi. Saya kira saya akan menambahkan kolam ikan dan dua pohon tabebuya. Dan kepala saya kini berputar-putar, dada sesak dan telapak tangan penuh keringat. Mungkin saya akan membiarkan itu untuk sementara.

Saya pikir saya harus mengakui ketidakpuasan saya. Saya bisa saja pergi lebih cepat dan tak mendapatkan apa-apa, tapi saya hanya akan menerima hidup saya seperti sekarang ini, lalu tersenyum untuk mengirim sinyal pada otak saya bahwa saya baik-baik saja.

Saya pikir saya akan menggaruk-garuk kepala dengan lapang dada. Mungkin ini adalah hal terbaik dan paling jujur yang bisa saya lakukan dalam menghadapi kebingungan akan masa depan. Saya lebih baik bingung dan mencari tahu daripada panik dan menggigit ujung kuku.

Ini seperti mengendarai mobil di malam hari. Saya hanya bisa melihat sejauh lampu depan saya, tapi saya pikir itu sudah cukup untuk menyelesaikan seluruh perjalanan.

Saya pikir saya harus memanfaatkan krisis jadi peluang untuk berkembang, menjadikan saya antirapuh (antifragile). Seperti Hydra dalam mitologi Yunani, yang jika salah satu kepalanya dipotong akan tumbuh dua kepala baru, satu guncangan harus melipatgandakan kesempatan.


Ketika saya menulis ini, pikiran saya terus berpacu antara kenangan indah di masa kecil dan masa-masa berat belakangan ini. Hidup saya baik, saya beruntung, tapi duduk di meja saya setiap hari yang ingin saya lakukan hanyalah berteriak.

Suatu hari saya akan memiliki Audi TT biru itu, tapi buat sementara saya akan fokus untuk lulus ujian SIM. Saya bilang kepada seorang teman bahwa dia bisa menjadi pengacara, tapi saat ini cukup perbaiki dulu cara bicara. Selangkah demi selangkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun