Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi "Psikolog" untuk Diri Sendiri

13 November 2021   09:48 Diperbarui: 14 November 2021   14:50 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum mengeluh pada orang lain, kita mesti belajar untuk menjadi "psikolog" atas diri sendiri | Ilustrasi oleh Simed Black via Pixabay

Anda mendiagnosis keluhan diri sendiri, berbicara sekaligus mendengarkan. Kemudian Anda merenungkannya untuk memberikan penilaian yang tepat, dan bila dirasa begitu sulit, Anda pergi mencari literatur yang relevan, memahaminya cukup lama dengan teliti.

Setelah menemukan akar kekacauannya, Anda sendirilah yang kemudian mempraktikkan apa yang menjadi "obatnya". Anda menguji hasil diagnosa diri sendiri. Dan pada hari berikutnya, Anda mengevaluasi semua itu.

Siklus berulang, dan meskipun menyulitkan diri sendiri, Anda terjebak dalam lingkaran yang benar. Dengan begitulah Anda mendongakkan kepala untuk mengambil tanggung jawab diri Anda sendiri alih-alih mencari kambing hitam atas semua kekacauan yang terjadi.

Dalam kata-kata Nietzsche, "Dan mereka yang terlihat menari dianggap gila oleh mereka yang tidak bisa mendengar musiknya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun