Mohon tunggu...
Izza Alvarez
Izza Alvarez Mohon Tunggu... Sejarawan - Pelajar

Selagi kita mau berusaha dan berkarya untuk menentukan masa depan kita, tidak akan ada kata "Tidak bisa"

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hobi yang Telah Hilang

16 Oktober 2019   04:53 Diperbarui: 16 Oktober 2019   05:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HOBI YANG TELAH HILANG

 Ketika aku kecil dulu, banyak anak-anak kecil mempunyai keinginan menjadi seorang pesepakbola hebat seperti Alessandro Del Piero, Cristiano Ronaldo, dll. Mereka menjadi motivator bagi kepribadian para anak-anak kecil dalam bermain sepakbola. Anak-anak kecil dengan girangnya bermain sepakbola dengan semangat, meskipun tempatnya tidak begitu memadai. Tanah lapang yang tidak begitu lebar telah menjadi pelampiasan mereka untuk dijadikan sebagai tempat bermain sepakbola. Gawang sepakbola yang aslinya terbuat dari besi pun bisa tergantikan dengan adanya sandal. Pemain sepakbola yang wajarnya memakai sepatu untuk bermain sepakbola, mereka malah bermain sepakbola tanpa menggunakan alas kaki. Tapi itulah yang tidak membuat mereka berputus asa untuk menjadi seorang pesepakbola hebat, meskipun di berbagai sisi mereka serba kekurangan.

Sepakbola telah mendarah mendaging dalam darah yang mengalir di sekujur tubuhku sejak usiaku masih kecil. Maka dari itulah aku mulai menekuni bidang olahraga sepakbola, dan itu telah menjadi hobiku sepanjang hidupku. Tapi mungkin Allah SWT mempunyai jalan yang lebih baik dari pada ini, dan menakdirkanku untuk berhenti dalam bermimpi menjadi seorang sepakbola atau hanya sekedar bermain sepakbola yang merupakan hobiku. Karena tepat pada hari Sabtu sore 6 Juli 2019 lalu, aku mengalami kisah pilu dalam hidupku, dan hal itu akan selalu kukenang dalam sepanjang hidupku. Pada saat itu aku sedang tanding sepakbola antar kampung (tarkam) di lapangan desaku, ketika itu aku dijadikan sebagai penjaga gawang (kiper) utama dalam pertandingan tersebut. Ketika permainan baru berjalan sekitar 15 menit, sebuah bola dari hasil tendangan pemain lawan langsung mengarah tepat ke arah pojok kanan atas dari gawang yang kujaga, dan dengan reflex yang umumnya dipunyai oleh rata-rata penjaga gawang, aku menghempaskan tubuhku ke atas untuk menepis bola tersebut, lalu bola tersebut terkena tangan kananku dan bola itu akhirnya tidak jadi masuk ke gawang yang kujaga dan menghasilkan tendangan sudut (corner kick). Tapi naas telah terjadi pada diriku, aku salah tumpuan ketika jatuh pada saat sedang berusaha menghempaskan tubuhku untuk menepis bola yang mengarah ke gawangku tadi. Akibatnya pun begitu sangat fatal, tulang lengan atasku "patah". Dan malam itupun aku langsung dilarikan ke rumah sakit Muhammadiyah Lamongan untuk mendapatkan pertolongan pertama. Esoknya pada pukul 09:00 aku mulai dioperasi untuk menyatukan kembali tulangku yang telah patah. Padahal 3 hari lagi pengumuman SBMPTN akan secara resmi diumumkan, dan akan menentukan siapa sajakah orang beruntung yang dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke berbagai Universitas-universitas yang telah ditujunya.

Dan Allah SWT kembali menjukkan keanugerahanNya kepada hamba-hambaNya yang dapat dengan sabar melewati segala ujian atau cobaan yang telah diberikanNya, dan alhamdulillah aku adalah salah satu dari orang yang beruntung berkat anugerah Allah SWT dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi ke universitas yang kutuju, yaitu Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang. Dan sepakbola yang telah menjadi hobiku tersebut telah sirna, karena aku dilarang bermain sepakbola dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun