Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Hidup dengan Menghargai Hal-hal Kecil

17 Agustus 2021   05:30 Diperbarui: 31 Agustus 2021   23:00 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita mengabaikan hal-hal kecil hingga kita tersadar bahwa semua itulah yang selalu kita miliki | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Itulah kehidupan.

Saya yakin bahwa setidaknya sebagian besar dari kita menjalani hidup sebagai suatu penantian yang panjang terhadap sesuatu yang kita yakini akan tiba di sebuah momen. Mereka bertahan di jalan yang menyakitkan dengan harapan bahwa di depan adalah cahaya.

Ironisnya, mereka nyaris tidak pernah tahu apakah mereka akan sampai di ujung jalan itu dan apa yang menjamin mereka bahwa buah penantian itu akan membahagiakan. Mereka hanya duduk menunggu dan menunggu hingga akhirnya ... mereka melewatkan hal-hal kecil.

Media-media yang kita dengar dan baca setiap hari memberitakan orang-orang dengan kesuksesan yang besar hingga mendorong kita untuk menjadi seperti mereka suatu waktu nanti.

Media sosial yang kita scroll setiap jam sama sekali tidak ada bedanya. Kita melihat teman kita telah meraih hal-hal besar yang membuat wajah kita kepanasan. Ditambah lagi tekanan dalam diri kita yang merasa orang-orang di sekitar berbisik menuntut kita untuk sukses.

Keadaan semacam itu benar-benar sulit untuk diterima, mengingat fakta bahwa kita bukanlah siapa-siapa dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

Satu-satunya yang kita tahu, setidaknya mayoritas orang, adalah hal besar itulah yang harus kita capai untuk menjadi seperti mereka.

Pikiran kita pun dipenuhi berbagai ambisi yang ingin kita wujudkan secepat mungkin. Kita tidak pernah menikmati prosesnya; apa yang kita rasakan hanyalah penantian yang terasa panjang untuk bisa sampai ke "suatu hal besar".

Pada keadaan seperti itulah, saya bertaruh seribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah, kita melewatkan hal-hal kecil dan enggan memedulikannya. Kita tersiksa oleh penantian atas dasar harapan yang tidak pernah pasti akan terwujud.

Dalam kehidupan nyata, harga tertinggi dan terendah terjadi pada waktu yang acak dan langka, tetapi semua hal lain yang membentuk hidup kita terdiri dari hal-hal kecil yang acapkali kita abaikan setiap hari, sampai kita tersadar bahwa hari-hari telah berlalu.

Waktu berharga kita telah berlalu begitu cepat hingga kita tidak mengalami keajaiban apa pun sepanjang umur kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun