Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Hidup dengan Menghargai Hal-hal Kecil

17 Agustus 2021   05:30 Diperbarui: 31 Agustus 2021   23:00 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita mengabaikan hal-hal kecil hingga kita tersadar bahwa semua itulah yang selalu kita miliki | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Momen seperti menghadiri pesta ulang tahun ibu Anda atau menghabiskan waktu bersama sahabat akan membuat banyak perbedaan di kemudian hari.

Jika Anda enggan menghargai hal-hal kecil yang pada dasarnya selalu ada di sekitar Anda, saya khawatir Anda belum siap menerima hal-hal besar yang selama ini Anda harapkan. Hidup hanyalah banyak petualangan yang terjadi dalam keseharian kita.

Seperti kata pepatah Belgia, "Dia yang tidak menginginkan hal-hal kecil tidak pantas mendapatkan hal-hal besar." (Meskipun saya tidak yakin tentang bagian "Belgia").

Terkadang kita harus melihat hidup ini dari kejauhan untuk menghargai hal-hal kecil yang ada di hadapan kita. Ada hal-hal sederhana yang cenderung kita abaikan, tetapi semua itulah yang lebih penting.

Apa yang kemudian saya sadari adalah, hanya hal-hal kecil itulah yang saya miliki sepanjang waktu. Ketika saya mengalami kemenangan besar di suatu momen, saya selalu tahu bahwa itu bukan milik saya, hanya saja sedang berpihak pada saya.

Ia akan pergi tepat pada waktu yang mungkin saja tidak pernah saya duga. Dan ketika semuanya hangus dimakan waktu ... oh, saya masih memiliki hal-hal kecil untuk dinikmati sepanjang saya mau.

Sebab hal-hal kecil adalah yang penting, sedangkan hal-hal besar akan datang dan pergi.

Ini mengingatkan saya pada kisah seorang pemuda yang konon mengorbankan segalanya untuk menjadi seorang raja. Dia bertempur sepanjang waktu dan tidak ada detik tanpa ambisi. Suatu ketika dia kelelahan dan didatangi gurunya yang bijaksana.

"Engkau mencari kilauan hidup di antara awan-awan dengan susah payah," tutur gurunya. "Tidakkah kau ingat bahwa harta karun selalu terpendam di bawah tanah? Di antara kerikil-kerikil menjijikkan itulah kehidupan yang berharga terletak.

"Dalam beragam hal tak terpikirkan itulah kehidupan yang memuaskan terletak."

Dan oh, kisah itu tidak pernah ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun